Akibat Pembangunan

Penulis

Sabtu, 23 Februari 1980 00:00 WIB

SEBUAH nyanyian sedih pernah beredar di London pada pertengahan abad ke-19: Siapa yang membangun? Siapa? Wahai kaum melarat, Jika London saban hari bertambah indah Di mana lagi ada ruang tempat istirahat Bila saban hari sebuah rumah dibongkar dan kalian harus berpindah? Nyanyian itu dikutip dalam buku Hanya Satu Bumi yang tersohor itu. Sebuah contoh, tentu saja, dari pelajaran sejarah yang kini makin keras diingat: gedung-gedung bisa saja dibangun, bisnis maju, kota nampak indah tapi si miskin tambah sengsara. Abad ke-20 ini belum juga lolos dari "keganjilan" itu. Ikhtiar yang paling serius ke arah perbaikan sekalipun ternyata gagal untuk mengadakan perbaikan yang mengenal semua. Mungkin itulah sebabnya orang makin santer mengatakan, umpamanya, bahwa yang kini tengah terjadi ialah macetnya pikiran-pikiran lama. Tentu, pikiran lama biasa macet. Namun yang menarik dewasa ini ialah bahwa yang disebut "lama" barangkali cuma berumur beberapa dasawarsa. Dalam perubahan-perubahan yang begitu cepat, umur ide pun bisa jadi amat pendek. Ambillah contoh tentang teori ekonomi dan teori pembangunan. Majalah Prisma nomor Januari 1980 menghimpun sederet percaturan pendapat yang cukup seru di sekitar dua pokok soal tadi, dan hampir semuanya merupakan proses yang berlangsung tak lebih dua dasawarsa. Di tahun 1966 misalnya siapa di antara kita yang bicara perkara dependencia, masalah hutan gundul atau bahkan "pemerataan"? Sinyalemen tentang cepat runtuh atau retaknya pelbagai teori beberapa tahun belakangan ini bukanlah sinyalemen baru. Namun yan'g belum nampak ialah ikhtiar untuk berangkat dari kekecewaan ke arah strategi perbaikan. Ketika orang kecewa melihat 'kaum melarat' yang terus menerus tergusur -- seperti dalam nyanyian di London abad ke-19 itu -- yang mereka harapkan ialah penyelesaian gaya iklan obat TVRI: seketika. Tapi penyelesaian seketika adalah penyelesaian yang biasanya a-historis. Seolah tak ada sejarah. Yang pahit sekarang tak dibandingkan dengan perkembangan masa lalu dan kemungkinan masa depan. Dalam hubungan itu pula penyelesaian seketika merupakan impian khas kelompok kecil yang merasa paling depan. Untuk mengajak orang banyak ikut-serta dianggap akan banyak makan waktu. Elitisme hampir selalu berciri ketidak-sabaran. Barangkali dalam suasana yang sebenarnya rindu tapi hampa itu ide-ide yang nampaknya "siap jadi" dengan mudah diterima. Namun tentu saja itu sebuah ilusi. Teori yang baik selalu terbit dari pengalaman, sebagaimana resep yang baik dilahirkan dari banyak kasus. Dan pengalaman yang baik dalam perkara seperti ini adalah pengalaman yang dicatat dari riwayat banyak orang. Dengan kata lain, suatu ide pun memerlukan suatu demokrasi. Heilbroner pernah mengatakan, orang yang mengira bahwa ilmu ekonomi hanyalah urusan para profesor lupa bahwa inilah ilmu yang pernah menyeret orang ke barikade-barikade. Kesulitan besar kita sekarang ialah bahwa sementara kita harus sabar dalam berusaha melahirkan pikiran-pikiran baru yang bagus dan cocok, problem-problem bertimbun dengan lebih cepat. Rukmono Markam, gurubesar ilmu ekonomi di Universitas Gadjah Mada yang menulis Menuju ke Definisi Ekononi Post-Robins dalam Prisma nomor itu bahkan menyeru perlunya para ahli ekonomi jadi "manusia big-thinkers". Itu adalah pekerjaan-rumah yang besar sekali yang mungkin tak selesai dalam satu generasi. Anda setuju atau tidak NKK, sungguh, itu adalah pekerjaan yang besar sekali.

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

22 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

24 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

31 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

33 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

42 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

44 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

46 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

46 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

46 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya