Rendahnya Penyerapan Anggaran

Penulis

Senin, 24 Juni 2013 02:23 WIB

Sekali lagi, pemerintah gagal mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Hingga Juni ini, baru 32 persen anggaran yang diserap-dua persen lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu. Buruknya perencanaan proyek menyebabkan banyak kementerian tak mampu menggunakan anggaran secara cepat.

Dengan start yang lambat itu, diperkirakan angka penyerapan APBN 2013 tak akan lebih baik dibanding tahun lalu. Pada periode kedua pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, daya serap anggaran cenderung menurun. Anggaran 2009 hanya terserap 91,8 persen, lalu menjadi 90,9 persen pada 2010. Dua tahun berikutnya, penyerapan anggaran berkutat pada angka 87 persen.

Seperti tahun sebelumnya, anggaran yang terserap kali ini terutama untuk gaji pegawai negeri dan alokasi dana ke daerah. Duit yang telah dicairkan untuk belanja modal alias pembangunan amat kecil, baru 14 persen. Ditambah faktor lain, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, minimnya penyerapan anggaran ini bisa menggerus target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen.

Kementerian Keuangan sebetulnya sudah paham penyebab lambatnya penyerapan, dari buruknya perencanaan kegiatan hingga bertele-telenya finalisasi APBN Perubahan. Itu sebabnya, kementerian atau lembaga telah diminta menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran lebih awal. Tapi langkah ini menjadi kurang efektif lantaran beberapa kementerian mencantumkan proyek secara serampangan sehingga perlu direvisi lagi.

Idealnya pula APBN-P ditetapkan paling lambat pada Maret lalu. Hanya, sikap ragu-ragu pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi membuat penetapan anggaran perubahan tahun ini menjadi tertunda hingga Juni. Upaya memperbaiki penyerapan anggaran akan semakin sulit karena sebentar lagi datang bulan Ramadan dan liburan Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, kementerian atau instansi baru akan kembali bekerja serius beberapa pekan setelah libur Lebaran.

Advertising
Advertising

Para pejabat juga sering berdalih, penggunaan anggaran lamban karena mereka tak mau senasib dengan rekannya yang masuk penjara gara-gara korupsi. Alasan ini mengada-ada. Mereka tidak perlu dipenjara bila benar-benar melaksanakan prinsip good governance. Dalam prakteknya, para pejabat yang kongkalikong dengan politikus masih terus berusaha mencari celah untuk menggangsir anggaran proyek.

Lambannya pengerjaan proyek tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah. Hal ini berarti sungguh kecil peran APBN, apalagi anggaran daerah, dalam memacu pembangunan. Praktis, fungsi anggaran negara sejauh ini terutama hanya mendistribusikan pendapatan, subsidi, serta membayar gaji pejabat dan pegawai negeri.

Keadaan yang tak ideal tersebut hanya bisa diperbaiki setidaknya dengan mempercepat penyerapan anggaran pembangunan. Itu sebabnya, pemberian sanksi bagi kementerian yang tak sigap memakai anggaran-diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2012-perlu dilaksanakan secara tegas. Jika tidak, masalah yang sama akan terus terulang setiap tahun.

Berita terkait

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

3 menit lalu

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

Kehadiran para musisi di Saranghaeyo Indonesia 2024 itu dilengkapi dengan berbagai penampilan luar biasa yang mengundang sorak sorai penonton.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

13 menit lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

20 menit lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

32 menit lalu

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

Menurut terapis okupasi Salma Khanam, beberapa jenis perlengkapan rumah bisa menyebabkan atau berkontribusi pada radang sendi. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

39 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

39 menit lalu

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

Rizky Febian dan Mahalini merilis lagu "Bermuara" menjelang dimulainya serangkaian prosesi menuju hari pernikahan mereka.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

41 menit lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

1 jam lalu

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

Polda Kepri menjamin penanganan kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan Pj Wali Kota Tanjungpinang tetap berlanjut,

Baca Selengkapnya