Bahaya Pelemahan Rupiah

Penulis

Jumat, 31 Mei 2013 02:28 WIB

Pelemahan nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir mengkhawatirkan. Nilai tukar rupiah kemarin ditutup hampir menyentuh 9.900 per dolar Amerika Serikat. Berdasarkan catatan Mandiri Sekuritas, rupiah melemah 2,6 persen dibanding posisi setahun yang lalu. Ini terendah sejak Oktober 2008, ketika rupiah terpengaruh krisis negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat.

Indonesia, bersama Cina dan India, sebetulnya merupakan sedikit di antara beberapa negara yang mampu bertahan di tengah krisis itu. Pasca-krisis, pertumbuhan ekonomi kita terus berada pada kisaran 6 persen. Nilai tukar rupiah pernah menguat hingga 8.250 per dolar AS. Namun, saat ini, faktor eksternal dan internal tampaknya tidak bersahabat dengan Indonesia justru ketika perekonomian dunia sudah mulai membaik.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama hanya 6 persen, masih di bawah proyeksi pemerintah, 6,2-6,3 persen. Neraca perdagangan Indonesia juga defisit selama triwulan pertama ini. Keadaan ini adalah yang pertama setelah bertahun-tahun--paling tidak sejak 2007 ketika krisis mondial mulai terjadi--Indonesia selalu mencatat surplus perdagangan pada triwulan pertama. Nilai tukar rupiah pun terpuruk cukup dalam, dan kondisi ini sangat mengkhawatirkan.

Tekanan terhadap rupiah datang bertubi-tubi. Dolar belakangan cenderung menguat terhadap seluruh mata uang karena perbaikan ekonomi. Di dalam negeri, tekanan pembelian dolar juga meningkat. Kebutuhan korporasi akan dolar untuk membayar utang merupakan sesuatu yang bersifat rutin sehingga tak perlu dipersoalkan. Namun peningkatan impor minyak dan bahan bakar minyak layak dipersoalkan.

Pada 2005 impor BBM (Premium) hanya 6,2 juta kiloliter, dan lima tahun kemudian bertambah dua kali lipat menjadi 12,44 juta kiloliter. Dalam kurun yang sama, proporsi Premium impor terhadap total kebutuhan Premium juga berbalik secara dramatis, dari 35 persen menjadi 50,1 persen. Neraca minyak dan hasil minyak kita juga sangat mengerikan. Pada 2009, neraca minyak dan hasil minyak kita defisit US$ 6 miliar. Pada tahun lalu, angkanya sudah hampir empat kali lipat menjadi US$ 23 miliar.

Situasi ini tentu saja tak bisa dibiarkan. Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan ekspor nonmigas yang cenderung stagnan. Yang semestinya dikendalikan adalah impor, terutama migas dan BBM, yang terus meningkat. Impor BBM tak hanya membahayakan anggaran negara karena membuat subsidi membengkak, tapi juga rupiah. Pembelian dolar jelas mendorong pelemahan rupiah. Artinya, pengendalian konsumsi BBM akan memberikan dua manfaat sekaligus. Anggaran lebih bisa dikendalikan, dan ancaman terhadap rupiah juga berkurang.

Salah satu metode pengendalian konsumsi BBM yang seharusnya cespleng adalah menaikkan harga minyak. Sayangnya, keputusan soal ini berbelit-belit. Tanpa kenaikan harga, setiap hari tambahan subsidi mencapai Rp 500 miliar. Mengacu pada angka 2012, impor BBM setiap hari mencapai US$ 78 juta. Angka-angka itu bisa lebih kecil jika pemerintah dan DPR segera membuat keputusan soal harga BBM bersubsidi. Tentu saja ada metode lain, tapi problem impor BBM merupakan salah satu yang paling berat.

Berita terkait

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 menit lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

May Day 2024, Buruh dan Ojol Demo Kedubes AS untuk Dukung Palestina

9 menit lalu

May Day 2024, Buruh dan Ojol Demo Kedubes AS untuk Dukung Palestina

Sejumlah buruh dan pekerja ojek online (ojol) mendemo Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada Rabu, 1 Mei 2024. Mereka berdemonstrasi agar pemerintah AS menghentikan dukungan untuk agresi Israel terhadap warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Konser Sheila on 7 di 5 Kota Sold Out, Ini Pesan Buat yang Tak Kebagian Tiket

13 menit lalu

Konser Sheila on 7 di 5 Kota Sold Out, Ini Pesan Buat yang Tak Kebagian Tiket

Sheila on 7 memberikan pesan kepada para penggemar atau Sheilagank yang belum berhasil mendapatkan tiket konser "Tunggu Aku Di" 5 kota.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

14 menit lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

18 menit lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

20 menit lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

28 menit lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

35 menit lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

36 menit lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

37 menit lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya