Salam Tiga Jari

Penulis

Kamis, 24 Juli 2014 02:16 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - AGUS DERMAWAN T. PENGAMAT budaya dan SENI

Atas lukisannya yang amat terkenal, Guernica (1937), Picasso (1881–1973) berkata, "Saya adalah manusia yang selalu mencari sisi positif seseorang. Saya selalu ingin menggambarkan bagian-bagian yang baik saja dari setiap pribadi manusia. Dengan begitu, lukisan Guernica adalah petunjuk kegagalan saya dalam menemukan sisi-sisi baik yang saya maksudkan itu. Guernica adalah tanda bahwa saya baru mampu melihat kecelakaan besar kemanusiaan."

Dunia tahu bahwa Guernica adalah mahakarya yang menggambarkan perang habis-habisan warga sipil di Spanyol pada pertengahan 1930-an. Pertikaian tanpa tentara itu menghasilkan teriakan pedih membahana. Ratusan orang mati dan darah mengalir bagai air kali. Syahdan, neraka ini bermula dari perbedaan politik dua kubu masyarakat, yang menyebabkan setiap kelompok tak henti berusaha mengepruk dan mengalahkan. Dan setiap persona diganggu oleh nafsu untuk tak henti mengolok-olok di segala sisi jalan. (Sebelum media sosial dan setiap gadget mengakomodasi olok-olok semacam ini pada zaman sekarang). Guernica adalah lawan kata dari keinginan Picasso untuk selalu menggambarkan sisi-sisi baik manusia.

Picasso memang hadir sebagai "penasihat moral sosial-politik" pada abad ke-20. Iktikad untuk senantiasa melukiskan "sisi-sisi baik" adalah rumus utamanya. "Kita punya lawan yang menyimpan sekarung kebaikan. Kita punya kawan baik yang punya beberapa bungkus keburukan," kata ribuan karyanya. Puncak dari perhelatan pikiran positif itu adalah lambang perdamaian yang ia cipta, dan lantas dipakai lembaga sosial-politik seluruh dunia sepanjang masa. Lambang itu berupa burung merpati putih.

Sang lambang diciptakan ketika Picasso diminta untuk membuat poster Congres Mondial Des Partisans de la Paix (Kongres Dunia Pejuang Perdamaian) yang disponsori oleh Partai Komunis Prancis, pada April 1949. Di situ ia mempresentasikan secara realistis seekor merpati putih dalam teknik litografi. Lalu, atas berbagai karya yang selalu menjunjung "sisi-sisi baik manusia", Picasso dinobatkan sebagai salah satu dari "100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah" oleh Michael H. Hart. Namanya bersanding dengan Nabi Muhammad SAW, Isaac Newton, Copernicus, dan Yesus.

Seniman adalah pencari dan pemanifestasi hal-hal baik! Bertolak dari Picasso, kita boleh teringat kepada para seniman Indonesia yang riuh berpartisipasi dalam pemilihan presiden tempo hari. Dalam acara ini rumah besar seniman terbelah dua.

Kini, setelah 22 Juli, dua pasang manusia baik itu selesai berkompetisi. Ada belahan seniman yang kalah, ada belahan seniman yang menang. Namun nurani seniman sejati akan mengatakan bahwa kemenangan pasangan manusia baik bisa terjadi lantaran dihantar oleh manusia baik yang kalah. Sementara itu, filsafat kesenian bertutur: kebaikan tidak pernah kalah, meski ia bukan pemenang.

Dari sini kita sah berangan, alangkah indah jika kedua kelompok seniman pengusung para manusia baik itu segera kembali menyatukan rumah besarnya. Mereka kemudian bersama-sama membuat perhelatan seni yang menjunjung dua pasang manusia baik itu dalam satu panggung: "Perhelatan Seni Salam Tiga Jari", misalnya. Apabila perhelatan ini terjadi, Picasso di surga mungkin akan tersenyum berseri-seri.


Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya