Apa itu kebenaran

Penulis

Sabtu, 25 Juni 1983 00:00 WIB

PERNAHKAH saudara dengar tentang gerhana matahari yang disensur? Itu terjadi di Indonesia. Dan pernahkah saudara dengar tentang kuburan yang dianggap subversif? Itu terjadi di Singapura. Kisah dari Indonesia kita sudah kenal betul. Ketika gerhana matahari total yang tersohor itu mendekat, dengan gegap gempita dimaklumatkan larangan agar rakyat jangan mencoba-coba mengintip peristiwa alam itu. GMT, seakan-akan, sudah satu kategori dengan film porno. Kisah di Singapura diceritakan oleh wartawan The Asian Wall Street Journal di harian yang terbit di Hong Kong itu 8 Juni yang lalu. Perkaranya dimulai gara-gara Tan Chu Boon, seorang peternak ikan. Adapun Tan yang berumur 39 tahun ini punya seorang saudara kandung. Si saudara kandung dihukum mati di Malaysia, lantaran dia memiliki pistol dan agaknya karena dia juga seorang komunis. Tubuhnya dikuburkan di Singapura, dan Tan membuat satu epitaf yang unik untuknya. Tulisan di batu nisan itu memuji dengan bergelora "kebencian" sang mendiang kepada "masyarakat lama". Tulisan itu menyebutnya sebagai martelar, pejuang yang mati dengan "keyakinan tanpa batas akan kemenangan revolusi" di tanah air. Gagah sekali. Tapi rupanya ada orang yang kemudian membaca huruf-huruf di kuburan yang sunyi itu. Laporan disampaikan kepada kejaksaan. Kesimpulan, seperti dikatakan seorang petugas yang menangani kasus ini, "Pemerintah menganggap dokumen itu subversip. Tan Chu Boon pun diancam hukuman lima tahun atau denda 10.000 ringgit. Kenapa sebuah gerhana matahari dianggap berbahaya, dan sebuah batu nisan dianggap menghasut? Jawabnya: karena kita cemas. Dan sensur adalah pelembagaan dari kecemasan itu. Tapi saudara tentu pernah dengar, dalam sejarah, ada buku-buku yang dilarang dan dibakar, serta pengarang yang dikucilkan. Di situ, nampaknya, sensur datang dari jurusan lain. Jurusan itu ialah jurusan orang yang mengira, bahwa jika ada satu Kebenaran yang diyakini, maka keanekaragaman kemungkinan harus dibasmi. Pluralisme di anggap tak perlu, merepotkan, banyak cingcong, membingungkan, menjengkelkan, dan seterusnya. Lalu Kebenaran yang tunggal itulah, dengan "K", yang harus disebarkan. Kebenaran, dengan demikian, seolah merupakan barang yang sudah jadi. Tinggal pakai. Ia tidak diketahui persis prosesnya. Ia tak hadir secara lengkap sebagai buah pergulatan yang panjang, kebimbangan yang gawat atau pertarungan pikiran yang pedih. Kebenaran, pada akhirnya, dengan cara itu, hanya produk dari luar -- tanpa pencarian dari dalam. Tanpa otoaktivitas. Ia bagaikan hasil teknologi tinggi yang tidak kita ketahui mekanisme dan onderdilnya, dan bersama itu tak kita coba hasilnya sendiri. Kita akan bodoh berkepanjangan. Karena itu, dengarlah kisah seorang anak yang tidak pernah tersentuh jarum. Ia dilindungi oleh orangtuanya, seorang raja, dari benda tajam itu. Segala alat pintal dan alat jahit di istana disingkirkan jauh-jauh. Tapi, suatu saat, ia menemukan sepucuk jarum di suatu ruang yang terlupakan. Tak terbiasa menghadapi benda itu si anak tiba-tiba mendapatkan ujung jari manisnya tertusuk. Maka ia pun tertidur seribu tahun.

Berita terkait

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

3 hari lalu

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

Goenawan Mohamad mengatakan etik bukanlah sesuatu yang diajarkan secara teoritis, melainkan harus dialami dan dipraktikkan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

4 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

13 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

54 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

59 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

59 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad atau GM menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini seolah pemerintahan Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

2 Februari 2024

ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

Karya Goenawan Mohamad yang ditampilkan berupa sketsa drawing atau gambar, seni grafis, lukisan, artist book, dan obyek wayang produksi 2016-2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, Forum Lintas Generasi Buat Seruan Jembatan Serong

27 November 2023

Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, Forum Lintas Generasi Buat Seruan Jembatan Serong

Forum Lintas Generasi meminta masyarakat bersuara jujur dan jernih dalam Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya