Menyelamatkan Kredibilitas BPK

Penulis

Selasa, 11 Juni 2013 02:31 WIB

Buruknya mutu calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan kembali disorot. Dari 22 nama kandidat hasil seleksi Dewan Perwakilan Rakyat, tak satu pun figur yang menonjol dari segi kualitas maupun integritasnya. Ini semakin menunjukkan pentingnya mengubah mekanisme seleksi anggota BPK.

Dari sederet calon yang segera menjalani uji kelayakan di DPR itu, tak ada calon yang bisa diharapkan mampu mendongkrak kredibilitas BPK. Mereka tidak memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola atau mengawasi keuangan negara, apalagi memerangi korupsi. Kualitasnya amat jauh dari Taufiequrachman Ruki, anggota BPK yang hendak digantikan karena pensiun.

Ada calon yang pernah dinyatakan bersalah dalam kasus kredit Bank Century, kendati putusan ini kemudian direvisi oleh Mahkamah Agung. Ada juga kandidat yang disorot karena salah satu anggota keluarganya disebut terlibat dalam kasus Hambalang. Nama keduanya tetap dimasukkan ke daftar calon walau publik sudah lama mempersoalkan hal itu. Lucunya lagi, muncul pula kandidat yang dulu pernah gagal mengikuti seleksi.

Masalah seperti itu sudah mencuat ketika politikus Senayan menyeleksi calon anggota BPK periode 2009-2014. Setahun lagi, saat memilih anggota BPK periode 2014-2019, persoalan sama tentu berulang. Itu karena akar masalahnya belum diatasi, yakni terlalu dominannya peran DPR dalam menyeleksi anggota BPK. DPR memonopoli fungsi ini dari penjaringan calon hingga uji kelayakan.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK memang menyebutkan peran Dewan Pertimbangan Daerah dalam proses seleksi, tapi wewenangnya amat terbatas. Ketentuan bahwa DPR harus meminta masukan dari masyarakat juga hanya formalitas, karena nyatanya kritik publik tak pernah didengar. Peran DPR semakin sentral karena lembaga ini juga berwenang mengusulkan pemberhentian anggota BPK.

Advertising
Advertising

Sulit memoles kredibilitas BPK tanpa memperbaiki proses seleksi anggotanya. Sebagai lembaga tinggi, BPK akan tetap tumpul dan tak berani mengusik borok keuangan kementerian yang dikuasai oleh partai politik, apalagi membeberkan kasus dugaan korupsi yang melibatkan anggota DPR. Calon-calon yang disodorkan oleh politikus Senayan, terutama yang diproyeksikan sebagai kandidat kuat, umumnya amat dekat dengan kalangan partai politik.

Itu sebabnya, para pegiat antikorupsi mengusulkan agar proses seleksi awal anggota BPK dilakukan oleh tim independen. Cara ini diterapkan dalam memilih pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Otoritas Jasa Keuangan. Hasilnya terbukti jauh lebih baik. Kendati seleksi akhir di tangan DPR, mereka dipilih dari para calon yang sudah melewati saringan tim independen.

Perubahan mekanisme seleksi hanya mungkin dilakukan dengan merevisi Undang-Undang BPK. Ini berarti kuncinya tetap di tangan DPR. Kalau partai politik tetap ingin memonopoli kekuasaan dari hulu hingga hilir, termasuk mendominasi pemilihan anggota BPK, perubahan tak akan terjadi. Tapi partai politik semestinya juga konsisten dan berani bertanggung jawab atas amburadulnya pengawasan keuangan negara, yang membuat korupsi terus merajalela.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

27 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

51 menit lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

1 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

1 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

1 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya