Ancaman Mogok

Penulis

Sabtu, 5 September 1981 00:00 WIB

DIA dijuluki de Stakingskoning dan kata itu bercerita banyak tentang dirinya. Sebab julukan "raja mogok" itu tak cuma menunjukkan militansinya menggerakkan pemogokan buruh. De Stakingskoning juga menyindir sebuah latar belakang yang ganjil. Suryopranoto, dilahirkan sekitar 109 tahun yang lalu, bukan dibesarkan di keluarga proletariat. Dia putra bangsawan tinggi dari nDalem Paku Alaman di Yogyakarta. Tapi Raden Mas ini, seperti juga adiknya, Suwardi Suryaningrat yang kemudian bernama Ki Hajar Dewantara, lain dari yang lain. Mereka radikal. Mereka pemberontak. Di tahun 1908, menurut penuturan adiknya dalam Dari Kebangunan Nasional Sampai Proklamasi Kemerdekaan, Kenang-Kenangan Ki Hadjar Dewantara (1952), Suryopranoto, yang bersekolah di Middlebare Landbouwscbool di Bogor, sudah berembuk dengan para pelajar Stovia di Jakarta, untuk membentuk suatu perhimpunan. Dia gagal, tapi kemudian kita tahu di tahun itu Boedi Oetama berdiri. Dan Suryopranoto jadi sekretaris yang pertama di Yogya. Toh sang Raden Mas resah. Baginya, seperti ditulisnya sendiri kemudian, jalannya organisasi Boedi Oetama "masih sangat berhati-hati dan lambat." Pucuk pimpinan Boedi Oetama memang dipegang seorang bupati--pegawai tinggi di pemerintahan penjajahan. Pejabat ini tahu bahwa pemerintah tak senang "melihat kemenangan perkumpulan bumi putra". Akhirnya Boedi Oetama pun, dalam kata-kata bangsawan radikal ini, "tetap hidup di meja dan di kamar", "tidak terasa di kalangan rakyat tingkatan bawah". Suryopranoto, tak puas, di bulan April 1917 memulai gerakan Adhi Dharma. Gerakan ini oleh Ki Hajar, yang nampaknya sangat mengagumi kakaknya, disebut sebagai "badan sosial yang berusaha secara hebat". Dan memang mengesankan. Di tahun 1918 misalnya Adhi Dharma mendirikan persatuan karyawan pabrik, atau Personeel Fabrieksbond (PFB). Semula PFB hanya bermaksud membantu buruh pabrik gula yang diberhentikan dan keluarga mereka yang sakit. Tapi keresahan rakyat di bawah mendorongnya bergerak lebih galak: lewat hentakannya, diperjuangkan perbaikan nasib. Di tahun 1919 jumlah anggotanya pun meledak dari hanya 700 menjadi 6.000. Inilah yang agaknya memberi semangat bagi Suryopranoto buat mengancam mogok di bulan Maret 1920. PFB mengirim satu memorandum ke sindikat gula. Di sana dinyatakan tuntutan untuk perbaikan upah -- dan tuntutan agar PFB diakui sebagai perantara tawar-menawar antara buruh dengan pemilik pabrik. "Yah, apa akan dikata," tulis Suryopranoto kemudian, "jika seorang pegawai Belanda dalam pabrik gula, dengan duduk ongkang-ongkang, mendapat persenan tahunan 500.000 rupiah, berhadapan dengan kuli, yang bikin lubang dalam tanah yang panjangnya 24 kaki, lebar dan dalamnya masing-masing 1 kaki, dengan upah 1,5 sen". Ia pun menyebut tentang "hati rakyat yang . . . mengandung dendam yang tidak habis-habisnya". Ia berbicara tentang "sumber kegentingan sosial yang dahsyat". Tapi benarkah putra ningrat ini tahu benar hati rakyat? Tuntutannya di tahun 1920 kepada sindikat gula berhasil. Nasib buruh diperbaiki oleh para majikan--setelah pemerintah ikut mendesak. Tapi tuntutan agar PFB jadi perantara antara buruh dengan pemilik pabrik gagal. Dan buruh nampaknya tak peduli: mereka hanya memasuki serikat buruh pada saat yang sulit, dan kehilangan minat berorganisasi begitu tuntutan ekonomis mereka dipenuhi. "Itulah fenomen yang menjangkiti gerakan buruh Indonesia secara keseluruhan", tulis Ruth T. McVey tentang masa itu dalam Tke Rise of Indonesian Communism. Adhi Dharma, betapa pun efektifnya di saat-saat awal, kemudian hilang dari ajang pergulatan. Itu tak berarti detakingskoning hanya mengada-ada. Ia hidup di masa ketika ada buruh batik perempuan yang bekerja dengan kaki dirantai, "supaya tidak dapat pergi mengaso". Bangsawan yang di kala muda menulis karya sastra Jawa itu pun tersintuh, dan protes. Tapi rasa marah dan radikalisme saja nampaknya tak cukup. Rakyat kadang punya hasrat hati tersendiri.

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

6 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

9 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

28 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

30 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

34 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

37 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

42 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

49 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

49 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

57 hari lalu

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya