Injil sebagai undang-undang

Penulis

Sabtu, 18 September 1982 00:00 WIB

JAUH sebelum Khomeini, Calvin Dan Jenewa di tahun 1536. Di hari itu, laki-laki dari Prancis yang kelak mengguncangkan sejarah Katolik itu tiba, tepat ketika ia berumur 27 tahun. Masih muda, memang. Tapi setahun sebelumnya ia telah mulai termasyhur. Ia dikenal sebagai seorang yang menulis sebuah buku daiam bahasa Latin, Christianae religionis institutio. Karya ini, yang kemudian dibakar di Paris, tapi dilanjutkan Calvin hampil sepanjang hayatnya sampai setebal 1.118 halaman, merupakan pembelaan theologisnya melawan Gereja di Roma dan sekaligus sebuah kitab ajaran. Dan ajaran itu adalah ajaran yang angker, keras, persis, logis, sederhana. Jenewa memang kebetulan sedang menunggu seorang seperti dia. Kota ini, dengan niat membebaskan diri dari kekuasaan Savoy di Barat Daya yang mendeking sang uskup, tengah meninggalkan iman Katolik dan memeluk Protestantisme. Di situ juga telah ada Farel, ahli agama berjanggut merah yang memaki Paus sebagai "anti-Kristus". Tapi di pihak lain, di Jenewa juga terdapat misalnya satu distrik yang diperintah oleh seorang Reine du bordel, ratu kupu-kupu malam. Maka bersama Farel pun Calvin mencoba membersihkan Jenewa, baik dari dosa Katolik maupun dosa erotik. Dewan Kota, yang terdiri dari kaum bisnis yang menyukai independensi dan ketertiban, menyetujui mereka. Hidup pun diperketat. Setahun lamanya orang Jenewa betah dengan pengetatan ini. Tapi kemudian mereka menggeliat, lalu membelot. Dewan Kota hasil pemilihan baru meminta agar rohaniwan Farel dan Calvin tak usah ikut campur urusan politik. Kedua orang itu menolak. Kedua orang itu diusir. Tapi Jenewa tanpa Farel dan Calvin ternyata seakan kambing lepas dari kandangnya: perjudian, percabulan, mabuk-mabukan dan perkelahian jalanan tambah sering terjadi. Kaum bisnis, yang punya suara kuat di Dewan Kota, akhirnya cemas bahwa kekacauan seperti itu bisa mengganggu perdagangan. Tahun 1541 pelbagai delegasi dikirim ke Strasbourg, tempat Calvin tinggal. Mereka membujuk agar ahli agama itu kembali memimpin kehidupan rohani di Jenewa. Mula-mula Calvin menolak, tapi kemudian dengan murah hati ia pun berjunjung--lalu memutuskan untuk menetap di kota itu. Sekaligus makin menetap juga keyakinannya yang hebat untuk menjadikan Jenewa kota yang streng menuruti satu undang-undang: Injil. Dengan Injil sebagai undang-undang, para rohaniwanlah yang pegang kekuasaan: mereka itu yang dianggap penafsirnya yang patut. Pemerintahan sipil harus menaati itu. Tiap rumah tangga mesti mendengarkan khotbah Minggu. Yang telat ditegur. Secara reguler rumah-rumah diperiksa. Sebab ada aturan untuk warna dan jumlah pakaian. Ada dekrit tentang banyaknya hidangan di waktu makan. Bukan saja Katolikisme dianggap murtad, nama anak pun tak boleh berasal dari nama para santu. Nyanyian yang tak berbau agama dilarang. Pers dan buku disensur. Bicara kurang ajar tentang Calvin dianggap tindakan kriminal. Di bawah kekuasaan theokratik yang begitu yakin jadi pelaksana Sabda Tuhan itu, hal seperti ini pun terjadi: seorang wanita dibui karena potongan rambutnya terlampau menjambul. Seorang anak dipotong lehernya karena memukul orangtuanya. Tuhan, bagi Calvin yang jatuh cinta pada ilmu hukum waktu muda, nampaknya hanya menonjol sebagai pemberi aturan mutlak. Calvin memandang-Nya terutama tak sebagai yang Maha Pengasih. Tuhan bagi Calvin, kata para ahli, adalah Tuhan dari Kitab Wasiat Lama: Sang Penghukum Mahabesar. Apakah hasilnya? Kota Jenewa memang jadi bersih, sampai hari ini. Tapi manusia toh terus bahagia dengan musik yang dulu dilarang dan buku yang dulu disensur--terus dengan keleluasaannya, keisengannya, dan kegembiraannya yang luas. Mungkin dalam hal seperti itulah agama kadang terasa "utopistis" seperti yang dikatakan Abdurrahman Wahid dalam satu ceramah. Manusia tak sepenuhnya bisa diprogram. Ia hanya bisa ditakdirkan.

Berita terkait

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

1 menit lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

18 menit lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

24 menit lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

30 menit lalu

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

Duel Nottingham Forest vs Manchester City akan tersaji pada laga pekan ke-35 Liga Inggris musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg Dimulai Besok, PPP Siapkan Bukti dan Saksi

35 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg Dimulai Besok, PPP Siapkan Bukti dan Saksi

PPP sudah menyiapkan bukti beserta saksi dalam gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Johanis Tanak Tak Paham Keributan Internal antara Nurul Ghufron Vs Dewas KPK

37 menit lalu

Pimpinan KPK Johanis Tanak Tak Paham Keributan Internal antara Nurul Ghufron Vs Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak tak memahami keributan internal antara Nurul Ghufron versus Dewan Pengawas.

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

47 menit lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

48 menit lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

59 menit lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

1 jam lalu

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat

Baca Selengkapnya