Diktatur hasil revolusi

Penulis

Sabtu, 24 Mei 1980 00:00 WIB

Mangkya darajating praja kawuryan wus sunya-ruri, rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi .... RANGGAWARSITA terdengar seakan seorang penyair protes. Tapi ketika ia menuliskan baris-baris itu dalam Kalatida, adakah ia sebenarnya mengecam suatu pemerintahan? Derajat kerajaan telah penyap, aturan kacau, zaman seperti gila .... adakah Ranggawarsita seorang pengritik penguasa? Mungkin tidak. Karena dalam bait berikutnya ia juga menulis, menyebutkan bagaimana tingginya mutu sang raja, juga para pembantunya: Ratune ratu utama patihe patih linuwih pra nayaka tyas raharja panakare becik-becik . . . Kesuraman zaman yang dilukiskannya, dengan kata lain, bukanlah kesalahan penguasa. Yang berlaku adalah semacam takdir, datangnya masa terkutuk. Sejarah terbentuk dari siklus. Riwayat berputar seperti roda gerobak sapi. Masa baik datang, tapi nanti masa buruk menggantikan. Bila itu terjadi, bagaimana pun baiknya manusia, malapetaka tak akan terelakkan. Ranggawarsita bukan orang Indonesia kemudian yang melihat sejarah sebagai progresi: garis lurus yang terdiri dari titik-titik kemajuan. Maka dia mengeluh, tapi juga dia tak berbuat. Dia menunggu tapi juga ia tahu akan sia-sia. Yang perlu ialah menyelamatkan batin. "Betapa pun beruntungnya mereka yang lupa lakan nilai-nilai," demikian kata-katanya yang termashur, "masih beruntung mereka yang tetap ingat serta waspada." Sang pujangga menganjurkan kita berpaling ke dalam diri. Lingkungan di luar, kondisi di sekitar, tak usah diubah. SALAHKAH Ranggawarsita? Barangkali demikian -- seandainya ia berada di abad ke 20. Seorang revolusioner pernah mengatakan, siapa yang ingin tenteram jangan hidup di abad ini. Di abad ini sejarah seakan sebuah roket. Sekali lepas landas, ia akan meluncur naik, terus -- mungkin ke bulan. Hari esok pasti akan lebih baik dari hari ini. Atau setidak-tidaknya kita percaya bisa bikin dia lebih baik. Kita mewarisi optimisme, yang entah datang dari mana tapi yang jelas bukan dari Serat Kalatida. Ketidak-tenteraman abad ini barangkali justru gejala demam dari oplimisme itu. Namun sang optimisme, yang mencetuskan pelbagai bentuk revolusi, pada babak kemudian harus ketabrak-tabrak. Revolusi ternyata kemudian menghasilkan kediktaturan. Atau hanya kekalutan. Pembangunan ekonomi ternyata mengakibatkan ketidak-adilan. Atau rusaknya kehidupan. Apa yang semula dianggap kurang dan karena itu diterjang ternyata sesuatu yang lebih bisa bahagia. Roket yang meluncur itu memang menderu terus, tapi mungkin tak menuju bulan. Dan seandainya pun sampai di bulan, yang ditemukan hanya batu. Seorang pemikir pernah mengatakan satu kalimat pintar tentang revolusi, yang agaknya berlaku bagi segala aksi manusia besar-besaran dalam membentuk masa depannya: "Sifat yang ganjil pada revolusi ialah bahwa ia harus yakin akan dirinya sebagai sesuatu yang mutlak, dan ia justru menjadi tak mutlak karena keyakinannya itu." Mungkin kita tidak perlu seperti Ranggawarsita: mengeluh, dan hanya tertunduk mengikuti peruntungan. Ada selalu risiko dalam tindakan ke masa depan. Tetapi diam juga suatu perjudian dengan nasib. Tentunya ada catatan baru. Percaya atau tidak kita kepada riwayat manusia sebagai lingkaran yang berputar, zaman edan nampaknya selalu berulang kembali. Kemarin, kini, dan juga nanti, suatu tahapan akan seperti ini: Mangkya darajating praja kawuryan wus sunya-ruri, rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi. . .

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

4 menit lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Urban Forest Cipete: Jam Buka, Lokasi, dan Daya Tariknya

9 menit lalu

Urban Forest Cipete: Jam Buka, Lokasi, dan Daya Tariknya

Bagi Anda yang ingin healing atau sekadar duduk menikmati ruang terbuka di area Jakarta bisa datang ke Urban Forest Cipete. Ini rute dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

10 menit lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

11 menit lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

14 menit lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

15 menit lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

15 menit lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

3 Pemain Irak yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

16 menit lalu

3 Pemain Irak yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Beberapa pemain Irak yang harus diwaspadai Timnas U-23 Indonesia merupakan top skor dan membela klub Eropa.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

21 menit lalu

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

Tim Hukum PDIP juga akan mengikuti arahan dari Hakim PTUN mengenai berkas apa yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Bola Malam Ini 2 Mei 2024: Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia, juga ada Liga Inggris, Liga Europa, Liga Conference

23 menit lalu

Jadwal Bola Malam Ini 2 Mei 2024: Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia, juga ada Liga Inggris, Liga Europa, Liga Conference

Jadwal bola pada Kamis malam hingga Jumat dinihari, 2-3 Mei 2024: Timnas U-23 di Piala Asia, juga ada Liga Inggris, Liga Europa, dan Liga Conference.

Baca Selengkapnya