Religiositas Mudik

Penulis

Selasa, 15 Juli 2014 00:23 WIB

Achmad Fauzi,
Aktivis Multikulturalisme

Makna esoteris mudik tidak sekadar berkonotasi fisik. Sebagai perayaan kemenangan bagi yang telah berpuasa sebulan penuh menahan gejolak nafsu, mudik harus ditafsirkan sebagai kesadaran kembalinya pengembaraan spiritual umat manusia kepada Yang Maha Azali. Bahwa ruh dalam wadag hanyalah titipan Tuhan yang harus dijaga kesuciannya dan suatu saat akan kembali kepada Sang Pemilik.

Mudik, meskipun menurut Umar Kayam (2002) adalah tradisi primordial masyarakat petani Jawa berabad-abad yang lalu, kini menjadi cara kaum urban untuk menemukan kembali nilai-nilai keadaban. Setelah letih bergulat dalam kerasnya kota, imajinasi kampung halaman yang permai menjadi penawar rasa keterasingan diri. Kampung halaman memiliki memori sejarah yang membangkitkan otentisitas nilai-nilai kemanusiaan. Tapi, sekali lagi, mudik bukan sekadar fisik. Manusia adalah jatimurti atau sukma dalam wadag yang hadir dalam dunia rasa. Karena itu, dalam mudik, seseorang harus bisa bebas menyatakan diri secara utuh tanpa terikat oleh mesin/industri.

Salah satu paradoks manusia modern, tulis Filsuf Herbert Marcuse dalam buku One Dimensional Man (1964) berporos pada kealpaan manusia menemukan kembali hakikat dirinya. Sebagai mikrokosmos, manusia kerap teralienasi oleh serangan industrialisasi dan penguasaan hidup teknologi sehingga lorong waktu yang dilalui mereka "tidak hidup" dalam makna manusiawi, tapi hanya hidup sebagai bagian dari mesin.

Suasana ini kontras dengan kehidupan di kampung yang sarat akan cita rasa kebersamaan, guyub, solider, dan tradisional. Di kampung, identitas diri pertama kali dilahirkan, dibentuk, berkembang, dan pada akhirnya berkelana dalam persinggungan dengan nilai budaya modernitas. Karena itu, sejauh-jauhnya orang merantau, jika Lebaran tiba, nurani terdalam cenderung mendorong diri untuk kembali ke kampung halamannya.

Mudik secara ideal harus mengandung perjumpaan batin antarmanusia secara primordial dalam kapasitas sebagai makhluk Tuhan di muka bumi. Wajar saja jika mudik selalu dilekatkan dengan momentum Idul Fitri, karena makna Idul Fitri kembali kepada kesucian (jiwa).

Mudik bermuara pada Lebaran. Kosakata Lebaran bermakna keluasan dan peleburan. Makna lebar dan lebur di sini bisa berupa terbukanya pintu maaf atau meleburnya seluruh masyarakat dalam kesatuan. Orang saling mengunjungi dan mengucapkan selamat dan maaf saat Lebaran, sehingga hatinya luas dan terbuka. Benih prasangka yang menyiksa inklusivitas pergaulan membuka peluang untuk saling bertoleransi.

Akhirnya, pada suatu saat nanti di sekitar Arasy, ada menara-menara yang tersusun oleh partikel cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah mereka pun berpendar memancarkan cahaya. Mereka bukan para nabi atau syuhada, hingga para nabi dan syuhada kagum pada mereka. Ketika sahabat bertanya, Rasulullah SAW menjawab: Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersahabat karena Allah, bersilaturahmi karena Allah, dan saling memaafkan karena Allah. Inilah inti sesungguhnya dalam memaknai religiositas mudik.

Berita terkait

Natal dan Tahun Baru, Ada 50 Bus Mudik Gratis ke Tiga Kota Ini

12 Desember 2017

Natal dan Tahun Baru, Ada 50 Bus Mudik Gratis ke Tiga Kota Ini

Pemerintah akan memberangkatkan 2.500 pemudik dari Jabodetabek ke tiga kota tujuan ini secara gratis pada libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Baca Selengkapnya

Mudik Libur Maulid Nabi 2017: Jumlah Mobil Keluar Jakarta Turun

2 Desember 2017

Mudik Libur Maulid Nabi 2017: Jumlah Mobil Keluar Jakarta Turun

Kondisi kendaraan harus diperhatikan untuk memastikan kelancaran perjalanan mudik dan kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan  

2 Agustus 2017

Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan  

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap kondisi jaringan jalan nasional dan semua jalan tol dalam kondisi yang lebih baik pada mudik Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Siagakan 13 Mobil Toilet Selama Mudik

10 Juli 2017

Kementerian PUPR Siagakan 13 Mobil Toilet Selama Mudik

Mobil toilet dari Kementerian PUPR disiagakan di 11 titik di tiga ruas jalan tol.

Baca Selengkapnya

Mudik 2018, Puluhan Kilometer Tol Jawa Timur Akan Difungsionalkan

8 Juli 2017

Mudik 2018, Puluhan Kilometer Tol Jawa Timur Akan Difungsionalkan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan puluhan kilometer jalur tol yang saat ini dibangun dapat difungsikan untuk arus mudik Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Tertabrak Truk, Pemudik Sepeda Motor Tewas di Brebes  

7 Juli 2017

Tertabrak Truk, Pemudik Sepeda Motor Tewas di Brebes  

Pemudik bernama Eko Wahyudi, 30 tahun, asal Grobogan, Jawa Tengah, berniat kembali ke Jakarta setelah mudik dan berlebaran di kampung halaman.

Baca Selengkapnya

Polri: Angka Kematian Arus Mudik Lebaran 2017 Turun 41,2 Persen

6 Juli 2017

Polri: Angka Kematian Arus Mudik Lebaran 2017 Turun 41,2 Persen

Kepala Korps Polisi Lalu Lintas Polri mengatakan jumlah korban meninggal dunia pada arus mudik Lebaran 2017 menurun 41,2 persen dari tahun lalu.

Baca Selengkapnya

780 Motor Diangkut Gratis di Bandung Selama Mudik 2017

6 Juli 2017

780 Motor Diangkut Gratis di Bandung Selama Mudik 2017

Sukses di arus mudik 2017, PT KAI Daop II Bandung berharap pemerintah kembali membuka layanan angkutan motor gratis pada arus mudik tahun depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Soal Kemacetan Panjang di Rest Area Tol Cipali

5 Juli 2017

Penjelasan Soal Kemacetan Panjang di Rest Area Tol Cipali

Kemacetan di tol Cipali pada saat arus balik mencapai sekitar 80 kilometer.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Banten Dikunjungi 61.950 Wisatawan

4 Juli 2017

Libur Lebaran, Banten Dikunjungi 61.950 Wisatawan

Dinas Pariwisata Provinsi Banten mencatat jumlah wisatawan ke Provinsi Banten selama musim libur Lebaran mencapai 61.950.

Baca Selengkapnya