Fair Play

Penulis

Rabu, 25 Juni 2014 00:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Iwel Sastra, komedian, @iwel_mc

Hari-hari ini sepak bola dan politik menarik perhatian masyarakat. Hal ini karena jadwal Piala Dunia FIFA 2014 bertepatan dengan jadwal kampanye pemilihan Presiden Republik Indonesia. Saya menemukan beberapa hal menarik terkait dengan politik dan sepak bola, khususnya di lini massa Twitter pada Minggu, 22 Juni 2014. Saat berlangsung acara debat calon presiden, lini massa ini dipenuhi kicauan pendukung Prabowo maupun Jokowi. Ketika memasuki jeda iklan, lini masa mulai dipenuhi kicauan tentang sepak bola. Bahkan ada kicauan yang berbunyi "anak politik minggir, anak bola mau masuk".

Sepak bola disebut sebagai olahraga dengan jumlah penonton terbanyak di dunia, karena menonton pertandingan bola memang memiliki kenikmatan tersendiri. Menurut saya, penyebab utama pertandingan sepak bola itu enak ditonton bukanlah pada kepiawaian para pemainnya menggiring bola, melainkan karena bola yang digunakan bundar. Menonton sepak bola tentu tidak akan senikmat sekarang seandainya bola yang digunakan berbentuk segi empat, apalagi jajaran genjang. Pemain sepak bola tidak akan berani lincah menyundul bola jika bolanya berbentuk segi empat, karena takut kena bagian yang lancip.

Salah satu yang saya suka dalam menyaksikan pertandingan sepak bola adalah saat pemain melakukan tendangan bebas. Meskipun Gianfranco Zola, David Beckham, dan Roberto Carlos telah pensiun sebagai pemain sepak bola, hingga sekarang saya masih terkesan oleh tendangan bebas yang pernah mereka lakukan saat masih aktif membela klub atau negara masing-masing. Dalam Piala Dunia 2014 ini, saya terkesan oleh tendangan bebas yang dilakukan oleh pemain tengah Swiss, Blerim Dzemaili. Bola datar hasil tendangan Dzemaili menerobos kaki pemain Prancis, kemudian melenggang masuk ke gawang yang dijaga kiper Hugo LIoris. Meskipun namanya tendangan bebas, tendangan pemain sepak bola profesional selalu mengarah ke gawang. Berbeda dengan saya yang, saat melakukan tendangan bebas, tendangannya bebas ke mana-mana.

Sepak bola dan politik memiliki berbagai kesamaan. Dalam sepak bola, setiap klub atau negara yang bertanding memiliki pendukung. Begitu juga dalam kompetisi politik. Setiap partai dan kandidat politik memiliki pendukung. Bedanya, dalam politik, terutama dalam masa kampanye pemilihan presiden saat ini, muncul kampanye hitam yang ditujukan kepada para capres. Akibatnya, kubu masing-masing capres ini saling tuding mengenai kampanye hitam yang beredar. Dalam sepak bola, belum pernah saya temukan ada kampanye hitam menjelang pertandingan. Kalaupun ada kampanye hitam, hal itu tidak akan berpengaruh pada pertandingan, karena kemenangan dalam sepak bola ditentukan oleh gol terbanyak, bukan suara terbanyak.

Fair play merupakan semangat yang dijunjung dalam pertandingan sepak bola. Semangat ini seharusnya bisa diterapkan juga dalam dunia politik, terutama dalam suasana pemilihan presiden sekarang ini. Dalam semangat fair play, ditanamkan prinsip memenangi pertandingan dengan cara terhormat serta menerima kekalahan dengan bermartabat. Saya punya teman yang kalau kalah main sepak bola selalu menerimanya dengan tegar di lapangan. Kepalanya tetap tegak menerima kekalahan. Ketika sampai di kamar ganti, barulah ia menangis dalam pelukan teman-temannya. Ini bukan hanya kalah dengan bermartabat, tapi juga kalah dengan so sweet.*


Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya