Reshuffle Ingkar Janji

Penulis

Jumat, 19 Januari 2018 06:50 WIB

Reshuffle Pergantian Menteri dan Pejabat di Awal Tahun 2018 dalam Kabinet Jokowi

Perombakan kabinet Presiden Joko Widodo dua hari yang lalu bertentangan dengan janjinya sendiri ketika terpilih sebagai kepala pemerintahan pada 2014. Ketika itu Jokowi berjanji akan membentuk pemerintahan yang profesional, bukan bagi-bagi kursi. Dia juga menegaskan menterinya tak boleh merangkap jabatan sebagai pemimpin partai politik. Semua janji itu kini menguap tanpa bekas.

Pemilihan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menjadi Menteri Sosial, menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang maju dalam pemilihan kepala daerah Jawa Timur, misalnya, jelas-jelas berpotensi memicu konflik kepentingan. Sebagai menteri sekaligus petinggi Partai Beringin, Idrus punya peluang memanfaatkan anggaran dan program Kementerian Sosial untuk meluaskan jejaring partainya.

Terlebih reshuffle Rabu lalu itu tidak mengikutsertakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang dipertahankan di kursi Menteri Perindustrian. Itu artinya ada dua pengurus aktif Partai Golkar dalam kabinet Jokowi. Selain tak etis, posisi Idrus dan Airlangga jelas tidak adil buat partai politik lain pendukung Jokowi.

Publik masih ingat bagaimana Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar batal menjadi menteri karena enggan melepas kursinya sebagai pemimpin PKB. Khalayak juga amat menghargai ketika Wiranto memilih mundur dari kursi Ketua Umum Partai Hanura ketika diminta Jokowi menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Perubahan sikap Jokowi ini sungguh disayangkan. Dia tak mempertahankan preseden baik yang sudah dibangunnya pada awal pemerintahan.

Selain soal etika politik dan keadilan, reshuffle terbaru Presiden Jokowi juga dipertanyakan karena lebih mempertimbangkan aspek politis ketimbang kompetensi. Kita tahu, ditariknya dua jenderal purnawirawan ke dalam tim pembantu Jokowi--mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Kantor Staf Presiden dan mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Letnan Jenderal (Purn) Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden-merupakan ancang-ancang menyambut pemilihan presiden 2019.

Advertising
Advertising

Dengan pertimbangan semacam itu, jangan-jangan keseharian Moeldoko dan Agum sebagai pembantu presiden bakal lebih disibukkan oleh upaya mengimbangi pamor mantan Komandan Komando Pasukan Khusus Letjen (Purn) Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ketimbang melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan jabatannya. Dalam berbagai survei, nama Gatot dan Prabowo memang sudah digadang-gadang sebagai penantang kuat Jokowi dalam perebutan kursi RI-1 kelak.

Di sisa masa jabatan yang kurang dari dua tahun, semestinya Jokowi bekerja lebih keras memenuhi janji-janji kampanyenya. Bersikap ingkar janji seperti sekarang rawan mempengaruhi persepsi positif publik ihwal kinerja pemerintahannya. Dengan bekerja optimal untuk kepentingan rakyat, peluang Jokowi memenangi periode kedua justru akan jauh lebih besar. Reshuffle pekan ini sama sekali tidak mendukung upaya itu.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

5 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

14 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

35 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

43 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

47 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya