Membendung Inovasi Bandar Narkotik

Penulis

Minggu, 24 Desember 2017 00:15 WIB

Penggeledahan rumah produksi ekstasi dan sabu-sabu kristal dan cair di Griya Sukmajaya, Depok. ANTARA

APARAT keamanan selalu kalah langkah dari bandar narkotik. Intelijen kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) pekan lalu baru menggerebek tempat pembuatan sabu cair di diskotek MG International Club, Jakarta, yang telah dua tahun lebih beroperasi.

Bandar narkotik memang selalu mencari cara baru untuk mengelabui aparat keamanan. Salah satunya dengan ber-"inovasi", termasuk membuat "dapur" narkotik cair seperti yang dilakukan di diskotek MG. Barang terlarang tersebut diproduksi dan dikemas di dalam diskotek yang memiliki izin operasi dari Dinas Pariwisata Daerah Khusus Ibu Kota itu.

Bandit-bandit itu memiliki kemampuan mengecoh aparat. Narkotik cair di diskotek MG ditempatkan di wadah yang mirip kemasan minuman biasa. Warnanya pun bening. Cairan itu ternyata mengandung zat amfetamin, salah satu bahan dasar sabu, yang mudah larut. Peracik mencampurnya dengan berbagai bahan kimia lain untuk memperkuat efek teler bagi peminumnya. Cairan itu dijual dalam kemasan air mineral 300 mililiter seharga Rp 400 ribu per botol.

Narkotik berwujud cairan ini tak baru-baru amat karena sudah pernah ditemukan di Jepang. Bedanya, para pencandu dulu menikmatinya dengan cara disuntik, bukan ditenggak. Sebelum menemukan narkotik cair, BNN mendapati narkotik jenis baru bernama 4-chloromethcathinone atau disebut 4-CMC dalam bentuk cairan rokok elektrik pada Februari 2017, juga di Jakarta. Penikmatnya biasa menyebutnya blue safir. Bentuk dan kemasannya tak berbeda dengan cairan vape lain.

BNN semestinya segera mendeteksi berbagai wujud lain narkotik yang mungkin segera muncul. Hingga awal tahun ini, tercatat ada 800 jenis narkotik di dunia. Sebanyak 60 jenis sudah masuk Indonesia. Hukum di Indonesia baru bisa menjerat 43 jenis di antaranya.

Advertising
Advertising

Melihat besarnya pasar Indonesia, serbuan narkotik jenis baru ini tinggal menunggu waktu. BNN dan kepolisian sepatutnya meningkatkan kemampuan menangkal masuknya narkotik jenis baru itu. Sebab, bandar selalu bisa menyelundupkan dan mengedarkan berbagai jenis narkotik. Narkotik cair ini, misalnya, disebut-sebut tak terdeteksi mesin pemindai dan tak terendus anjing pelacak.

Bandit-bandit narkotik itu pun tak akan berhenti berimprovisasi karena Indonesia adalah pasar yang sangat potensial. BNN mencatat ada sekitar 6 juta pengguna aktif narkotik di Tanah Air. Sekitar 1,2 juta berada di Ibu Kota. Jumlah ini meroket setiap tahun. Pada 2015, tercatat pengguna narkotik aktif baru 4,2 juta orang, dengan angka kematian mencapai 50 orang per hari.

Tingginya jumlah pemakai menyebabkan kebutuhan narkotik meninggi. Pencandunya rata-rata mengkonsumsi 0,2 gram zat terlarang itu per hari. Artinya, minimal seratus kilogram narkotik habis dilahap setiap hari di seluruh penjuru Tanah Air.

Jumlah pencandu diprediksi akan terus meningkat tiap tahun. Ancaman hukuman mati dan penjara puluhan tahun tak banyak memberikan efek jera. Sejak bertahun-tahun lalu, Indonesia disebut berstatus darurat narkotik. Namun tak pernah ada tindakan luar biasa untuk keluar dari situasi darurat itu.

Upaya menangkal masuknya narkotik bisa dilakukan dengan memperkuat pencegahannya. Aparat keamanan perlu memperkuat perbatasan antarnegara. Jalur-jalur distribusi bahan kimia yang berpotensi menjadi bahan narkotik harus diawasi ketat.

BNN dan kepolisian juga harus berani dan terbuka menindak anggotanya yang terlibat. Tak bisa dimungkiri, sebagian personel mereka terlibat dalam jaringan pengedar narkotik. Namun kedua lembaga itu biasanya bersikap defensif ketika keterlibatan personelnya terungkap. Pada Juli 2016, saat terpidana mati Freddy Budiman membeberkan aliran suap dari bandar ke sejumlah personelnya, BNN malah melaporkan penyampai pengakuan itu ke polisi. Semestinya pengakuan Freddy bisa menjadi awal pembersihan internal aparat penegak hukum.

Indikasi keterlibatan aparat juga tercium pada pembuatan sabu di MG International Club. Saat menggerebek diskotek itu, penyidik menemukan prekursor-bahan kimia pembuat narkotik-yang diperkirakan berasal dari jalur resmi. Jika hal itu benar, kepolisian dan BNN harus membersihkan badan mereka sendiri.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

4 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

25 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

33 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

37 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

52 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

53 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya