Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan
Semua orang lagi asyik makan sahur di warung Mang Diman, ketika Sukab datang-datang membanting pecinya ke atas meja.
"Coba lihat di tivi itu? Apa mungkin?"
"Soal apa, nih?"
"Pilpreslah! Apalagi?!"
"Kenape tuh pilpres?"
"Jelas soal itungan cepet itulah! Gua dari tadi bolak-balikin aja tuh saluran tivi, masak dua stasiun tivi bisa siarannya beda-beda gitu? Barang yang diitung sama, kan? Mana mungkin hasilnya kayak bumi dan langit, stasiun yang kiri pemenangnya pasangan Paijo-Parno, stasiun yang kanan pemenangnya pasangan Paimo-Ngatiyo. Mana mungkin?"
"Kenape enggak mungkin?"
"Ibarat ngitung ayam, taruhlah jumlah ayamnya 1.000, boleh aja kagak sama. Yang satu itungannye ayam item 600, ayam putih 400, lainnya ayam item 650, ayam putih 350, pasti salah satunya salah, tapi itu biasa! Kalau terbolak-balik abis, itu kesalahan yang disengaja!"
Orang-orang tertegun, tapi tetap melanjutkan makan sahurnya.
"Wah, ati-ati lu Kab, salah-salah dituduh memfitnah, lo!"
Mata Sukab masih menyelusuri wajah-wajah di warung Mang Diman. Mereka semua memang sering makan di situ karena Mang Diman selalu berjiwa besar terhadap utang! Tampaknya tidak ada wartawan, dan juga intel.
"Kenapa disebut kesalahan yang disengaja? Karena ini memang siasat, dijalankan kalau-kalau dalam pilpres tidak menang."
"Kenapa begitu Kab?" ujar Hasan sambil mencomot tempe, "Bukannya yang menentukan kalah dan menang itu rakyat?"
Sukab menarik napas panjang.
"Orang itu lain-lain San, ada yang meskipun berjuangnya pol tetap patuh kepada aturan main. Ada yang mengusahakan segala cara untuk menang karena aturan main yang ada cuma bagian saja dari permainan doi."
"Permainan?"
"Yo-i, politik itu permainan! Dalam permainan ini yang dicarinya adalah kemenangan demi kemenangan itu sendiri. Jadi, aturan permainan yang berlaku hanyalah tahap pertama dalam permainannya, menang syukur, kalah tetap berjuang untuk menang. Langkah-langkahnya: (1) mengaburkan dulu hasil kemenangan dengan hitung cepat tandingan, yang diharapkan didukung seluruh pemilih setia ataupun yang berkepentingan; (2) hasil langkah pertama: kekeruhan, sebisa mungkin dikeruhkan lagi dengan daya dorong media massa. Meski KPI sudah melarang siaran, tetap bisa jadi modal menyambut hasil resmi dengan (3) ilmu ngeyel, yakni menolak hasil resmi, yang dengan dukungan para pemilihnya berpotensi dikembangkan ke segala arah, syukur-syukur menciptakan keadaan darurat yang membuat hasil pilpres tidak berlaku."
Semua orang ternganga.
"Omong-omong, ini nyang mane Kab?"
"Apenye?"
"Nyang mau menang sendiri itu?"
Sukab tersenyum sok tau.
"Ada, deh!" *
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya