Fasilitas Mewah Para Pejabat

Penulis

Senin, 29 April 2013 02:01 WIB

Sekali lagi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyoroti fasilitas mewah para pejabat daerah. Masalah ini memang penting dipersoalkan. Tapi bukan sekadar perbincangan yang diperlukan, melainkan tindakan nyata untuk menyetopnya.

Persoalan itu selalu dibicarakan dari tahun ke tahun, tapi belum juga muncul kebijakan baru. Banyak daerah menghabiskan sebagian besar anggaran hanya untuk membayar gaji pegawai negeri dan memberikan fasilitas buat pejabat serta anggota dewan perwakilan rakyat daerah. Tak sedikit pula kegiatan diciptakan-dari seminar hingga lawatan ke luar negeri-hanya untuk menghamburkan anggaran.

Di atas kertas, gaji resmi para pejabat tidak seberapa. Tapi mereka memperoleh pendapatan besar lewat tunjangan dan fasilitas yang berlimpah-ruah. Tengok saja, misalnya, fasilitas Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang kini tengah disorot publik. Mendapatkan rumah dinas yang dibangun dengan anggaran Rp 16,4 miliar, ia malah memilih menyewa rumah Rp 250 juta.

Fasilitas seperti itu hanya akal-akalan. Apalagi yang disewa oleh Pemerintah Provinsi Banten adalah rumah Atut sendiri. Tak habis pikir, kenapa DPRD Banten menyetujui fasilitas janggal yang diberikan selama beberapa tahun itu? Jangan-jangan, para anggota Dewan juga mendapat fasilitas atau tunjangan yang berlebihan.

Itulah pentingnya pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat segera merevisi berbagai tunjangan dan fasilitas pejabat. Perlu aturan yang lebih lugas untuk membatasi pendapatan mereka. Aturan sekarang amat longgar karena antara kepala daerah dan DPRD masih bisa bersekongkol menaikkan penghasilan mereka setinggi-tingginya. Tidaklah wajar seorang bupati atau gubernur mendapat penghasilan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan.

Advertising
Advertising

Penghamburan duit rakyat itu semakin sulit dihentikan karena praktek serupa terjadi pada pemerintah pusat. Kita tentu masih ingat betapa pemerintah berkeras membeli 150 unit mobil Toyota Crown Royal Saloon, setelah Susilo Bambang Yudhoyono kembali terpilih sebagai presiden pada 2009. Alasannya antara lain mobil seharga Rp 1,3 miliar per unit ini disediakan agar para pejabat bisa bekerja maksimal.

Dalih itu cuma omong kosong. Di negara yang berpendapatan per kapita jauh lebih tinggi dibanding negara kita, pejabatnya tidak mendapat gaji dan tunjangan berlebihan. Perilaku para penyelenggara republik ini semakin memuaskan karena mereka tetap melakukan korupsi kendati sudah mendapat penghasilan besar. Jarang ada pula pejabat yang berani membeberkan penghasilan mereka. Padahal masyarakat berhak mengetahuinya sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.

Bukan hanya pemerintah yang perlu mengoreksi praktek buruk itu, tapi juga para pemimpin partai politik yang mengendalikan republik ini. Jangan biarkan demokrasi hanya menghasilkan segelintir elite yang berfoya-foya menggunakan duit rakyat.

Berita terkait

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

5 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

5 menit lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

6 menit lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

6 menit lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Rating Film Thor: Love and Thunder Mandek di 76%, Chris Hemsworth Salahkan Dirinya

7 menit lalu

Rating Film Thor: Love and Thunder Mandek di 76%, Chris Hemsworth Salahkan Dirinya

Penyesalan Chris Hemsworth akan perannya sebagai Thor dalam film Thor: Love and Thunder dan projek mendatang yang akan ia bintangi.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

8 menit lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

26 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

27 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

28 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

33 menit lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya