Kendalikan Subsidi Energi

Penulis

Kamis, 4 Januari 2018 01:40 WIB

Petugas menggunakan sepeda saat melakukan pengecekan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, 14 April 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

Data realisasi subsidi energi 2017 yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dua hari lalu menunjukkan adanya lonjakan yang signifikan. Subsidi energi yang mencakup solar, minyak tanah, elpiji, dan listrik mencapai Rp 97,6 triliun, lebih tinggi Rp 7,7 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 yang sebesar Rp 89,9 triliun.

Pembengkakan subsidi energi tidak boleh berlanjut tahun ini. Pemerintah harus berani mengendalikan subsidi. Sebab, tanpa pengendalian, belanja subsidi berpotensi menekan anggaran pembangunan. Apalagi diperkirakan harga minyak dunia akan terus meningkat. Hari ini saja, harga minyak mentah bergerak di kisaran US$ 60 per barel, melampaui asumsi APBN 2018 yang sebesar US$ 48 per barel.

Ada banyak cara untuk menahan laju subsidi. Pengendalian subsidi bahan bakar minyak bisa dimulai dengan meninjau kembali kelayakan harga jual minyak tanah dan solar, yang saat ini berada di angka Rp 2.500 dan Rp 5.150 per liter. Jangan ragu menaikkan harga jual kedua komoditas tersebut kalau memang sudah jauh di bawah harga keekonomian.

Pemerintah harus konsisten dengan janjinya meninjau harga jual Premium setiap tiga bulan. Atas penugasan khusus, Pertamina hanya boleh menjual bahan bakar nonsubsidi itu seharga Rp 6.450 per liter. Padahal harga keekonomiannya sebesar Rp 7.250 per liter, bahkan Rp 8.250 di Papua. Tanpa kenaikan harga jual, beban yang ditanggung Pertamina akan mengurangi kemampuan perusahaan itu untuk berinvestasi, termasuk membangun kilang baru.

Begitu pula untuk komoditas elpiji. Pemerintah harus secepatnya merampungkan pembahasan mekanisme penyaluran subsidi tertutup. Sebab, bertahun-tahun penyaluran elpiji bersubsidi tidak tepat sasaran. Banyak konsumen yang sebenarnya mampu secara ekonomi tapi ikut membeli elpiji tabung 3 kilogram.

Advertising
Advertising

Subsidi tertutup dapat diterapkan, misalnya, dengan membatasi penyaluran elpiji bersubsidi hanya kepada pelaku usaha kecil-menengah level tertentu dan rumah tangga miskin. Namun, sebelum skema itu dapat dikerjakan, Kementerian Sosial harus menyelesaikan pendataan calon penerima subsidi.

Adapun pengendalian subsidi listrik dapat dilakukan dengan konsisten menerapkan kebijakan penyesuaian tarif setiap tiga bulan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta PT PLN harus duduk bersama merundingkan tarif listrik yang mengikuti pergerakan harga energi dunia. Dalam melakukan penyesuaian, pemerintah tidak perlu ragu menaikkan tarif listrik bagi pelanggan nonsubsidi, kalau memang diperlukan.

Harus diakui, menaikkan tarif dan membatasi subsidi energi bukanlah pilihan kebijakan yang populer pada tahun politik ini. Popularitas jadi taruhan. Namun, bagi seorang negarawan, popularitas bukanlah segalanya. Pemimpin sejati akan memilih yang terbaik bagi negara dalam jangka panjang, ketimbang kepentingan politik sesaat.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

20 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya