Kesusastraan: Sebuah Kesaksian

Penulis

Sabtu, 21 Juli 1979 00:00 WIB

JIKA kesusastraan Persia hanyalah Ommar Khayyam, orang layak terkejut dengan segala yang terjadi di Iran di tahun 1979. Tapi Iran tak lagi dilanggil "Persia", dan menjelang kejadian yang mengubah sejarah itu -- revolusi, kata orang -- ada sajak seperti yang ditulis oleh Forugh Farrokhzad. Seseorang datang seseorang datang seseorang yang bersama kita dihatinya bersama kita dalam nafasnya, bersama kita dalam suaranya. Seseorang yang datang tak terelakkan yang tak bisa diborgol dan dipenjarakan seseorang yang tumbuh dalam jubah tua Yahya dan tumbuh terus saja tiap hari. Ada suasana menunggu dalam sajak itu. Memang ada suasana menunggu dalam pelbagai sajak yang dikumpulkan oleh Ahmad Karimi-Hakkak dalam Anthology of Modern Persian Poetry (terbitan Westview Press, Boulder, Colorado, AS). Seperti tulis sebuah komentar: "Sajak-sajak itu hampir semuanya bicara lirih, diucapkan dengan nafas tertahan, seakan tertunda, menjelang terjadinya sesuatu pada detik berikutnya." Pada waktu itu, tak jelas benar apa gerangan sesuatu pada detik berikutnya itu. Mungkin itupun tak jelas bagi Forugh Farrokhzad sendiri. Seperti termaktub dalam judul sajaknya, ia hanya menantikan "seseorang yang tidak seperti siapa pun di antara kita." Terasa ia berada di ambang kemustahilan. Sebab "seseorang yang tidak seperti siapapun di antara kita" barangkali tak akan pernah ada. Mana mungkin seseorang "tak bisa diborgol dan dipenjarakan"? SAVAK ada di mana-mana, borgol serta penjara senantiasa siap. Juga rasa apatis. Memang, kaum inteligensia resah. Mahasiswa gaduh. Tapi sebelum 1979, yang paling lantang adalah agaknya kata-kata seorang kapten dalam novel Donne Raffat, The Caspian Circle. Dengan angkuh sang kapten membentangkan filsafat realismenya yang dingin: "Sembilan persepuluh dari dunia diperintah oleh orang-orang berseragam. Sisanya diperintah oleh orang kaya, yang tak perlu memakai seragam . . . Di mana ada pemerintahan oleh yang disebut kaum inteligentsia? Di mana, coba? Sebutkan satu tempat, nanti aku angkat telepon dan kusuruh tembak tokoh mereka." Tak heran, bila seantero Iran membisu, tak membantah, ketakutan, bingung bergemakah kata-kata itu? Ataukah suara itu sendiri sebuah gema? Penyair Ahmad Shamlu pernah menulis tentang sekelompok orang yang berdiri, "di batu jalan yang dingin . . . di batas antara putus dan rasa lelah." Itulah Iran. Sekelompok orang begitu banyak -- yang mencari "kebenaran yang mengerikan . . . dalam dongengan." Ternyata, kesusastraan Iran tak cuma rubayat lama. Kesusastraan itu hidup dan jadi sebuah kesaksian. Juga sejenis ramal. Revolusi 1979 terjadi, Shah jatuh, dan "seseorang yang tak bisa diborgol dan dipenjarakan" datang. Namun di situ juga muncul bahaya. Sebab "seseorang yang tak seperti siapapun di antara kita" -- apakah itu Ayatullah Khomeini, atau bukan -- tak akan bisa selalu "bersama kita". Juru Selamat, dalam ukuran kecil atau besar, adalah satu tokoh, satu pribadi. Rakyat dan pemerintahan sebaliknya terdiri dari pelbagai ragam. Seorang "suci" bisa memilih jalan yang tunggal, sebuah tubuh masyarakat terpaksa membuka diri untuk kompromi dan variasi. Mungkin itulah sebabnya di Iran kini tokoh seperti Ayahtullah Shariat-Madari penting. Ia dengan bijaksana mencoba menghindarkan konflik sengit menghadapi Khomeini -- seraya tak selalu setuju kepadanya. Tapi senyumnya halus dan wajahnya sejuk, dan ia seperti mengingatkan orang banyak: Ada kebenaran yang mengerikan, ada kekhilafan yang mungkin terjadi.

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

16 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

4 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

5 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

6 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

6 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

6 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya