JJ Rizal,
Sejarawan, @JJRizal
Jakarta Fair Kemayoran dianggap "murtad" dari raison d'etre atau alasan menjadinya ketika dibuat oleh Ali Sadikin pada 1968 di Monas. Sebab itu, pemda Jakarta pun bikin tandingannya. Bukan hanya menyediakan 2.000 stan lebih untuk industri kecil, tapi juga ruang bagi kaki lima. Tiket masuk gratis. Untuk menguatkan ruh aslinya, pelaksanaannya pun dilakukan di Monas. Tapi, apakah suara kritis Jokowi-Ahok cerminan dari pikiran Ali Sadikin tentang PRJ? Apakah hasrat Jokowi-Ahok itu juga mencerminkan fungsi yang dikonsepsikan Sukarno sebagai "arsitek bangsa Indonesia" sekaligus arsitek Monas?
Di dalam biografi Bang Ali Demi Jakarta, dinyatakan PRJ diniatkan menjadi "wadah menghidupkan produksi kita yang kuat maupun yang lemah". Sekaligus usaha pemda DKI menambah tempat-tempat hiburan serta rekreasi murah bagi warga Jakarta. Dalam konteks ini, keluhan Jokowi-Ahok kepada JIExpo sebagai penyelenggara Jakarta Fair tepat.
Tapi keliru memindahkannya dan atau bikin lagi yang baru di Monas. Sebab, Bang Ali tidak pernah mengangankan PRJ atau kegiatan bisnis apa pun di Monas. Kalau PRJ pernah di Monas, itu sementara. Bang Ali telah menyiapkan lahan permanen 41 hektare di area Ancol. Sebab, ia sadar betul ide Sukarno, bahwa Monas adalah pusat Jakarta sekaligus Indonesia. Sukarno mewanti-wanti, di sekeliling Monas tak boleh dijadikan tempat bisnis. Sebab, di sana, menurut Bang Ali sebagaimana dipesankan oleh Sukarno, "Seharusnya terdapat bangunan-bangunan yang jadi kebanggaan provinsi dan pemerintah Indonesia. Monas harus hijau dan dikelilingi gedung kebudayaan nasional, meliputi galeri juga teater, museum nasional dan lokal Jakarta."
Pernyataan Bang Ali itu mengingatkan kembali pesan Sukarno tentang Monas sebagai bagian tujuan pembangunan Jakarta, Ibu Kota yang memikul tugas nation and character building. Monas, sebagaimana disampaikan Sukarno kepada Gubernur Jakarta Henk Ngantung, adalah bagian dari ibu kota yang merupakan manifestasi tujuan "perjuangan kita (Revolusi, Proklamasi, Pergerakan Nasional)". Sebagaimana Jakarta, maka Monas bagian dari "Lima P" (perut, pakaian, perumahan, pergaulan, dan pengetahuan) yang menjadi "kebutuhan absolut rakyat". Monas memainkan fungsi pergaulan dan pengetahuan yang "di dalam itu termasuklah pula 'pembudayaan', zin voor hogere cultuur (minat untuk kebudayaan yang tinggi)". Sukarno pun menyatakan, "kebahagiaan hidup karena tercukupi perut, pakaian, perumahan, in een omgeving van schoonheid (dalam lingkungan yang indah)… Sebab, untuk makan dan minum sesudah lima menit orang puas, tapi apakah itu geluk (bahagia)?" Jadi, Monas bagian dari "pola schoonheid, taman yang indah" untuk kota yang cantik yang mengesankan ontroering van de ziel atau keharuan jiwa di tengah modernitasnya.
Keharuan jiwa itulah yang dinyatakan Sukarno sebagai inti dari Monas. Sebab, ia adalah ruang permenungan besar. Sukarno ingin setiap orang yang keluar dari Monas bangkit keharuan jiwanya, betapa Indonesia bangsa yang hebat. Inilah fungsi Museum Nasional di Monas, patung-patung pahlawan yang diangankan sebagai Garden of National Heroes, jalan yang diberi nama Merdeka. Monas wahana belajar setiap anak bangsa yang hendak menjadi manusia Indonesia. Sebab, menjadi manusia Indonesia bukan sesuatu yang alamiah, tapi sesuatu yang diciptakan sejarah modern yang menuntut tekad, solidaritas, kerelaan berkorban, dan harapan. *
Berita terkait
Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa
17 Juli 2023
Jakarta Fair 2023 resmi ditutup. Berikut sederet faktanya.
Baca SelengkapnyaTutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan
17 Juli 2023
Ketua Panitia Jakarta Fair 2023 Karuna Murdaya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan yang membantu kesuksesan PRJ.
Baca SelengkapnyaJakarta Fair 2023 Ditutup, Banyak Barang Pelaku UMKM Hilang Dicuri Pengunjung
17 Juli 2023
Harga mukena yang hilang diambil pengunjung nakal di Jakarta Fair itu Rp200 ribu-300 ribu, namun yang berbahan silk premium mencapai Rp695 ribu.
Baca SelengkapnyaJakarta Fair 2023 Ditutup, Anak Buah Heru Budi Sebut Acara Ini Ikut Gairahkan Perekonomian Indonesia
17 Juli 2023
Ajang pameran dan hiburan Jakarta Fair dinilai telah memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.
Baca SelengkapnyaHari Terakhir PRJ, Pengunjung Masih Penasaran Jajal Permainan Ambil Emas Batangan
16 Juli 2023
Dalam permainan yang disediakan sebuah stan kopi ini di PRJ ini, pemain hanya diberi waktu 30 detik untuk mengeluarkan emas batangan 7 kilogram.
Baca SelengkapnyaJakarta Fair Kemayoran 2023 Resmi Ditutup, Pengunjung Mencapai 6,3 Juta Orang
16 Juli 2023
Total nilai transaksi yang tercatat selama Jakarta Fair 2023 meningkat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJakarta Fair 2023 Ditutup Malam Ini, JIExpo: Transaksi Naik tapi...
16 Juli 2023
Kenaikan transaksi di Jakarta Fair tahun ini ditopang oleh peserta pameran dari bidang otomotif, khususnya kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaMenjelang PRJ Berakhir: Lalu Lintasnya Semakin Padat, Parkir Liar Bertambah Luas
15 Juli 2023
Digelar sejak 14 Juni lalu, PRJ atau Jakarta Fair akan berakhir pada Minggu, 16 Juli 2023. Ini Pemandangan calon pengunjungnya pada Sabtu 15 Juli 2023
Baca SelengkapnyaJelang Penutupan, Transaksi di Jakarta Fair 2023 Telah Mencapai Rp 7,5 Trilun
14 Juli 2023
Jakarta Fair 2023 atau Pekan Raya Jakarta mencatatkan transaksi sebesar Rp 7,5 triliun selama penyelenggaraan pameran.
Baca SelengkapnyaTop 3 Metro: Buro Happold dan JIS, Siswa PPDB Bogor Dicoret
11 Juli 2023
Top 3 Metro Berita Kemarin, Senin 10 Juli 2023, dipuncaki artikel yang membeberkan isi klarifikasi Buro Happold soal proyek JIS yang pernah digarapnya
Baca Selengkapnya