Obral Janji Pengobatan Gratis

Penulis

Kamis, 23 Mei 2013 00:12 WIB

Mundurnya beberapa rumah sakit swasta dari kerja sama program Kartu Jakarta Sehat (KJS) seharusnya membuat pemerintah DKI Jakarta berpikir ulang untuk mengevaluasi program itu. Ini pelajaran penting bagi Gubernur DKI Joko Widodo: niat baik saja tidak cukup. Butuh persiapan matang dan perhitungan yang cermat agar pengobatan gratis untuk rakyat miskin itu bisa terlaksana.

Jokowi tak perlu menyalahkan rumah sakit yang mundur, apalagi langsung menuduh mereka cuma mencari untung besar. Semestinya, Jokowi melihat dulu fakta yang ada. Mundurnya 16 rumah sakit swasta pada pekan lalu itu pertanda ada yang tak beres dalam program pengobatan gratis tersebut. Jokowi harus mau mendengarkan masukan, jangan asal bikin program untuk mendongkrak popularitasnya.

Bila diteliti, 16 rumah sakit itu mundur lantaran berkeberatan dengan pembayaran klaim yang tidak 100 persen. Tagihan rumah sakit kepada pemerintah ditangani oleh PT Askes berdasarkan sistem Indonesia Case-Based Group (Ina-CBG). Cara ini membuat pembayaran klaim lebih cepat ketimbang pada masa Gubernur Jakarta sebelumnya, Fauzi Bowo-tidak lebih dari 12 hari. Masalahnya, rata-rata pembayaran yang diterima rumah sakit hanya 70 persen dari total klaim.

Sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan mekanisme Paket Pelayanan Esensial (PPE) di bawah koordinasi Dinas Kesehatan. Dengan cara ini, mereka mendapat pembayaran 100 persen, namun membutuhkan waktu 2 hingga 3 bulan. Kalaupun ada selisih dengan klaim, paling besar hanya 15 persen. Sekarang yang terjadi bisa mencapai 30 persen.

Yang menjerit dengan sistem baru itu bukan hanya rumah sakit swasta. Rumah sakit pelat merah, seperti Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng, juga megap-megap. Biaya pengobatan KJS sebesar Rp 16 miliar hanya dibayar Rp 11,2 miliar. Rumah sakit itu terpaksa menombok Rp 4,8 miliar. Jadi, menuduh rumah sakit sekadar mencari untung besar juga kurang tepat. Buktinya, rumah sakit negeri yang penuh subsidi pun merugi.

Kalau hendak ditelisik lebih jauh, salah satu penyebabnya adalah perhitungan sistem Ina-CBG yang dibikin oleh Kementerian Kesehatan pada 2009. Harga pada 2009 jelas berbeda dengan harga sekarang. Sistem inilah yang mesti dievaluasi bersama. Pemerintah harus duduk bersama dengan para pemangku kepentingan-seperti asosiasi rumah sakit dan dokter-merumuskan kebijakan harga yang wajar. Tidak membikin rugi rumah sakit, tapi juga punya fungsi sosial membantu kaum duafa. Suara rumah sakit yang menyatakan merugi juga jangan diterima mentah-mentah. Semuanya harus diuji kembali kesahihannya.

Advertising
Advertising

Selama ini program Kartu Jakarta Sehat yang dijanjikan Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, saat mencalonkan diri cenderung salah kaprah. Orang kaya atau miskin boleh menikmati layanan itu secara gratis asalkan mau dirawat di ruang kelas tiga. Akibatnya, jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit meningkat 70 hingga 80 persen. Jumlah pengguna KJS mencapai 4,7 juta orang atawa setara dengan separuh jumlah warga Jakarta. Belakangan, Jokowi-Basuki baru sadar. Anggaran jebol. Tenaga kerja dan infrastruktur rumah sakit pun kewalahan melayani lonjakan jumlah pasien gratisan itu.

Niat pemerintah Jakarta mengoreksi kembali kebijakannya patut didukung. Mereka akan membatasi layanan ini hanya untuk orang miskin. Selain mengevaluasi sistem Ina-CGB dalam pembayaran tagihan klaim, yang penting adalah mengoptimalkan layanan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan sekaligus "menyaring" pasien mana yang perlu dikirim ke rumah sakit dan man yang tidak. Sebagian pasien KJS yang datang ke rumah sakit saat ini sebenarnya bisa ditangani puskesmas. Belum terlambat bagi Jokowi-Basuki untuk memperbaiki sistem dan prasarana program unggulannya ini.

Berita terkait

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

11 menit lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

11 menit lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

15 menit lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

45 menit lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

1 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

1 jam lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

1 jam lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

1 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 jam lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

1 jam lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya