Sudirman Nasir
Dosen dan peneliti di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar; peneliti di ReachOut Consortium, Eijkman Institute, Jakarta. Artikel ini adalah pendapat pribadi penulis.
Di tengah hiruk-pikuk kampanye pemilu presiden saat ini, tak banyak di antara kita yang sempat memikirkan secara serius sosok ibu negara kita mendatang. Memang di media-media sosial sempat muncul pembicaraan-pembicaraan sekilas, lelucon-lelucon mengenai sosok bakal ibu negara kita. Ini terjadi karena kebetulan salah seorang calon presiden, yakni Prabowo Subianto, kini berstatus duda cerai.
Di Amerika Serikat, ibu negara tidak selalu diperankan oleh istri presiden. Pada saat Presiden AS dijabat oleh seseorang yang tidak memiliki istri, seperti Thomas Jefferson, ibu negara diperankan oleh salah seorang kerabatnya, yakni Martha Jefferson Randolph. Ibu negara memang tidak memiliki tugas atau peran formal, namun punya pengaruh cukup besar. Lisa Burns, dalam First Ladies and the Fourth Estate: Press Framing of Presidential Wives (2008), menyebutkan empat peran ibu negara di AS, yaitu "tokoh publik" (public woman), "pesohor politik" (political celebrity), "aktivis politik" (political activist), dan "sosok yang berpengaruh secara politik" (political interloper).
Dalam kenyataannya, batas-batas antara peran-peran di atas sebenarnya tidaklah terlalu jelas. Ibu Negara Edith Wilson, misalnya, berperan mengisi banyak acara suaminya setelah Presiden Wilson terkena stroke. Demikian pula Ibu Negara Eleanor Roosevelt, yang suaminya mengalami kelumpuhan.
Namun para ibu negara selanjutnya, seperti Jacqueline Kennedy, Lady Bird Johnson, Pat Nixon, Betty Ford, Rosalyn Carter, Nancy Reagan, Barbara Bush, Hillary Clinton, Laura Bush, dan Michelle Obama, menjadi pesohor sekaligus aktif mendukung program-program penting; seperti lingkungan hidup; kesehatan, termasuk kesehatan jiwa, kesehatan perempuan, kesehatan ibu dan anak; penyalahgunaan narkotik; serta literasi dan minat baca. Ibu Negara Michelle Obama saat ini, misalnya, sangat aktif mengkampanyekan peningkatan kesejahteraan keluarga para tentara AS dan juga program-program mengurangi kegemukan (obesitas) yang memang merupakan masalah-masalah penting yang kini dihadapi AS .
Di Tanah Air, salah satu masalah utama yang kita hadapi saat ini adalah kesehatan ibu, seperti jelas terlihat pada angka kematian ibu yang masih tinggi. Kesehatan ibu yang merupakan salah satu komponen MDGs (Millenium Development Goals) juga merupakan investasi yang sangat penting bagi generasi mendatang. Target kita menurunkan AKI dari 359 per 100 ribu kelahiran hidup menjadi 102 per 100 ribu pada 2015 tampaknya sulit kita capai. Namun kita tak boleh menyerah.
Sosok ibu negara yang memiliki passion dan komitmen pada masalah ini akan sangat berperan meningkatkan semangat dan kinerja para tenaga kesehatan di lini terdepan dan para pemangku kepentingan. Dalam iklim masyarakat kita yang masih cenderung paternalistik, sosok ibu negara yang memiliki komitmen pada bidang ini berpotensi menggerakkan istri menteri, istri gubernur, istri wali kota, istri bupati, istri camat, dan istri kepala desa untuk mendorong program-program kesehatan ibu. Termasuk tentu saja mendorong suami mereka untuk lebih berkomitmen pada bidang strategis namun sering terabaikan ini.
Berita terkait
Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?
28 hari lalu
Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.
Baca SelengkapnyaPendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2
18 Februari 2024
Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.
Baca SelengkapnyaMasa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis
13 Februari 2024
Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?
11 Januari 2024
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?
Baca SelengkapnyaMengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya
1 Januari 2024
Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.
Baca SelengkapnyaCatatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor
5 Oktober 2023
Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.
Baca SelengkapnyaMegawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...
2 Oktober 2023
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.
Baca SelengkapnyaMr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri
19 September 2023
Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.
Baca Selengkapnya74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik
9 September 2023
Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.
Baca Selengkapnya2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat
11 Januari 2023
Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan
Baca Selengkapnya