Rakyat Pemimpin Rakyat

Penulis

Senin, 7 Juli 2014 01:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Candra Malik, pemilih

Politik konon menghalalkan segala cara. Toh tidak ada dalil hukum langit yang diterapkan untuk mengadili perebutan kekuasaan di bumi. Wajar jika politikus tidak takut dosa politik. Menabrak nalar dan rasa, mereka mainkan isu suku, agama, ras, dan aliran. Bayangkan, bagaimana bisa calon presiden dicap keturunan Cina, beragama Kristen, Freemasonry, Illuminati, sekaligus Zionis, antek Amerika, Syiah, merangkap Komunis? Pasti ia hebat betul, tak jatuh meski diserang dari berbagai penjuru.

Komplet benar stempel yang dibubuhkan kepadanya. Salut kepada kinerja tim sukses yang tidak kenal lelah, baik itu tim sukses yang sadar tugasnya menyukseskan klien maupun tim sukses yang secara sadar bekerja untuk menyukseskan diri sendiri. Salut juga kepada tim sukses kategori terbaru, yaitu tim sukses yang beranggotakan susupan dari tim lawan yang bertugas menjalankan misi kontraproduktif. Berkat tim sukses tipe terbaru inilah, sesekali muncul manuver kejutan.

Kampanye hitam, putih, negatif, positif, atau apa pun itu, tetaplah bermaksud mempengaruhi rakyat pemilih. Tim sukses menyadari betul adanya tiga kategori rakyat pemilih. Pertama, rakyat yang mengalami sejarah dan menolak lupa. Kedua, rakyat yang mengalami sejarah tapi mengabaikannya. Ketiga, rakyat yang tidak mengalami sejarah dan terputus dari akses informasi rekam jejak. Kuantitas rakyat kategori dua dan tiga ini besar, tapi kualitas pengetahuan dan kesadaran politiknya kecil.

Kesadaran berbangsa dan bernegara merosot ke titik kulminasi terendah manakala kesadaran berpolitik dan berkuasa dominan. Menjadi sangat mengkhawatirkan ketika informasi yang dipasok oleh tim sukses dan diterima oleh rakyat pemilih ternyata beracun. Bermuatan fitnah, adu domba, syak wasangka, dan ranjau: diinjak, meledak. Ya, ranjau-ranjau kampanye ditanam di mana-mana dan makin dekat 9 Juli 2014 makin tidak terlacak sebarannya. Ranjau kampanye mengancam keluarga kita.

Keluarga dalam definisi bagaimana pun--perkawanan dan persahabatan juga memenuhi makna itu--berada pada keadaan tidak nyaman ketika bicara jurang politik. Tak sedikit yang mengeluh keharmonisannya dengan kerabat menjadi berantakan sejak beda pendapat dan pilihan. Ada yang mendadak arif bijak ketika berpolitik, sampai-sampai orang dekatnya tak mengenal lagi. Politik menyediakan topeng beraneka watak dan terus-menerus memproduksi topeng baru.

Tidak ada kawan abadi dalam politik. Berseberangan pun bukan berarti tak bisa menyeberang. Jembatan sudah disiapkan jika sewaktu-waktu realitas politik menghendaki pindah haluan. Segalanya halal dalam politik, dan ini bukan cuma konon. Setelah pemilihan legislatif, rakyat cuma bisa bengong melihat partai pilihannya berkoalisi dengan partai lain yang berlawanan arah dan arus politik. Elite politik bisa secepat itu melupakan akar rumput.

Maka, ketika ada seseorang yang bukan elite politik bisa menghimpun akar rumput dalam jumlah besar, tanpa pengibaran bendera partai politik mana pun, ini menunjukkan angin perubahan tidak sedang ingin mengibaskan bendera partai politik, tidak pula ingin mengibarkan calon presiden belaka.


Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya