Pesona Karisma Jokowi

Penulis

Rabu, 7 Mei 2014 00:27 WIB

Mohammad Takdir Ilahi,
Mahasiswa Pascasarjana UIN Yogyakarta

Harus diakui bahwa kepribadian kandidat dinilai bakal menjadi penentu dalam pemilu presiden 2014 di Indonesia. Kondisi itu dikenal sebagai personality politics, yang menjadi salah faktor penting yang dapat menentukan hasil akhir dari kompetisi besar ini. Karakter personality politics sangat erat dengan sosok kandidat yang mampu menjadi daya tarik dan mempengaruhi seseorang untuk menjatuhkan pilihan pada pemilu presiden mendatang.

Sosok yang paling berkarisma (dan) mampu menggugah perhatian warga adalah yang akan terpilih menjadi pemimpin Indonesia. Jadi, faktor ideologi, representasi agama, etnis, kekerabatan, kelas sosial, ataupun platform partai politik sekalipun, tidak lagi menjadi penentu utama dalam mempengaruhi pemilih.

Saya melihat potret personality politics yang berlangsung di Indonesia sebenarnya dapat kita saksikan langsung dari beberapa kandidat yang mendeklarasikan diri atau masih menunggu perkembangan politik selanjutnya. Namun, untuk konteks pemilu presiden 2014, saya menilai Joko Widodo atau Jokowi sebagai salah satu di antara yang paling memenuhi kriteria, sebagai cermin atau manifestasi personality politics.

Hal ini tidak bisa lepas dari gaya kepemimpinan Jokowi yang mampu menyentuh hati masyarakat dengan turun langsung ke lapangan guna menyerap aspirasi masyarakat secara luas. Melejitnya popularitas Gubernur DKI Jakarta Jokowi ternyata mampu menggugah dan menjadi daya tarik warga, terutama dari kalangan miskin yang tinggal di kawasan kumuh. Jokowi akhirnya dikenal warga sebagai sosok yang merakyat, tak elitis, populis, fleksibel, dan mampu mendengarkan keluhan-keluhan semua golongan tanpa terkecuali.

Karisma (charisma) menjadi kekuatan utama Jokowi dalam meraih simpati dan dukungan bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Pengaruh karisma Jokowi dalam teori sosiologis--sebagaimana dijelaskan oleh Max Weber--lebih ditekankan pada kemampuan seorang tokoh atau pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa dan mistis. Pengaruh karisma sangat menekankan akan pentingnya kekuatan dan kepekaan dalam membaca fenomena sosial, sehingga ia bisa diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat.

Konsep karisma dalam teori sosiologis mengacu pada orang yang berwibawa karena mempunyai pengaruh luar biasa dan memberikan inspirasi bagi setiap orang untuk mengikuti apa yang menjadi pesan-pesan moralnya. Saya memahami karakteristik karisma muncul bersamaan dengan situasi lingkungan yang mempengaruhinya, yaitu adanya seseorang yang memiliki bakat yang luar biasa, sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis atau persoalan, adanya sejumlah pengikut yang percaya bahwa seseorang itu memiliki kemampuan yang bersifat transendental dan supranatural, serta adanya bukti yang berulang bahwa apa yang dilakukan itu mengalami kesuksesan.

Pesona karisma Jokowi dibandingkan dengan kandidat lain memang tampak lebih unggul. Pandangan sosiologis memperlihatkan bahwa kekuatan karisma sebagai sebuah konsep kepemimpinan memiliki karakter tersendiri untuk mempengaruhi pengikutnya agar terkesima oleh apa yang menjadi nilai penting dari visi dan misinya. Dan ciri pemimpin karismatik itu ada pada sosok Jokowi, yang bakal menjadi kandidat utama dalam pemilu presiden 2014. *

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya