Petaka Lion Air

Penulis

Senin, 15 April 2013 00:46 WIB

Sekali lagi petaka mengguncang dunia penerbangan. Sabtu sore lalu, pesawat Lion Air jatuh di Pantai Segara, sekitar 50 meter dari ujung landasan Bandar Udara Ngurah Rai, Bali. Penyebab kecelakaan masih ditelisik oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Tapi setidaknya satu hal yang mesti segera dilakukan: mengawasi secara ketat seluruh penyelenggara penerbangan.

Kendati tak ada korban tewas, pilot pesawat Lion Air tidak pantas mendapat pujian. Soalnya, pesawat berpenumpang 101 orang tersebut tidak sedang mendarat darurat. Seorang penumpang mengatakan saat itu juga tak ada peringatan apa pun. Dugaan sementara, pilot terlalu dini menurunkan pesawat atau undershoot. Akibatnya, pesawat tidak menyentuh landasan, melainkan terjun ke laut.

Ada banyak penyebab kecelakaan pesawat: faktor pesawat, keadaan cuaca, hingga kesalahan manusia. Pesawat Boeing 737-800 Next Generation, yang baru digunakan selama dua bulan oleh Lion Air, ada kemungkinan tidak bermasalah. Setidaknya tak ada laporan kerusakan. Begitu pula keadaan cuaca ketika pesawat sedang mendarat, tidak ada gangguan yang membahayakan penerbangan.

Analisis penyebab petaka pun kemudian mengarah ke faktor manusia. Kinerja orang-orang yang terlibat dalam kegiatan penerbangan amat menentukan keselamatan penerbangan. Hal ini berhubungan pula dengan kualitas pengawasan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Pengawasan sangat penting demi memastikan semua maskapai penerbangan mengutamakan keselamatan.

Maskapai Lion Air juga memiliki banyak catatan menyangkut pilot. Kita masih ingat ada pilot dari maskapai ini yang tertangkap saat berpesta narkoba di sebuah hotel di Makassar, Januari tahun lalu. Ada juga pilot lainnya yang ditangkap di Surabaya karena mengkonsumsi sabu-sabu. Seorang awak pesawat membela kelakuan pilot dan menyalahkan maskapai tersebut. Katanya, pilot menggunakan narkoba karena tekanan beban kerja.

Advertising
Advertising

Beban kerja pilot yang berat terungkap pula dalam rapat dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat pekan lalu. Masih ada maskapai yang mempekerjakan pilot melebihi jam terbang maksimum. Padahal Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan surat edaran yang mengacu pada ketentuan International Civil Aviation Organization (ICAO). Sesuai dengan aturan ICAO, jam terbang pilot tidak boleh lebih dari 30 jam dalam seminggu.

Penerbangan kita memang kekurangan pilot. Menurut data Kementerian Perhubungan per Agustus 2012, pesawat yang beroperasi berjumlah 993 unit. Ini berarti naik 16,8 persen dibanding pada tahun sebelumnya. Tapi jumlah pilot hanya 7.824 atau naik 8,05 persen daripada tahun sebelumnya. Keadaan itu menyebabkan beban kerja pilot amat berat.

Dari hasil tes urine, pilot Lion Air yang jatuh di Bali tidak terbukti mengkonsumsi narkoba. Tapi ia masih menjalani tes rambut. Faktor human error mesti diselidiki hingga tuntas, termasuk beban kerja serta kondisi kesehatan pilot dan kopilot. Semua ini penting untuk mengevaluasi pengawasan keselamatan penerbangan.

Berita terkait

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

43 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

2 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

2 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya