Narkotik Tak Ada Matinya

Penulis

Senin, 6 Mei 2013 00:11 WIB

Penggerebekan pabrik sabu-sabu di Tangerang Selatan menunjukkan bahwa penegak hukum tak tinggal diam terhadap bisnis narkotik. Tapi anehnya, peredaran barang haram ini tak pernah surut kendati operasi pemberantasan sering dilakukan. Inilah yang perlu dievaluasi oleh pemerintah. Boleh jadi diperlukan perang total terhadap narkotik dan bukan sekadar penangkapan pelaku kejahatan ini.

Tanpa upaya sistematis menghancurkan bisnis narkotik, kejahatan ini akan tetap merajalela. Para pelaku tak pernah takut meramu dan mengedarkan narkotik. Pabrik pengolahannya bahkan berada di perumahan, seperti di Villa Melati Mas, Tangerang Selatan, yang digerebek polisi belum lama ini. Dalam penyergapan tersebut, polisi menemukan puluhan kilogram bahan pembuat sabu bernilai puluhan miliar rupiah.

Pabrik sabu yang telah beroperasi dua tahun itu yang hanya berjarak satu blok dari pabrik serupa diserbu polisi pada 2009. Ketika itu, petugas juga menemukan bahan dan alat produksi serta belasan butir pil ekstasi dan Happy Five seharga miliaran rupiah. Beberapa penangkapan terhadap para produsen sabu di Jakarta dalam tiga tahun terakhir juga kerap terjadi di lokasi yang berdekatan atau bahkan di kompleks apartemen yang sama.

Semua itu menunjukkan bahwa perang terhadap narkotik belum melibatkan masyarakat luas. Tak perlu sampai menjadikan setiap warga negara sebagai obyek pengawasan sepanjang waktu, seperti di rumah kaca. Tapi masyarakat dan jaringan pemerintah di level terbawah seharusnya dirangsang agar mampu mendeteksi kejahatan berbahaya tersebut.

Pemerintah juga mesti menciptakan sistem pengawasan terhadap penegak hukum, terutama kepolisian dan Badan Narkotika Nasional. Hal itu amat penting karena pemberantasan narkotik tidak akan berhasil bila para petugas terkontaminasi. Kongkalikong antara petugas dan pemain bisnis narkotik akan membuat kejahatan ini sulit diberantas.

Advertising
Advertising

Dalam banyak kasus narkotik, tak jarang disebutkan bahwa pelakunya adalah "pemain lama" atau residivis. Hal ini menunjukkan tak ada pemantauan terhadap para bekas penjahat narkotik. Mereka juga tak takut lagi terhadap proses hukum. Hukuman mati yang sudah dikenakan kepada sejumlah pelaku pun tak membuat nyali mereka ciut.

Publik punya kemampuan terbatas untuk mengetahui apakah pelaku yang ditangkap benar-benar dalang bisnis narkotik atau sekadar pemain kelas teri, bahkan hanya pengedar. Kita juga sulit memastikan apakah hukum tidak dipermainkan ketika mereka dibawa ke pengadilan. Apalagi, dalam banyak kasus, mafia narkotik memiliki kemampuan untuk menekan, bahkan mengintimidasi penegak hukum.

Kita juga belum melihat pemerintah benar-benar mengibarkan bendera perang terhadap narkotik. Hal ini bisa dilihat dari longgarnya pengawasan di pintu-pintu masuk narkotik, seperti bandara dan pelabuhan. Bahkan barang haram tersebut seolah dibiarkan beredar luas, dari penjara hingga tempat hiburan. Pemerintah semestinya serius menutup rapat-rapat pintu masuk narkotik beserta bahan bakunya, sekaligus mematikan pasar produk berbahaya itu.

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 menit lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kata Apriyani / Fadia Usai Telan Kekalahan dari Lee So Hee / Baek Ha Na di Piala Uber 2024

2 menit lalu

Kata Apriyani / Fadia Usai Telan Kekalahan dari Lee So Hee / Baek Ha Na di Piala Uber 2024

Apriyani / Fadia harus mengakui keunggulan Lee So Hee / Baek Ha Na, pada babak semifinal Piala Uber 2024. Indonesia vs Korea Selatan imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Sabtu 4 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Jakarta Pertamina Enduro dan STIN BIN

3 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Sabtu 4 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Jakarta Pertamina Enduro dan STIN BIN

Jadwal Proliga 2024 akan kembali hadir pada Sabtu, 4 Mei 2024. Tiga pertandingan akan berlangsung di GOR Jatidiri, Semarang.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

6 menit lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

9 menit lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Prediksi Manchester City vs Wolves di Liga Inggris Malam Ini: Jadwal Live, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

14 menit lalu

Prediksi Manchester City vs Wolves di Liga Inggris Malam Ini: Jadwal Live, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

Manchester City akan menjamu Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Inggris 2023-2024 di Stadion Etihad pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

16 menit lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

19 menit lalu

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Polresta Padang untuk mengusut Richard Lee yang diduga merekayasa pencurian di klinik miliknya.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

21 menit lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya