Kekejaman Suatu Acara Resmi

Penulis

Sabtu, 12 Januari 1980 00:00 WIB

BARANGKALI memang ada yang disebut pornografi kematian. Di Barat konon kian lama ajal kian jadi pembicaraan tabu. Di dekat anak-anak kita harus berbisik. Dan bacaan umumpun seakan selalu menghindari suatu lukisan terperinci tentang detik-detik terakhir hidup seseorang. Seperti pernah kata seorang penulis Inggris: dulu orang mengatakan asal-usul adik bayi adalah di semak-semak kini si bocah dibisiki bahwa kakek yang mati itu hanya rubah menjadi kembang. Dan kematian pun makin tertutup, karena ia semakin jarang. Karena kakek makin panjang umur dan bayi makin jarang mati (itulah akibat negeri maju) kisah sakaratulmaut pun tinggal jadi bahan bacaan dalam laci. Adegan ranjang ketika seseorang tutup-usia dengan demikian jadi pornografi tersendiri. Dan seperti pada pornografi yang lain, di sekitar ini pun ada kehati-hatian. Pada gilirannya, kehati-hatian ini juga dekat dengan hipokrisi. Dan itu sesungguhnya tak cuma menyangkut kematian yang wajar -- yang datang karena usia atau karena kanker yang pelan -- tapi juga kematian yang tak ajar tubuh yang menggelepar di depan tim eksekusi. Dalam hal sedemikianlah buku yang diterbitkan Amnesty International, The Death Penalty (1979) adalah sebuah karya pornografi. Buku setebal 209 halaman ini, merupakan laporan tentang hukuman mati di pelbagai negara di dunia, hanya berisi 12 gambar. Keduabelasnya fotografi dokumenter yang tanpa warna. Tapi setelah kita melihatnya, kita pun rasanya ingin cepat-cepat menyembunyikannya dari jangkauan anak kita. Ada gambar guillotine di sebuah ruang sempit. Ada gambar sesosok tubuh duduk di kursi listrik: wajahnya tertutup kain hitam, seluruh fotonya mengesankan kulit yang hangus. Ada seorang dengan muka berkernyit tertambat di sebatang tiang, dipotret pada saat ditembak. Ada lagi deretan tubuh terkulai ke samping: lubang-lubang pelor menyemburkan darah .... Seperti halnya pada pornografi yang lain, pornografi ini pun ingin bercerita detail tentang organ tubuh -- sampai pada taraf yang hampir menjijikkan. Anda mungkin pernah melihat reproduksi lukisan Goya tentang adegan eksekusi dalam revolusi di Spanyol. Betapa bedanya. Sebab pada karya Goya kematian bukan pornografis: ajal nampak sebagai bagian dari sebuah adegan yang besar, yang juga luhur. Kematian itu dengan kata lain, punya grandeur. Tapi bagaimana kita bisa bicara tentang grandeur dalam sebuah adegan yang lebih realistis tubuh yang menggeloyor dan jadi kaku? Mungkin itulah sebabnya eksekusi hukuman mati selalu cenderung dirahasiakan. Di Prancis, eksekusi di depan umum yang terakhir terjadi di tahun 1939. Hari itu seorang pembunuh yang mencabut nyawa sejumlah orang di guillotine di Versailles. Orang-orang pada menonton. Para juru foto bekerja: mengabadikan saat itu kepala terlepas. Dan beberapa jam kemudian koran Paris-Soir memasang sehalaman penuh gambar. Tapi pemerintah dan pengadilan ternyata tak suka kepada publisitas ini. Mereka mengeluh, bahwa pers mencoba memuaskan "naluri sadistis dari pembaca". Maka diputuskanlah bahwa sejak itu eksekusi tak akan dilakukan di depan umum. Ajal seorang terhukum mati kemudian hanya disaksikan oleh sejumlah petugas. Namun dengan demikian, seperti dikatakan Albert Camus, logika tak berada di pihak para pembuat undang-undang. Sebab jika maksud hukuman mati adalah untuk menakut-nakuti para calon penjahat, kenapa proses yang semacam itu harus dihidangkan dengan bentuk lebih necis? Camus pun menulis Reflexions sur la peine capitale-nya dengan cerita yang memualkan perut dari saksi-saksi mata di dekat guillotine. Suaranya sarkastis ketika ia bilang: jika tujuan hukuman mati ialah untuk jadi contoh dan penangkal, lebih baiklah kita memperlihatkan si kepala yang terpotong "di depan semua orang yang lagi bercukur di pagi hari." Dengan kata lain kita tak harus diam, untuk menghindarkan sebuah pornografi. Ataukah kita ingin sebuah kekejaman menjadi satu acara resmi yang sopan?

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

23 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

3 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

9 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

9 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

11 hari lalu

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

17 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

20 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

21 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

21 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Polda Sumut: Ada 22 Tersangka Tindak Pidana Narkotika Menunggu Vonis Mati

38 hari lalu

Polda Sumut: Ada 22 Tersangka Tindak Pidana Narkotika Menunggu Vonis Mati

Selain penindakan para pelaku kasus narkotika, sepanjang 2023, Polda Sumut telah melakukan rehabilitasi terhadap 815 orang.

Baca Selengkapnya