Menutup Lubang Pembobolan Pajak

Penulis

Kamis, 11 April 2013 00:06 WIB

Pemerintah mesti segera membuat sebuah mekanisme pencegahan korupsi pegawai pajak yang komprehensif. Sejumlah operasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terbukti tak mampu membuat karyawan lembaga pemungut pajak itu kapok mengentit uang negara. Pekan ini, Pargono Riyadi, pegawai di Kantor Pajak Jakarta Pusat, tertangkap tangan setelah menerima suap dari wajib pajak. Ia disuap atas jasanya mengempiskan tagihan pajak sang pengusaha.

Pargono menambah panjang deretan pegawai pajak yang ditangkap KPK. Yang paling fenomenal tentu saja Gayus Tambunan. Gayus pernah menyebutkan enam modus kejahatan pajak yang merugikan negara triliunan rupiah setiap tahun. Ada pengaturan untuk menurunkan besaran pajak, penipuan melalui aturan bebas fiskal, penerbitan faktur fiktif, penghilangan berkas keberatan pajak, penggunaan perusahaan di luar negeri, dan penggelapan pajak lewat transaksi saham.

Banyaknya lubang (loopholes) di lembaga pemerintah itu jelas sangat memprihatinkan. Terbukti, tindakan kuratif saja untuk menyurutkan kejahatan ternyata tak cukup. Yang tak kalah penting adalah upaya preventif. Maka, sangat tepat karena Direktorat Jenderal Pajak telah memiliki whistle-blowing system. Penangkapan Pargono merupakan salah satu hasil sistem "peniup peluit" itu. Komisi antikorupsi menangkap Pargono setelah mendapat informasi dari Pajak.

Sistem "peniup peluit" cukup membantu pemberantasan korupsi di lembaga itu, yang tahun ini harus menyetorkan Rp 1,18 triliun ke kas negara. Namun sistem ini lebih mengandalkan "kesediaan" para whistle blower melaporkan kejanggalan di lingkungannya. Repotnya, bukan tidak mungkin terjadi komplikasi akibat persaingan tidak sehat di lingkup internal lembaga yang menerapkan sistem ini. Proses verifikasinya pun biasanya berlangsung lama karena melibatkan banyak pihak.

Sistem "peniup peluit" juga tidak efektif jika kejahatan melibatkan komplotan, baik internal maupun eksternal. Pada kenyataannya, hampir semua kejahatan pajak melibatkan komplotan: aparat pajak dari berbagai level dan bagian, wajib pajak, dan konsultan pajak. Mereka bisa menerobos sistem yang seharusnya imun dari keterlibatan petugas pajak. Misalnya, dalam pelaporan yang menganut prinsip self-assessment. Sistem ini bisa diakali saat uji petik atau dalam sidang banding dengan melibatkan konsultan pajak gelap yang tak lain adalah pegawai pajak sendiri.

Advertising
Advertising

Untuk menutupi kelemahan itu, Kementerian Keuangan mesti merancang sistem deteksi dini jika terjadi kecurangan atau kejahatan pajak. Salah satu yang sudah dilakukan adalah pembuatan benchmarking industri untuk melihat kewajaran nilai pajak sebuah perusahaan pada industri sejenis. Pembuatan patokan ini seharusnya diperluas ke seluruh industri, sehingga bisa meminimalkan kongkalikong petugas dengan wajib pajak. Mempercepat rotasi juga perlu demi mencegah petugas pajak menjalin hubungan gelap dengan wajib pajak.

Pendek kata, semakin kecil kemungkinan terjadinya relasi wajib pajak dengan petugas pajak, peluang kongkalikong juga mengecil. Profesi konsultan pajak juga harus dibatasi karena kejahatan pajak sering kali melibatkan mereka. Selain memuluskan terjadinya kejahatan pajak, mereka acap menjadi bumper bagi pengusaha. Sistem pengawasan internal berjenjang akan melengkapi berbagai sistem dalam Direktorat Jenderal Pajak, sehingga bisa meminimalkan kejahatan pajak. Tanpa ada sistem yang bisa memaksa kepatuhan aparat pajak, sulit memberantas kejahatan di sektor ini.

Berita terkait

Prediksi Crystal Palace vs Manchester United di Liga Inggris: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

51 detik lalu

Prediksi Crystal Palace vs Manchester United di Liga Inggris: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Pertandingan Crystal Palace vs Manchester United akan tersaji pada pekan ke-36 Liga Inggris atau Premier League musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

7 menit lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

12 menit lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

14 menit lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

19 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

23 menit lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Mahalini dan Rizky Febian akan Gelar Pengajian Sebelum Akad Nikah di Jakarta

37 menit lalu

Mahalini dan Rizky Febian akan Gelar Pengajian Sebelum Akad Nikah di Jakarta

Sule mengungkapkan rangkaian acara menuju pernikahan Rizky Febian dan Mahalini setelah menggelar upacara Mepamit di Bali.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

49 menit lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

53 menit lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

59 menit lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya