Membandingkan Ibunda Jokowi dan Prabowo

Penulis

Kamis, 10 Juli 2014 23:16 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Asvi Warman Adam, sejarawan LIPI

Kepribadian Joko Widodo yang sederhana dan pekerja keras itu tidak terlepas dari sentuhan sang ibunda, Sujiatmi. Buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi, yang ditulis Kristin Samah dan Fransisca Ria Susanti, bercerita tentang seorang ibu yang menanamkan pendidikan budi pekerti, kesederhanaan hidup, kerendahan hati, hingga akhirnya membentuk karakter Jokowi seperti sekarang ini. Pesan kepada anaknya, "Nek mlakumu lurus, lempeng, uripmu mesti penak" (Kalau jalanmu lurus, lempang, maka hidupmu pasti enak". Sangat sederhana cara ia mengajar anak-anaknya. "Untuk apa punya mobil sepuluh? Apa iya kalau mau pergi sepuluh-sepuluhnya dipakai".

Apresiasi terhadap cara Sujiatmi membesarkan Jokowi, salah satunya, disampaikan Nina Akbar Tanjung. "Ibu Sujiatmi itu wanita yang sukses karena berhasil membesarkan anak-anak, beliau tetap mengajarkan filsafat luhur ojo dumeh (jangan mentang-mentang)," kata Nina. Selain memuji pendidikan karakter yang dilakukan, Nina menyinggung sosok Sujiatmi. "Beliau sangat luar biasa, beliau juga berdagang, selain itu juga jadi ibu rumah tangga. Jadi, dulu waktu Jokowi sedang sakit, ibunya juga rela mengantarkan anaknya ke sekolah dengan sepeda motor dan saat menjemput dicandai temannya bahwa Jokowi dijemput oleh saudaranya," Nina bercerita. Dalam kesempatan itu, Nina juga menjelaskan mengenai bagaimana ibunda Sujiatmi selalu berpesan bahwa jika ingin kaya berkecimpunglah dalam bisnis, bukan dalam politik. Menurut penulis Amerika Serikat, Emily Post, karakteristik perempuan hebat ditandai dengan sifat "ketulusan, kesederhanaan, simpati, dan ketenangan". Semuanya itu dimiliki Sujiatmi, ibunda Jokowi. Kegiatan rutin Haijah Sujiatmi ini adalah Sabtu senam, hari-hari lain mengikuti pengajian di kampung dan di beberapa tempat lain, sedangkan setiap Senin ia berpuasa sambil istirahat di rumah.

Dalam buku ini juga disinggung tentang pertemuan Joko Widodo dengan calon istrinya, Iriana. Semuanya berjalan sederhana. Iriana adalah teman sekolah Iit, adik perempuan Jokowi. Cinta mereka adalah cinta orang biasa. Ini tentu berbeda dengan kisah Prabowo, seorang perwira militer, putra begawan ekonomi Indonesia yang menikah dengan Titik Soeharto, putri Presiden Indonesia.

Ibu juga memiliki peran sentral dalam kehidupan Prabowo. Dora Sigar yang berasal dari Minahasa dan beragama Protestan mengawali kisah cintanya dengan Sumitro Djojohadikusumo di Eropa. Pada 1945, ketika Sumitro menderita tumor usus, Dora yang belajar ilmu keperawatan di Utrecht mengayuh sepeda ke rumah sakit di Rotterdam untuk merawat Sumitro. Pada 1946, Sumitro pulang ke Indonesia, Dora menyusul kemudian dan mereka menikah pada 1947 dengan mempertahankan agama masing-masing. Keluarga mereka pun sangat heterogen. Putri pertama Bianti beragama Katholik dan bersuamikan Sudrajat Djiwandono yang pernah menjadi Gubernur BI. Putri keduanya, Maryani, bersuamikan orang Prancis yang merupakan keturunan Yahudi. Putra ketiganya, Prabowo, menikah dengan Titik Soeharto. Yang bungsu, Hashim, beragama Protestan dan menikahi perempuan yang beragama sama. Pada Ramadan, Dora sering bangun untuk menemani Sumitro makan sahur.

Pada 1958, meletus pemberontakan PRRI yang menyebabkan Sumitro sekeluarga harus berkelana di luar negeri selama belasan tahun. Demi keamanan, mereka hidup berpindah-pindah dari Singapura, Hong Kong, Kuala Lumpur, Zurich, London, dan Bangkok. Prabowo sendiri menamatkan sekolah menengah di London. (Hidup di "perantauan" juga kemudian hari dialami Prabowo ketika ia meninggalkan Indonesia pada 1998 dan tinggal di Yordania beberapa tahun.) Sumitro beruntung memiliki Dora Sigar sebagai istri yang setia, tidak pernah mengeluh. Ia tidak pernah menyalahkan Sumitro karena mereka harus meninggalkan Tanah Air. Dora menghabiskan waktunya untuk mengurusi anak-anak.

Joko Widodo dan Prabowo Subianto berasal dari kelas yang berbeda. Joko berasal dari kalangan orang biasa yang sudah terbiasa dengan kerja keras, sementara Prabowo dari keluarga pergerakan kemerdekaan yang sudah terbiasa berjuang, termasuk mengungsi ke luar negeri. Kemenangan Jokowi dari Prabowo adalah kemenangan wong cilik dalam berhadapan dengan priayi. Namun patut dicatat bahwa keduanya dilahirkan dan dididik karakternya oleh dua perempuan yang luar biasa, yakni Sujiatmi dan Dora Sigar. *


Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya