Tidak bisa dihalalkan

Penulis

Sabtu, 5 Januari 1980 00:00 WIB

IMPERIUM mengembang dan susut negeri terpecah dan menyatu bertaut. Kata-kata itu membuka novel klasik Cina San Kuo Chich Yen-i atau Roman Tiga Kerajaan. Kata-kata itu pula yang menutupnya. Setelah 120 bab, setelah beratus tokoh berpuluh tahun, sejarah seolah bisa diringkas dalam satu kalimat. Kita pun tak mendengar lagi gerbang digempur, wanita menjerit, raja roboh dan genderang naik. Kita melayang dalam ribuan tahun. Kita memandang dari luar kejadian. Dengan perspektif seperti itu, apakah artinya Kambodia di tahun 1979? Selama pertengahan tahun 1969 peswat Amerika Serikat membomi negeri itu dalam serangkaian operasi yang diberi nama kode "Cuci Mulut", "Nyamikan", "Makan Malam" dan "Makan Siang". Di pertengahan 1975 Khmer Merah memulai pembunuhan dan pembersihan bangsanya dengan nama "Revolusi". Penduduk yang 7 juta kemudian tinggal 4 juta: Di Phnom Penh anak-anak berkeliaran lapar dan tak tahu di mana orang tua yang bisa disebut "ibu". Di perbatasan para pengungsi tertawa aneh melihat kematian. Kita tidak tahu, mestikah kita terhibur untuk membayangkan, bahwa semua itu mungkin tak akan banyak artinya dalam ringkasan riwayat 1000 tahun. Dalam riwayat seperti itu imperium memang bisa mengembang dan susut, negeri terpecah dan bertaut, bangsa bangun dan runtuh, masyarakat hancur dan tumbuh. Artinya kita tidak boleh menangis. Tapi jika demikian itu juga berarti kita pun bisa menghalalkan pembunuhan dan tukang siksa. Kita ingin mengatakan bahwa 1000 tahun kemudian toh segalanya akan dilupakan, dimaafkan, membuahkan yang lebih baik, dan Kambodia jadi sesuatu yang gemilang. Tapi mungkinkah? Dapatkah kita berada di luar kejadian, melayang dalam jangka millennium? Pengungsi itu dengan mulut bisu akan bilang tidak. Anak-anak itu hidup hari ini dan mungkin mati besok pagi.

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya