DI bulan Oktober 1880, seorang tertuduh dijatuhi hukuman mati di Australia. Laki-laki tegap berjenggot lebat itu menjawab: "Saya akan menemui tuan hakim di sana bila saya pergi." Pengadilan pun selesai. Si terhukum kemudian digantung. Tapi kata-kata terakhirnya di hadapan mahkamah itu seakan ramalan. Dua hari setelah eksekusi dijalankan, sang hakim jatuh sakit. Sepuluh hari kemudian ia mati. Dokter bilang bapak hakim Barry sakit gula. Tapi tak ayal, takhayul pun berkembang di sekitar orang hukuman itu. Ia adalah Ned Kelly. Ned Kelly munkin di suatu zaman lain, di suatu tempat lain, bukan seorang yang dapat memancarkan dongeng-dongeng. Ia penjahat biasa. Kakeknya seorang pencuri ternak. Ibunya kemudian kawin dengan seorang pelarian dari Irlandia--seorang yang mencoba membunuh tuan tanah dalam suatu pemberontakan petani. Ayah ini kemudian pernah dihukum 6 bulan karena maling sapi, kuda dan biri-biri, dan mati tak lama setelah bebas. Ned Kelly dan enam saudaranya lalu diasuh oleh ibunya. Tapi pendidikan luar sekolah di rumahnya adalah pendidikan "penjahat". Tempat tinggal mereka jadi tempat mengaso para pelawan hukum dan bajingan. Pada umur 16 Ned sudah merampok. Namun baru kemudian ia memasuki kaliber yang lebih besar. Itu bermula di Stringpark Creek, Oktober 1878. Empat orang polisi berkemah dalam usaha memburu para pencuri ternak di wilayah itu. Tapi kehadiran mereka di hutan sunyi itu diketahui. Dalamnya datang Kelly dan gerombolannya. Polisi-polisi itu disergap. Menolak untuk menyerah dan angkat tangan, mereka ditembak. Hanya seorang ang lolos. Dan sejak itu polisi dan pemerintah pun mengerahkan segala ikhtiar menangkap mereka, dan sejak itu gerombolan Kelly memasuki era baru. Mereka bukan lagi cuma tukang serobot lembu, tapi para pembunuh. 14 hari lamanya mereka bersembunyi. Bagaikan pasukan gerilya rakyat,mereka dilindungi oleh sanak famili dan simpatisan mereka, orang-orang miskin. Kemudian, karena terdesak akan kebutuhan uang dan pakaian mereka merampok bank. Kejahatan Ned Kelly secara kwalitatif kemudian tak bertambah, tapi entah mengapa dongeng dan takhayul tentang dia berkembang terus. Juga sampai ia tertangkap, dalam suatu pertempuran yang seru dengan polisi. Juga setelah ia dlgantung. Barangkali ada sesuatu dalam diri kita, orang baik-baik di ruangan yang necis dan sopan, yang menyebabkan kita hersimpati kepada para bajingan. Orang Amerika punya legenda tentang Jesse James, dan melariskan film The Golfater. Orang Indonesia mencatat kisah kepenjahatan Ken Arok dan sekaligus menganggapnya titisan dewa. Orang Australia "memuja" Ned Kelly, hampir selatus tahun. Di negeri itu ada seorang peluki yang bagus dan termashur, Sidney No lan namanya, yang seakan-akan tak habis-habisnya mendapatkan ilham dari kisah Kelly. Dengan humor dan kenaifan ia menampilkan sang bajingan dalam baju irah yang terbuat dari pokok kayu sebuah kepala persegi hitam dengan dua lobang untuk mata. Salah satu lukisannya menangkap pembunuhan di Stringhark Creek tubuh polisi yang mati itu terbalik, konyol dan lucu. Seakan-akan sang pelukis memihak bandit dan mengejek polisi -- penjaga ketertiban itu. Seolah-olah ia pun ingin bicara seperti Douglas Stewart dalam dramanya yang menarik, Ned Kelly: Jika mereka menggantung dia/Mereka menggantung diri mereka sendiri." Mungkin memang ada sesuatu yang liar dalam diri kita sendiri. Sesuatu yang sekaligus manusiawi dan sekaligus mencemaskan, untuk bermain sebagai Ned Kelly, Ken Arok ataupun Kusni Kasdut. Sesuatu yang menggeliat hebat dari ruang ketertiban yang tiap kali dipepet-pepetkan. Sesuatu yang merasa ikut bersalah kepada para buruan, dari dunia si miskin yang cerdik dan si keras yang kelam.