Partai Mesti Introspeksi

Penulis

Senin, 25 Februari 2013 00:16 WIB

Begitu sulitkah para pemimpin partai politik mengakui bahwa mekanisme demokrasi kita cenderung mendorong korupsi? Tanpa kesadaran ini, partai politik tak mungkin berintrospeksi. Padahal, keadaan amat memprihatinkan. Dalam sebulan, dua pemimpin partai penting ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Lawan politiknya mungkin bertepuk tangan setelah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka suap proyek Hambalang. Begitu pula ketika sebulan lalu Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, dijerat kasus suap impor daging sapi. Tapi, tanpa upaya membersihkan partai dari korupsi, kasus serupa akan terus berulang.

Sebagai pemain utama demokrasi, partai jelas bertanggung jawab atas fenomena pendangkalan politik. Banyak orang berlomba-lomba mencari jabatan politik hanya untuk mendapatkan kesempatan melakukan korupsi. Partai politik juga tak ubahnya mesin pengumpul fee atau suap dari proyek yang dibiayai dengan anggaran negara atau daerah.

Rakyatlah yang rugi. Lihatlah proyek pusat olahraga Hambalang, Sentul, Jawa Barat, yang telah menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah. Pembangunan proyek itu kini mangkrak. Akibat patgulipat dalam impor daging sapi, masyarakat juga dirugikan karena harga daging sapi menjadi amat mahal, bahkan termahal di dunia.

Kalangan partai politik diduga juga menggangsir anggaran negara dan daerah lewat berbagai program bantuan sosial alias Bansos. Jangan heran bila muncul peringatan dari Badan Pemeriksa Keuangan agar dana Bansos tidak dibagikan menjelang pemilihan kepala daerah. BPK memperlihatkan data tentang melonjaknya anggaran Bansos tiap kali berlangsung pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten, kotamadya, dan provinsi.

Duit itu memang dibagikan kepada rakyat, tapi bisa salah sasaran bila dicampuri kepentingan partai. Belum lagi jika sebagian anggaran itu diselewengkan. Padahal, anggaran Bansos sangat besar. Sepanjang 2013, total dana Bansos di seluruh negeri sekitar Rp 69 triliun. Setidaknya 35 persen dari dana itu atau Rp 23 triliun akan dicairkan lewat 10 kementerian yang dipimpin menteri dari partai politik.

Advertising
Advertising

Idealnya, partai politik mengoptimalkan iuran anggota sebagai sumber keuangan. Membiayai kegiatan politik dengan mengandalkan anggaran negara atau daerah secara terselubung atau lewat korupsi jelas tak bisa dibenarkan. Cara ini hanya akan memperbanyak politikus yang masuk penjara.

Kalangan partai politik semestinya mempertimbangkan solusi yang berulang kali didengungkan. Ketimbang menggangsir anggaran negara, lebih baik mereka meminta alokasi anggaran yang lebih besar buat partai. Konsekuensinya, pengelolaan keuangan partai mesti benar-benar transparan. Selama ini bantuan untuk partai politik sudah diberikan oleh negara, tapi jumlahnya masih kecil. Jumlah bantuan untuk partai politik yang memperoleh kursi di DPR, misalnya, sebesar Rp 21 juta per kursi.

Partai politik harus segera mengatasi akar persoalan di balik munculnya kasus Anas, Luthfi, dan sederet politikus lain yang terjerat kasus korupsi. Jangan biarkan demokrasi rusak hanya karena partai tak mampu memperbaiki diri.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

13 menit lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

18 menit lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia

21 menit lalu

Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia

Gregoria Mariska Tunjung kecewa gagal menyumbang poin di final Piala Uber 2024 saat Indonesia melawan Cina, Minggu, 5 Mei.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

26 menit lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

29 menit lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Di Luar Prediksi, Boy Story Joget Pargoy di Saranghaeyo Indonesia 2024

30 menit lalu

Di Luar Prediksi, Boy Story Joget Pargoy di Saranghaeyo Indonesia 2024

Serba-serbi penampilan Boy Story di Saranghaeyo Indonesia 2024, fasih berbahasa Indonesia hingga joget pargoy.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Fadia / Ribka Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Tuan Rumah Cina

41 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Fadia / Ribka Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Tuan Rumah Cina

Fadia / Ribka yang turun sebagai ganda pertama kalah melawan Chen / Jia di pertandingan Indonesia melawan Cina dalam laga final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

51 menit lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

58 menit lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

1 jam lalu

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

Chen EXO meminta penonton mengiringinya bernyanyi dengan tepuk tangan karena music recorder sempat bermasalah.

Baca Selengkapnya