Bangsa yang keras hati

Penulis

Sabtu, 26 Juni 1982 00:00 WIB

BEN-GURION suatu hari membentangkan tangannya lebar-lebar, dan berkata, "Jika kau letakkan di satu tangan semua idaman di dunia, dan di tangan yang lain keselamatan hidup Israel, aku akan memilih yang kedua. Sebab mereka yang mati tidak memuji Tuhan . . . " Mereka yang mati mungkin tak memuji Tuhan, yang kalah bahkan tak bisa memuji diri sendiri. Ben-Gurion, pendiri Israel, perdana menteri pertama, memang berbicara tentang kenyataan-kenyataan dunia yang keras dan tidak tenteram. Dia seorang yang sehat pikiran, tapi sejauh manakah etika survival yang terus-menerus dianggap sah itu tak menyebabkan orang jadi telanjur? Rabbi Meir Kahane, bekas pemimpin Liga Pertahanan Yahudi di Amerika, datang ke Israel dan mendirikan organisasi yang disebut Kach. Salah satu idenya: mengusir orang Arab yang berada di wilayah kekuasaan Israel ke luar negeri itu. Tanpa Kach toh sudah banyak orang Palestina terusir -- seperti orang Yahudi dahulu pun diusir dari satu tempat ke tempat lain, meskipun untuk orang Palestina, penyair W.H. Auden tak menulis sajak Lagu Orang Usiran. Tidakkah Rabbi Kahane bukan bentuk yang lebih ekstrim dari dorongan kekerasan yang laten ? Orang bisa mengatakan, memang, bahwa sejak zaman Musa dalam Perjanjian Lama, bangsa Yahudi bukanlah bangsa yang biasa dengan kelunakan hati. Tuhan dalam persepsi mereka adalah Yahwe yang cepat murka. "Siapa saja pada hari Sabbat melakukan pekerjaan, harus dihukum mati!", demikian perintahnya. Dan ketika suatu ketika rakyat Yahudi berbuat dosa di Syitim, Yahwe pun memerintahkan kepada Musa: "Ambillah semua kepala rakyat dan sulakanlah di hadapan Yahwe di siang hari. . ." Di tangan para penulis lima buku pertama Kitab Perjanjian Lama, demikian tulis Will Durant dalam bagian awal The Story of Civilization, Yahwe menjadi Tuhan yang imperialistik dan ekspansionis. "Ia tak akan membawakan omong-kosong seorang pencinta damai, ia tahu bahwa Tanah yang Dijanjikan sekalipun hanya dapat direbut, dan dipertahankan, dengan pedang ia dewa perang karena ia harus demikian . . ." Durant kemudian secara selintas menyebutkan, bahwa setelah melalui masa berabad-abad, Yahwe yang penuh api itu perlahan-lahan berubah jadi Tuhan yang lembut dan penuh kasih seperti yang dibawakan Yesus. Selama berabad-abad itu, bani Israel mengalami kekalahan militer, ketaklukan politik dan juga di lain pihak, perkembangan moral. Hanya kekalahankah yang bisa mengajari sebuah bangsa untuk jauh dari "dewa perang"? Jika benar demikian, Israel harus dikalahkan, ditaklukkan -- seperti dulu yang dilakukan oleh Nebuchadrezzar dari Babilonia. Artinya perang besar harus kembali. Masalah yang pelik ialah bahwa di zaman seperti ini kekerasan seperti itu bisa berarti ketelanjuran lebih jauh. Dalam novel The Fifth Horseman karya Dominique Lapiere dan Larry Collins, dikisahkan bagaimana Presiden Ghaddafi berhasil memasang sebuah bom hidrogen di Kota New York. Ia mengancam Gedung Putih: bila Amerika tak berhasil memindahkan Israel dari Tepi Barat Sungai Yordan, bom itu akan diledakkan. PRESIDEN Amerika pun mendesak Perdana Menteri Begin. Bahkan ia menyiapkan pasukan AS untuk, kalau perlu, menghadapi pasukan Israel di wilayah yang diduduki itu. Begin, yang sakit jantung itu, menelan pilnya lalu memimpin sidang rahasia kabinet Israel: Libia akan digempur pesawat terbang yang membawa senjata nuklir . . . Berita tentu berakhir dengan banyak orang yang selamat. Tapi novel itu cukup menyelipkan kengerian puncak, menjelang hancur leburnya bumi. Ketika itu yang mati bukan saja tak memuji Tuhan, tapi juga tak bisapaham. mengapa sejarah jadi begini.

Berita terkait

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

1 hari lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya