Ian Antono dan Kesadaran Dokumentasi Karya

Penulis

Minggu, 25 Mei 2014 23:59 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Denny Sakrie, pengamat musik

Gitaris dan komposer Ian Antono mengumpulkan seluruh karyanya, yang selama ini tersebar dalam berbagai rekaman, yang pernah dilakukannya sejak 1976. Lalu, karya-karya itu diinterpretasikan ulang dalam serial rekaman dengan tajuk Ian Antono Song Book.

Tak banyak pemusik kita yang memiliki kesadaran untuk mendokumentasikan karya seperti yang dilakukan Ian Antono. Kesadaran mendokumentasikan karya jelas merupakan akar penting dalam melestarikan khazanah musik Indonesia. Ketika banyak pihak seolah melupakan pencatatan atau pendokumentasian karya musik, upaya yang dilakukan Ian Antono, yang baru saja meluncurkan album Ian Antono Song Book 1, patut didukung atau setidaknya diteladan.

Begitu banyak karya pemusik Indonesia yang hilang ditelan zaman tanpa pencatatan yang runut dan rapi sejak dahulu kala. Mungkin hanya sebagian yang sempat tercatat. Tapi, menurut dugaan saya, masih begitu banyak yang hilang musnah tanpa bekas.

Padahal sejarah industri rekaman di Indonesia cukup panjang. Industri itu dimulai pada 1905, ketika seorang saudagar Tionghoa bernama Tio Tek Hong mendirikan perusahaan rekaman Tio Tek Hong Record di kawasan Pasar Baru pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Perusahaan ini merekam berbagai musik bernuansa Indonesia saat itu, seperti gamelan, stamboel, gambus, dan musik populer dalam medium piringan hitam 78 RPM. Setelah itu, bermunculan label-label rekaman asing, seperti BeKa Record dari Jerman yang melanjutkan langkah Tio Tek Hong Record.

Namun, yang menjadi pertanyaan: apakah generasi sekarang pernah mendengar atau menyimpan dokumentasi karya-karya pemusik Indonesia di masa lampau itu? Jangankan rekaman yang pernah dibuat sekitar 100 tahun silam itu, rekaman-rekaman musik Indonesia di era setelah Proklamasi Kemerdekaan hingga era 1970-an maupun 1990-an pun bahkan sangat sulit ditemukan secara utuh. Karya-karya rekaman musik Indonesia masa lalu kini hanya menjadi milik para kolektor. Sangat memprihatinkan.

Upaya-upaya merilis ulang katalog musik Indonesia era 1960-an hingga 1970-an, misalnya, justru datang dari orang-orang asing. Beberapa label rekaman asing, seperti Strawberry Rain (Kanada), Sublime Frequencies (Amerika Serikat), atau Shadoks (Jerman), merilis ulang album-album rekaman musik populer Indonesia era 1960-an hingga 1970-an, seperti Dara Puspita, Koes Bersaudara, Ariesta Birawa, Koes Plus, Sharkmove, Guruh Gipsy, Kelompok Kampungan, AKA, Benny Soebardja, dan masih sederet lainnya.

Kita sendiri malah nyaris tak melakukan upaya apa-apa untuk melestarikan khazanah musik Indonesia. Entah kenapa inisiatif selalu muncul dari orang-orang asing. Tapi kesadaran dan kepedulian seorang Ian Antono, yang berupaya menyelamatkan karya-karyanya dalam sebuah album tafsir ulang, tentunya patut ditiru oleh insan-insan musik Indonesia lainnya. Apalagi tafsir ulang karya Ian Antono yang dilakukan sendiri ini juga melibatkan kontribusi para pemusik generasi sekarang. Jelas ini merupakan upaya menghindarkan missing link atau keterputusan mata rantai yang terjadi dalam sejarah musik Indonesia.


Berita terkait

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

5 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

7 hari lalu

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

11 hari lalu

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

19 hari lalu

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

24 hari lalu

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik

Baca Selengkapnya

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

42 hari lalu

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

43 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

46 hari lalu

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

47 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

53 hari lalu

Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.

Baca Selengkapnya