Tuduhan KPK Berkonspirasi

Penulis

Senin, 4 Februari 2013 02:18 WIB

Tuduhan miring selalu muncul setiap kali Komisi Pemberantasan Korupsi menyasar politikus. Yang paling umum, komisi antirasuah dianggap tebang pilih. Tudingan lain, penetapan seorang tersangka dinilai sebagai usaha pengalihan isu. Kini teori konspirasi diuarkan begitu komisi itu menetapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka suap impor daging sapi.

Pernyataan yang dipekikkan Anis Matta, dalam penahbisannya sebagai presiden baru partai itu, sangat berbahaya. Ia menyebutkan, penangkapan Luthfi merupakan "konspirasi besar untuk menghancurkan PKS". Ia seakan ingin menggiring persepsi bahwa partainya hanya korban dari kesewenang-wenangan KPK.

Boleh jadi teriakan itu lebih diarahkan ke lingkup internal partai sebagai usaha konsolidasi. Sebagian besar kadernya tentu terpukul setelah partai yang mengusung slogan "bersih dan peduli" tersebut diterpa skandal korupsi. Maka, dimunculkanlah musuh bersama berupa teori konspirasi buat mencegah kerusakaan lebih besar. Kebetulan Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel datang ke gedung KPK sehari sebelum penangkapan Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi.

Masalahnya, tak ada kaitan sama sekali antara kunjungan Marciel dan penangkapan Luthfi. Penyidik KPK sudah beberapa bulan mengintai kasus impor sapi. Mereka juga tak bisa dikendalikan oleh kepentingan pihak lain. Tuduhan adanya konspirasi baru sedikit masuk akal bila komisi antirasuah menjerat Luthfi tanpa bukti. Nyatanya, penyidik memegang bukti yang kuat, antara lain sadapan komunikasi antara Fathanah dan Luthfi.

Tuduhan konspirasi itu juga terkesan asal saja dilempar. Tidak dijelaskan, KPK ditunggangi oleh siapa dan untuk apa. Kenapa pula petinggi PKS justru mendukung, dan tidak meneriakkan tudingan serupa, ketika komisi antirasuah menangkap tokoh dari partai lain? Propaganda yang ngawur itu amat berbahaya karena membodohi kader PKS dan sebagian publik yang kurang kritis. Sikap petinggi PKS itu juga bisa dianggap mengganggu ikhtiar memerangi korupsi.

Advertising
Advertising

Pemimpin PKS semestinya memusatkan perhatian pada perkara yang membelit Luthfi. Dugaan patgulipat perizinan impor daging di Kementerian Pertanian telah tercium sejak dulu. Majalah Tempo bahkan telah dua kali menerbitkan laporan soal keterlibatan sejumlah petinggi partai itu dalam kisruh impor daging pada 2011. Dalam urusan ini, fulus diduga mengalir ke tokoh-tokoh penting partai. Sayang sekali, mereka tidak segera berbenah begitu dugaan ini muncul ke publik pertama kali.

Jika serius hendak memerangi korupsi sesuai dengan slogan PKS, petinggi partai ini semestinya justru membantu komisi antirasuah. Mereka bisa menyiapkan pelbagai data yang diperlukan guna membongkar praktek gelap dalam niaga sektor pangan ini. Apalagi Kementerian Pertanian, tempat kader PKS duduk menjadi menteri, juga menguasai aneka proyek lain yang rawan korupsi, antara lain pengadaan benih dan pupuk.

Tak perlu memekikkan tuduhan konspirasi, kecuali jika tokoh-tokoh partai itu menganggap publik dan kadernya sendiri bodoh. Sebab, teori konspirasi umumnya tumbuh subur pada orang-orang yang enggan memanfaatkan akal sehat.

Berita terkait

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

48 detik lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

3 menit lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

3 menit lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

8 menit lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

9 menit lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

12 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

Menurut Gregoria Mariska Tunjung, meski tidak menyalahkan netizen yang dia sebut itu, namun cuitannya mempengaruhi mentalnya.

Baca Selengkapnya

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

13 menit lalu

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

Afgan akan menjadi salah satu penyanyi Indonesia yang akan memeriahkan konser Hitman Returns: David Foster & Friends Live in Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

13 menit lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

17 menit lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

18 menit lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya