Praktik Lancung dalam Pilkada

Penulis

Selasa, 27 Februari 2018 07:22 WIB

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan, pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah di seluruh Indonesia akan digelar pada 27 Juni 2018 mendatang. (Foto: Dok. Pemprov Jabar)

Harapan kita untuk mengalami pemilihan kepala daerah serentak yang bersih sepertinya sulit terwujud. Jajaran pengawas dan penyelenggara pemilihan, yang diharapkan menjadi ujung tombak pelaksanaan pemilihan bersih, jujur, dan adil, ternyata masih rentan politik uang. Hal ini misalnya terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Satuan Tugas Anti-Politik Uang Mabes Polri bersama Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resor Garutmenangkap Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Garut, Heri Hasan Basri, dan komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut, Ade Sudrajad, pada Sabtu pekan lalu. Polisi menduga keduanya menerima hadiah berupa mobil dan transfer uang. Hadiah itu berasal dari dua pasangan calon peserta pemilihan Bupati-Wakil Bupati Garut 2018, yang belakangan dinyatakan tidak lolos. Salah satu pasangan calon yang tak lolos kemudian mengungkap praktik kotor itu ke polisi.

Kasus dugaan suap pertama dalam tahapan pemilihan kepala daerah serentak 2018 ini telah mencoreng pengawas dan penyelenggara pemilu. Tindakan Heri dan Ade tersebut tidak dapat ditoleransi karena semestinya mereka bekerja secara mandiri, profesional, transparan, dan akuntabel. Sebagai wasit, mereka tidak boleh melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan dugaan tidak netral dan tak profesional, apalagi menerima suap yang jelas-jelas diharamkan.

Penangkapan itu semestinya menampar pengawas dan penyelenggara pemilu. Pada saat kedua lembaga tersebut gencar melancarkan kampanye menolak politik uang, personel mereka justru tersandung kasus dugaan suap. Alih-alih menjadi wasit yang jujur dan adil, mereka justru berkongsi melakukan praktik lancung. Penyelidikan polisi tidak boleh berhenti hanya pada terduga penerima suap, melainkan mesti berlanjut ke orang-orang yang diduga memberikan suap.

Proses demokrasi pun tercederai oleh jajaran penyelenggara pemilu. Mereka yang seharusnya bersih dan berintegritas malah bermain mata dengan peserta pilkada. Pengawas dan penyelenggara pemilu semestinya mampu menahan diri dari godaan janji-janji menggiurkan dari pihak mana pun untuk mempengaruhi proses dan hasil pemilihan.

Advertising
Advertising

Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum pusat sudah mengambil langkah tepat dengan memberhentikan sementara Heri dan Ade. Untuk mengusut tuntas perkara ini, Bawaslu dan KPU tak boleh tinggal diam menunggu penyelidikan polisi. Kedua lembaga tersebut juga harus melakukan penyelidikan internal terhadap seluruh jajarannya di Kabupaten Garut. Mereka harus melakukan pengawasan dan evaluasi secara ketat agar praktik serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Komisi Pemilihan Umum harus memastikan penangkapan itu tidak mengganggu tahapan pilkada di Kabupaten Garut. Proses tahapan pemilihan harus berjalan sesuai dengan jadwal, tapi di sisi lain pengusutan berjalan terus. Pengawasan di daerah-daerah yang menggelar pemilihan mesti ditingkatkan agar pilkada bersih, jujur, dan adil benar-benar dapat terwujud.

Berita terkait

Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

2 hari lalu

Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

Terowongan silaturahmi yang dikunjungi Paus Fransiskus bukan sekadar untuk penyeberangan, melainkan juga simbol toleransi antarumat beragama

Baca Selengkapnya

Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

9 hari lalu

Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

Kelompok rentan disabilitas, lanjut usia, juga ibu hamil bisa menikmati layanan antar-jemput Benteng Vredeburg Yogyakarta mulai awal Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

10 hari lalu

Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

Kedua pria tersebut mendorong bongkahan formasi batuan kuno ke tepi tebing dekat Redstone Dunes Trail di Area Rekreasi Nasional Danau Mead Nevada.

Baca Selengkapnya

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

11 hari lalu

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

13 hari lalu

PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

Cak Imin merespon peluang pencalonan Anies oleh PDIP untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

28 hari lalu

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.

Baca Selengkapnya

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

38 hari lalu

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

Dalam sidang PK Saka Tatal, Liga Akbar mencabut seluruh BAP yang ia berikan dalam kasus Vina Cirebon. Merasa lebih tenang.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

40 hari lalu

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional.

Baca Selengkapnya

Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

52 hari lalu

Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Baca Selengkapnya