Krisis Irak

Penulis

Jumat, 4 Juli 2014 00:24 WIB

Tom Sapttatmaja,
Alumnus St. Vincent de Paul

Irak menjadi negeri yang terus dilanda berbagai macam krisis, sejak Presiden Amerika Serikat George W. Bush menginvasi Irak pada 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein yang berkuasa sejak 1979. Spiral kekerasan terus menjebak Irak. Nyaris sejak invasi AS itu, perang menjadi keseharian di negeri yang dulu bernama Babilonia atau Mesopotamia serta menjadi pusat peradaban dunia tersebut.

Kini hanya ada ledakan bom bunuh diri dan terinjak-injaknya martabat manusia akibat perang dan bom bunuh diri, meski Presiden Obama sudah menarik pasukan AS sejak akhir 2011. Ketika Bush hendak menginvasi Irak pada Maret 2003, mendiang Paus Yohannes Paulus II sudah mengingatkan perang hanya mengakibatkan kekalahan bagi kemanusiaan dan menjadi aib bagi agama-agama. Ketika itu, Paus hendak dibujuk Bush yang berusaha meyakinkan bahwa serangan ke Irak merupakan perang kristiani yang sah atau Perang Salib baru (Koran Tempo, 11/2/2002).

Memang, krisis Irak selalu kental dengan sentimen keagamaan. Simak Saddam, yang penganut Sunni, digulingkan dan diganti oleh pemerintahan yang didominasi Syiah, kini mayoritas warga Irak yang Syiah cemas atas munculnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bukan hanya kaum Syiah, umat kristiani Irak yang sudah ada sejak awal Masehi juga terjepit oleh kehadiaran ISIS, seperti yang terjadi di Mosul (baca Tempo.co, 20 Juni 2014).

ISIS sudah memproklamasikan dibentuknya sebuah "kekhalifahan Islam" di wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah, dari Aleppo di Suriah utara hingga Diyala di Irak timur.

Sayang, kekhalifahan ISIS ini jelas anti-keberagaman, sehingga kaum minoritas Kristen di Irak yang sudah ada sejak awal Masehi juga cemas. Padahal, pada kekhalifahan Abbasiyah dengan khalifah Al Mahdi (775-785) dan Harun al-Rasyid (785-809) yang disebut "Golden Age" dalam sejarah Islam, orang Kristen Irak pernah memperoleh tempat istimewa. Goenawan Mohamad dalam Catatan Pinggir-nya, Baghdad, juga berkisah bagaimana khalifah Al Makmun (830) menyuruh Hunain bin Ishaq, seorang tabib Kristen, untuk mengkoordinasi proyek penerjemahan risalah-risalah dari bahasa Aram, Pahlavi, dan Yunani ke bahasa Arab (Tempo, 17-23 Februari 2003).

Jalinan harmonis orang Kristen dan muslim Irak itu terus berlanjut sampai rezim Saddam. Saddam juga memilih pembantu dekat seorang Katolik Kaldean, yakni deputi PM Tareq Azis, yang loyalitasnya bagi bangsa Irak tidak perlu diragukan lagi. Di bawah Saddam, gereja-gereja di Irak bebas menggelar misa dan kebaktian. Pendirian tempat ibadah juga dijamin. Di Bagdad, misalnya, terdapat tujuh masjid agung dan lima gereja simbol dari kebebasan dan toleransi beragama yang bukan basa-basi.

Seolah hendak menggambarkan relasi yang harmonis di antara kedua umat, gedung gereja di Irak juga memakai kubah seperti di masjid. Tidak pernah terdengar di Irak ada perusakan tempat ibadah. Andrao Abouna, mantan Uskup Baghdad, sampai bangga menyebut negerinya sebagai "Tanah Suci", karena menjadi tempat lahir Nabi Ibrahim, Bapak Ketiga Agama Samawi. Tapi ISIS yang berafiliasi dengan al-Qaeda lupa akan fakta itu. Saling menghormati di antara sesama umat yang berbeda agama, sudah sirna di Irak. *

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya