Dalang

Penulis

Kamis, 8 Mei 2014 00:17 WIB

Munawir Aziz,
Peneliti

Dalam kosmologi manusia Jawa, dalang menjadi rujukan tentang tata nilai dan pengatur ritme yang mampu memberikan visi dalam kisah-kisah kehidupan. Dalang, dalam artian harfiah, merupakan seorang yang mengomando pementasan wayang. Sebagai orang yang memainkan lakon demi lakon, pada hakikatnya dalang mementaskan nilai-nilai kehidupan pada setiap kisahnya.

Bagaimana memaknai dalang dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini? Di tengah pertarungan politik yang kian panas, kita perlu menganalisis tentang bagaimana posisi dalang dan strategi lakon wayangnya. Dalang, dalam ranah kesenian, memang menjadi rujukan pementasan wayang, tapi dalam ranah politik, ia bisa bermetamorfosis menjadi sutradara dalam panggung kekuasaan. Dalang politik tidak sekadar mencari lakon yang sesuai dengan wayangnya, namun juga mampu mengatur ritme, menjadi makelar, hingga menyusun alur logika bagi wayang-wayangnya di panggung kuasa.

Untuk itu, perlu ada kecermatan analisis, siapa dalang, siapa wayang. Di panggung politik saat ini, perlu menakar kapasitas orang-orang yang berkompetisi: apakah dia sesungguhnya dalang, atau hanyalah wayang yang seolah-olah menampakkan diri sebagai dalang. Inilah lakon di panggung politik kita saat ini.

Dalam filosofi Jawa, dalang sebenarnya berakar dari makna mulia. Dalang dimaknai dalam akar kata wedha dan wulang. Wedha merupakan kitab suci agama yang memuat ajaran tentang moral, peraturan hidup, dan spiritualitas menuju Tuhan. Sedangkan wulang dapat diartikan sebagai mengajar serta menebar benih ilmu dan cinta dalam kehidupan. Pada arti yang lain, dalang juga dapat diartikan sebagai penyebar ilmu. Makna ini berakar kata angudal piwulang, yakni dalam proses menyebar ilmu bagi masyarakat.

Dalam Kakawin Arjunawiwaha, begawan Mpu Kanwa-pujangga pada masa pemerintahan Airlangga (1019-1042)-mengisahkan tentang pentingnya dalang dalam kosmologi hidup manusia (P.J. Zoetmoelder, 1983: 298). Ia mengungkap tentang bagaimana dalang menciptakan peran sentral dan konteks kemanusiaan. Dalang mampu menyihir rakyat dengan memberi visi pada kisah-kisah yang ditampilkan dengan media wayang.

Lalu, bagaimana transformasi makna dalang dalam dimensi bahasa saat ini? Dalam perkembangan peradaban bangsa, bahasa menjadi ruang untuk menampung dinamika pemikiran dan karakter sosial. Dalam konteks ini, perluasan makna dalang, dari penyebar ilmu menjadi aktor kunci di balik prahara maupun manuver politik, menjadi kekayaan berbahasa kita. Meski pada titik tertentu ada nuansa negatif yang muncul.

Pada kontestasi politik saat ini, kecermatan melihat aktor dan boneka, dalang dan wayang, lebih penting daripada sekadar terjebak pada isu maupun kampanye negatif. Mencermati dalang, bagaimana bentuk strategi, ideologi, dan akar kepentingan ekonomi-politik, akan mampu membuka tabir gelap tentang motif politik yang sebelumnya diselimuti kabut pencitraan maupun manipulasi informasi. Sedangkan mengikuti gerak langkah wayang hanya akan menangkap gerak bayang-bayang yang dipantulkan dari cahaya, dari alur strateginya. Inilah akar filosofi orang-orang Nusantara yang mampu menggerakkan manusia Indonesia agar lebih bersahaja.

Di panggung politik, kita perlu mencermati: apakah seseorang itu sejatinya dalang, ataukah wayang yang mengaku sebagai dalang?

Berita terkait

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?

Baca Selengkapnya

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

8 April 2023

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

14 Desember 2022

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

5 Agustus 2021

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM

Baca Selengkapnya

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

18 Mei 2020

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

13 Agustus 2018

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

25 Maret 2018

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

23 Mei 2017

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.

Baca Selengkapnya

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

8 Februari 2017

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.

Baca Selengkapnya

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

2 Februari 2017

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.

Baca Selengkapnya