Survei Abal-abal

Penulis

Rabu, 25 Juni 2014 00:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kadir, bekerja di Badan Pusat Statistik

Sejatinya, keberadaan sejumlah lembaga survei (politik) memberi dampak positif terhadap perpolitikan nasional. Dengan hasil surveinya, lembaga survei dapat menyuguhkan gambaran konstelasi politik terkini, menyajikan cita rasa kuantitatif (statistik) dalam analisis politik, dan memprediksi hasil pemilihan legislatif serta pemilihan presiden (pilpres) secara obyektif dan akurat. Sayangnya, hasil survei politik yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei selama ini kerap menuai resistansi dan membuat publik bingung.

Resistansi muncul karena hasil survei acap kali tidak akurat, seperti pengalaman pada pemilu legislatif yang lalu, misalnya. Kala itu, nyaris semua lembaga survei kompak memprediksi bahwa suara partai-partai Islam bakal anjlok. Faktanya, total suara yang diraih partai-partai Islam justru mencapai 32 persen. Atas dasar ini, tidak mengherankan bila Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais menyebut hasil survei sejumlah lembaga abal-abal (Tempo.co, 27 Mei 2014).

Publik juga kerap dibikin bingung karena hasil survei sejumlah lembaga acap kali berbeda jauh, bahkan saling bertolak belakang. Padahal surveinya menyorot tema yang sama dan dihelat pada waktu yang nyaris bersamaan. Contoh terbaru adalah hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Vox Populi Survey (VPS) mengenai elektabilitas dua pasang calon presiden-calon wakil presiden yang dirilis belum lama ini.

Hasil survei LSI yang dirilis pada 15 Juni lalu menyebutkan, berdasarkan hasil wawancara terhadap 2.400 responden pada 1-9 Juni, elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mencapai 38,7 persen, atau terpaut sekitar 6 persen dari elektabilitas pasangan Jokowi-JK, yang mencapai 45,0 persen.

Sementara itu, hasil survei yang dirilis VPS pada 20 Juni justru menyajikan potret sebaliknya. Meski dihelat pada rentang waktu yang hampir bersamaan dengan survei LSI, hasil wawancara terhadap sekitar 5.000 responden pada 3-15 Juni menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mencapai 52,8 persen, jauh mengungguli elektabilitas pasangan Jokowi-JK yang hanya sebesar 37,7 persen.

Publik tentu bakal bertanya: mana di antara kedua hasil survei tersebut yang benar dalam menggambarkan preferensi 190 juta pemilih? Repotnya, kedua lembaga menjamin bahwa survei yang mereka lakukan didasarkan pada metode pemilihan sampel yang sahih dan bisa diandalkan menurut kaidah statistik. Alhasil, pertanyaan hasil survei mana yang benar menjadi sulit dijawab.

Memang, hasil survei VPS bisa dibilang lebih "akurat" dibanding hasil survei LSI. Hal ini tecermin dari batas ambang kesalahan (margin of error) yang lebih kecil dan jumlah sampel yang lebih banyak. Namun patut dicamkan, akurasi hasil survei juga ditentukan oleh sejumlah variabel lain.

Selain metodologi pemilihan sampel, kuesioner yang digunakan dan jaminan kualitas (quality control) selama proses pengumpulan data di lapangan juga mesti didalami. Sayangnya, hal yang terakhir ini masih gelap. Siapa yang bisa menjamin pelaksanaan survei benar-benar obyektif dan bersih dari moral hazard?

Karena itu, masyarakat dituntut jeli dalam menyikapi berbagai hasil survei yang dirilis di ruang publik. Reputasi dan rekam jejak setiap lembaga survei harus dijadikan acuan. *


Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

5 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

6 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

14 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

15 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

16 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

20 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya