Kemerdekaan selalu jadi kebutuhan

Penulis

Sabtu, 14 Januari 1978 00:00 WIB

"Kemerdekaan adalah laut. . . " --Toto Sudarto Bachtiar. TAPI kemerdekaan bukanlah laut. Ada seorang laki-laki yang ingin bicara bebas sesuai dengan apa yang diketahuinya, tapi ia tak berani. Ia takut ditangkap, ia takut dipecat, ia takut kehilangan kerja dan berpisah dengan anak isterinya. Adakah ia tidak merdeka, karena ia tak berada dalam laut bebas di mana ia bisa berteriak "busyeettt"? "Memang, kau tidak merdeka," kata seorang kenalannya. "Selama kau takut pada intel, pada penguasa, kau tak merdeka." Laki-laki itu mengeluh diam-diam: Benar juga. Tapi ia punya nyali sungguh kecil, maka ia hanya makin mengeluh dan makin merasa nestapa: ah, selama-lamanya aku tidak akan bisa merdeka. Kecuali kalau tak ada lagi intel, bisiknya, kecuali kalau tak ada lagi penyebab kecut hati. Tapi kapan? Bilakah keadaan seperti itu tercipta? Dan bagaimana menciptakannya? Bukankah untuk menciptakannya diperlukan -- ya Tuhan -- keberanian? Keberanian. Kata ini dengan cepat melontarkan gambar hidup tentang seorang pahlawan. "Aku berani, maka aku ada," kata hero itu. Suaranya gemuruh bagaikan Bima. Ia berdiri tegak di tengah puing-puing pertempuran, berkacak pinggan sementara maut mendesis-desis. Dan seperti lazimnya seorang hero, ia lebih agunq ketimbang orang kebanyakan. Sayangnya, bagi tokoh cerita ini yang adalah seorang lelaki kecil biasa saja), sang hero akhirnya nampak begitu asing dan jauh. Konklusjnya: "Jika dia berani maka dia ada, maka aku yang tidak berani berarti tidak bisa ada." Keberanian memang bukan milik umum. Tapi adakah itu berarti orang-orang rudin bernyali kecil harus bunuh diri? Atau tak berbuat apa-apa--cuma tinggal dalam kamar menggigit jempol dan bermimpi tentang Utopia? Barangkali tidak. Keberanian sebagai modal barangkali bisa diganti dengan sesuatu yang lebih bersahaja. Misalnya: tidak adanya rasa bersalah. Banyak inteligensia Indonesia telah mengalami bahwa ketakutan merupakan sesuatu yang sulit disingkirkan Tapi banyak yang dengan hatl yang takut itu cukup memiliki rasa tidak-bersalah. Dari situ mereka bisa menciptakan ruangan mental yang lumayan luas, untuk bertahan diri dari kematian semangat. Di dalam negeri totaliter, di dalam suatu lingkungan di mana pikiran-pikiran bisa diusut oleh seorang Inkwisitor, kaum inteligensia tak cuma dilarang ngomong bebas. Kaum inteligensia serentak dengan itu juga dilemparkan ke dalam suatu perasa bersalah --mengakui dosa, melakukan otokritik, seakan-akan telah berbuat khianat terhadap masyarakat. Untuk itu diperlukan desakan ideologis yang bisa mengguncangkan keyakina Tapi di suatu negara di mana yang ada hanyalah pengekangan ngomong beban tanpa disertai desakan ideologis semacam itu, rasa takut bisa hadir tanpa memuat benih yang baik. Benih yang baik itu adalah benih yang menyebabkan seseorang senantiasa siap berusaha untuk kemerdekaan. Sebab pada akhirnya ikhtiar untuk kemerdekaan itu adalahsemacam protract war. Pada akhirnya kemerdekaan "hanya"lah moment-moment dalam pergulata itu, yanc penuh pasang-surut. Di kala surut dan suasana hati menciut tidak bera perang telah selesai. Mungkin pihak yang kena gempur sedang bertiarap, menunggu. Bukankah kita bisa percaya bahwa kemerdekaan toh selalu akan jadi kebutuhan, dan ketidak-merdekaan akan selalu menghadang?

Berita terkait

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

3 menit lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

5 menit lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

18 menit lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

19 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

22 menit lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

Ragam Cerita Orang Tua Temani Anak Ikut UTBK di UNJ

23 menit lalu

Ragam Cerita Orang Tua Temani Anak Ikut UTBK di UNJ

Tak sedikit peserta UTBK di UNJ yang ditemani oleh orang tuanya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

25 menit lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

33 menit lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

45 menit lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Akui Dapat Tawaran Menteri, Khofifah Pilih Maju Jadi Gubernur Jatim lagi

45 menit lalu

Akui Dapat Tawaran Menteri, Khofifah Pilih Maju Jadi Gubernur Jatim lagi

Khofifah menyatakan bakal kembali maju menjadi calon Gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya