Rusia

Penulis

Sabtu, 25 September 1982 00:00 WIB

FEODALISME? Atau krepostbicbestvo? Lenin memimpin sebuah revolusi, tapi ia membingungkan. Terutama karena kedua kata itu. Feodalisme berasal dari sejarah Eropa Barat. Dalam struktur masyarakat fedoal, di puncak sana ada seorang raja. Di awahnya para vassal. Rakyat banyak, para petani, hidup di bawah peduli kaki para vassal ini. Ada masanya sang raja mendesak posisi para bangsawan itu. Tapi betapa pun mereka bukan cuma alat kerajaan. Merea punya kekuasaan di wilayah masing-masing. Mereka punya syarat-syarat. Tata masyarakat feodal adalah sebuah tata kekuasaan mutlak, atau nyaris mutlak, tapi yang tak punya satu pusat. Krepostbichestvo, konon, berarti asungan", atau bondage. Lenin mengunakan istilah ini buat melukiskan masyarakat Rusia di bawah Tsar--suatu keadaan yang memang lain dari keadaan di Eropa Barat. Di Rusia, begitulah ditulisnya dalam sebuah buku yang terbit ditahun 1899, berlangsung suatu sistem "Asiatik". Seperti ditunjukkan oleh Wittfogel dalam Oriental Despotism, selama beberapa tahunn lamanya Lenin memang melihat Rusia di bawah Tsar bukanlah suatu mayarakat "feodal", melainkan suatu despotisme gaya Timur. Di sini kekuasaan mutlak cuma punya satu pusat: Tsar. Tak ada kelas bangsawan yang kurang-lebih independen. Dan di kota-kota, tak ada kantung-kantung kekuatan ekonomi, gilda-gilda yang cukup bebas dari kontrol kerajaan -- benih awal kaum kelas menengah di masa depan. Kekuasaan Tsar total, satu monster besar yang mencengkeram. Tapi kemudian nampaknya Lenin rancu. Kian lama krepostbichestvo itu ia biarkan saja disamakan dengan "feodalisme". Dan akhirnya seluruh kaum Marxis-Leninis bertaklid bahwa negeri Rus yang komunis itu telah mencapai tingkat protososialis -- karena telah mengatasi baik feodalisme maupun kapitalisme. Marx sendiri mungkin akan ketawa, atau mungkin bingung, menyaksikan yang kini terjadi--karena dia pun dulu pernah menilai Rusia dan banyak negeri Timur, seperti India dan Cina, bukan contoh masyarakat feodal. Mereka contoh "sistem Asiatik" dalam hubungan produksi. Tapi Marx dan Lenin juga manusia biasa: bersikap konsisten tidaklah mudah. Lenin bukan saja melupakan pendapatnya yang lama bahwa ada perbedaan antara konsep feodalisme dengan krepostbichestvo. Ia bahkan mengatakan bahwa di abad ke-20 (ia mengatakannya ketika abad ini baru berumur tujuh tahun) kapitalisme di Rusia sudah dominan. Dengan sendirinya ia menghindar untuk menyajikan perkembangan sejarah yang meyaklnkan, dari mana kelas menengah yang kapitalis itu tumbuh. Pokoknya, mencanangkan perlunya nasionalisasi tanah. Syahdan, nasionalisasi tanah pun di Uni Soviet terjadi. Di tahun 1906 memang ada seorang Marxis lain, Plekhanov, yang menentang gagasan ini. Ia takut bahwa penguasaan tanah oleh pemerintah hanya akan mengembalikan Rusia ke suatu masa seperti Cina di zaman Wang Ann-Shih, tatkala pejabat negara jadi manajer produksi pertanian. Plekhanov berseru menolak. Tapi dia kalah--terus sampai Revolusi Oktober dimenangkan. NAMUN setelah revolusi itu hampir seabad, Uni Soviet mengalami problem. Dalam Rencana Lima Tahun ke-11 (1981-1985), yang diumumkan dalam Rapat Komite Sentral Partai Komunis Soviet bulan November 1981, Leonid Brezhnev masih menyebut pangan sebagai "masalah sentral". Tahun ini Soviet akan mengimpor 46 juta ton biji-bijian, lebih dari negeri mana pun dalam sejarah. Produksi pertaniannya tak bisa diharapkan banyak. Dan sebabnya? Pernah ada satu grup petani muda Amerika berkunjung ke ladang kolektif di Uni Soviet. Mereka heran bahwa di sana ara pekerja meninggalkan traktor cepat-cepat begitu jam berdentang lima kali. Orang Amerika heran karena di negerinya para petani, pemilik dan pemetik hasil tanah, akan bekerja terus--kalau perlu dengan mengerahkan anak istri.

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya