Tak Cergas di Frankfurt Book Fair

Penulis

Rabu, 24 April 2013 00:01 WIB

Ketidaksiapan Indonesia mengikuti Frankfurt Book Fair di Jerman patut disayangkan. Inilah festival buku dan karya sastra bergengsi tingkat dunia. Khusus pada 2015 nanti, Indonesia terpilih sebagai peserta kehormatan. Ini merupakan status istimewa karena setiap tahun hanya satu negara yang mendapat posisi tersebut. Maka, jika sampai sekarang pemerintah belum menunjukkan perhatian serius, jangan-jangan kehormatan itu akan sia-sia. Peluang menampilkan Indonesia bukan hanya dalam karya sastra tapi juga bidang lain, termasuk pariwisata, bakal terbuang percuma.

Banyak tanda bahwa pemerintah belum melakukan persiapan serius. Dengan status tamu kehormatan, Indonesia boleh melakukan berbagai kegiatan jauh sebelum pameran dimulai. Misalnya, rangkaian pameran atau pementasan karya teater di Jerman. Atau, mempersiapkan 50-100 pengarang untuk berkeliling Jerman. Kegiatan pemanasan ini sangat strategis karena Indonesia mendapat kesempatan berpromosi di depan komunitas internasional. Jika persiapan tak juga dilakukan sejak sekarang, Indonesia bakal "keteteran" kelak.

Persiapan yang belum juga terlihat adalah penerjemahan 100 karya sastra Indonesia ke bahasa Jerman. Sulit dibayangkan, dalam sisa waktu hanya dua tahun, Indonesia mampu memenuhi kewajiban ini. Pastilah tidak mudah mencari penerjemah 100 karya sastra yang sanggup membuat alih bahasa bermutu dalam kurun waktu begitu singkat. Belum lagi karya sastra itu harus dipromosikan sejak jauh hari agar mendapat perhatian tamu Frankfurt Book Fair.

Yang paling mencemaskan adalah macetnya penekenan kontrak antara pemerintah Indonesia dan pihak panitia. Ada ganjalan soal administrasi hukum. Panitia menginginkan kontrak dengan dasar hukum Jerman. Sebaliknya, Indonesia, karena acara dengan biaya Rp 50 miliar ini berasal dari APBN, ingin menggunakan dasar hukum Indonesia. Semestinya persoalan ini bisa dicarikan jalan tengah. Selama bisa dipastikan uang APBN itu digunakan dengan benar, pemerintah tak perlu takut mempertanggungjawabkannya.

Kalaupun kesulitan mengeluarkan dana APBN sebesar itu, bisa saja pemerintah berinisiatif mencari sponsor. Untuk acara tingkat dunia seperti ini, peluang mendapatkan sponsor sangatlah terbuka. Misalnya, menggalang perusahan-perusahaan swasta menghimpun dana. Atau membujuk rumah-rumah seni, galeri, dan filantropis ikut menyumbang.

Seharusnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertanggung jawab atas acara ini, tidak menempatkan Frankfurt Book Fair sekadar sebagai ajang pameran buku. Maknanya jauh lebih besar. Inilah bentuk diplomasi "soft power" yang mesti menjadi ujung tombak Indonesia dalam bergaul dengan warga dunia.

Advertising
Advertising

Indonesia bisa mencontoh pemerintah Korea Selatan yang sangat peduli terhadap pemasaran kebudayaan. Di Ibu Kota Seoul saja, ada sekitar 100 museum. Para pengelola museum aktif memburu karya seni legendaris dunia, termasuk karya Picasso. Mereka yakin, dengan cara itu, Korea akan berkembang bukan hanya sebagai raksasa industri, tapi juga kiblat budaya. Bahkan pemerintah Korea sangat agresif mendukung penyebaran budaya popnya ke penjuru dunia. Mewabahnya film drama Korea dan histeria Gangnam data-style bukanlah kebetulan. Itulah produk strategi budaya mereka. Ketika dunia menggandrungi budaya pop Korea, dengan mudah mereka dicekoki untuk melahap semua produk negara itu.

Misi seperti itulah yang semestinya dilakukan pemerintah Indonesia. Perhelatan Frankfurt Book Fair bisa menjadi batu loncatan strategis. Sayang sekali jika peluang itu tersia-siakan. *

Berita terkait

Tinjau Hari Pertama UTBK 2024, Dirjen Dikti Apresiasi Persiapan UI

41 detik lalu

Tinjau Hari Pertama UTBK 2024, Dirjen Dikti Apresiasi Persiapan UI

UI menjadi salah satu lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

1 menit lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Cara Menyematkan Komentar di Instagram untuk Android dan iOS

2 menit lalu

Cara Menyematkan Komentar di Instagram untuk Android dan iOS

Untuk meningkatkan engagement, Anda bisa menyematkan komentar di Instagram. Ketahui cara menyematkan komentar di Instagram berikut ini.

Baca Selengkapnya

Panen Hujatan dari Artis Indonesia, Wasit yang Kalahkan Timnas U-23 Mengemis Setop Bully

5 menit lalu

Panen Hujatan dari Artis Indonesia, Wasit yang Kalahkan Timnas U-23 Mengemis Setop Bully

Wasit Shen Yinhao yang dinilai kerap merugikan Timnas U-23 meminta netizen, termasuk artis Indonesia berhenti merundungnya.

Baca Selengkapnya

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

10 menit lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jamin Warung Madura Bisa Buka 24 Jam

12 menit lalu

Pemerintah Jamin Warung Madura Bisa Buka 24 Jam

Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan tidak pernah melarang warung-warung kelontong kecil atau biasa disebut warung madura berjualan selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Jumlah Peserta UTBK SNBT 2024 Melonjak Tajam, ISI Yogya Sebar Tes ke 12 Lokasi

13 menit lalu

Jumlah Peserta UTBK SNBT 2024 Melonjak Tajam, ISI Yogya Sebar Tes ke 12 Lokasi

Rektor ISI Yogyakarta Irwandi mengungkap UTBK SNBT 2024 di ISI diikuti lebih dari empat ribu peserta, meningkat cukup signifikan dibanding 2023

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

13 menit lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu eSIM, Kelebihan, dan Daftar Operatornya

14 menit lalu

Mengenal Apa itu eSIM, Kelebihan, dan Daftar Operatornya

Mengenal eSIM pengganti kartu SIM fisik yang diklaim memiliki berbagai kelebihan di bidang IoT. Ini kelebihannya dibanding SIM biasa.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

15 menit lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya