Kembalikan Fungsi Danau di Jakarta

Penulis

Kamis, 1 Maret 2018 07:24 WIB

Warga mengambil gambar Waduk Pluit yang mengalami pendangkalan, Jakarta, 27 Februari 2018. Pendangkalan Waduk Pluit diakibatkan oleh endapan lumpur yang menumpuk karena kurangnya kesadaran warga sekitar untuk menjaga daerah aliran sungai (DAS) sekitarnya. TEMPO/Fakhri Hermansyah

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta mesti mempercepat pembersihan danau, situ, dan waduk yang ada. Keberhasilan menertibkan dan membersihkan Danau Sunter di Jakarta Utara harus dijadikan momentum untuk membersihkan danau-danau lainnya.

Danau Sunter pernah bersih selepas normalisasi pada 2013. Saat itu, kondisi danau jauh lebih buruk: permukaan air dipenuhi sampah, berbau, dan berlumpur tebal. Sayangnya, pemeliharaan terhenti. Demikian juga pemeliharaan danau, waduk, dan situ lain di Jakarta. Padahal ketiganya memiliki fungsi strategis untuk menghadapi banjir yang kerap melanda Ibu Kota. Danau, situ, dan waduk juga berfungsi sebagai sarana konservasi air. Jika air danau tercemar, hampir pasti air tanah yang dikonsumsi masyarakat sekitar turut tercemar.

Hasil survei Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2017 menyebutkan, 57,5 persen penampung air semacam danau, situ, dan waduk berstatus tercemar berat. Temuan ini mengkhawatirkan, karena tingkat pencemaran terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011, misalnya, hasil survei menyatakan hanya 24 persen tempat penampungan air di Jakarta yang tercemar berat. Kondisi yang memprihatinkan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah karena tingginya tingkat ketergantungan masyarakat Jakarta pada penggunaan air tanah saat ini.

Kondisi Waduk Ria Rio dan Waduk Pluit saat ini merupakan contoh kelalaian konservasi air. Dua waduk itu pernah dinormalisasi pada 2013. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kala itu menggusur bangunan-bangunan liar dan memindahkan warga yang bermukim di pinggiran waduk. Hasilnya, keduanya menjadi andalan saat banjir melanda Jakarta. Namun, kini, air kedua waduk berwarna hitam dan berbau, sementara lapisan lumpurnya sangat tebal karena tak dikeruk bertahun-tahun. Keduanya kembali menjadi tempat pembuangan limbah.

Urusan melestarikan air di Jakarta hanyalah soal kemauan. Pemerintah Jakarta, misalnya, sebenarnya tak sulit memelihara danau, situ, dan waduk karena memiliki perangkat yang lengkap serta anggaran yang memadai. Pembersihan Danau Sunter untuk acara festival yang baru saja diadakan itu, misalnya, hanya berlangsung dua bulan. Semua pihak dilibatkan. Jika danau, situ, dan waduk dikelola dengan profesional, nilai ekonominya justru akan bertambah bagi masyarakat serta pemerintah karena tingginya potensi wisata air.

Advertising
Advertising

Pemerintah Jakarta pun tak perlu ragu menegakkan hukum demi kelestarian air. Masyarakat harus dipaksa tertib tidak membuang sampah dan limbah sembarangan. Dinas Lingkungan Hidup mengungkapkan, limbah rumah tangga dan pertumbuhan industri kecil diduga memperparah pencemaran air di Jakarta. Pemerintah daerah tak boleh lelah berkampanye membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian danau guna menjamin tersedianya cadangan air bersih bagi warga Jakarta.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

5 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

26 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

34 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

37 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

53 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

54 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya