Orang suci dari maroko

Penulis

Sabtu, 21 Januari 1978 00:00 WIB

INILAH cerita Sidi Lahsen Lyusi dari Maroko, sebagaimana dikisahkan kembali oleh Clifford Geertz dalam buku kecilnya yang ditulis dengan bahasa yang subtil dan memukau, Islam Observed. Lyusi, begitulah namanya diringkas, lahir di tahun 1631, di pegunungan Atlas Tengah, dalam sebuah suku penggembala yang suka disebut sebagai "orang-orang yang bersendiri." Dalam umurnya yang kedua puluh, Lyusi turun dari pegunungannya yang jauh itu. Ia, sebagaimana tersebut dalam hikayat, mula-mula jadi penziarah, kemudian pemberontak, dan akhirnya seorang suci. Ia mengembara dari pusat pergolakan politik yang satu ke pusat yang lain, dari tempat kegaduhan rohani yang satu ke tempat yang lain. "Hatiku terserak di seluruh negeriku," tulisnya dalam sebuah sajak. "O, Tuhan, persatukanlah mereka." Ketika ia sampai di Tamgrut, untuk bergulu kepada Sufi syeh Ahmad bin Nasir al-Dar'i, ia dapatkan orang tua itu tengah menderita sakit yang menjijikkan. Mungkin cacar. Sang guru menyeru para muridnya agar datang, satu demi satu, meminta mereka itu mencucikan bajunya. Tapi setiap orang dari mereka menolak. Setiap orang dari mereka merasa jijik oleh wajah sang guru dan rupa bajunya. Mereka takut cacar itu mencakar mereka. Tapi Lyusi datang, meskipun ia tak dikenal siapapun juga. "Guru, biarkan hamba cucikan baju itu." Maka baju itu pun diberikan kepadanya. Lyusi pun membawanya ke mata air, digosoknya dan seraya diperasnya agar kering, ia minum air kotor yang menetes dari sana. Lalu ia pun kembali kepada sang guru, matanya menyala, bukan karena penyakit, tapi seolah-olah ia baru saja meminum anggur yang garang. Lyusi bukan lagi orang biasa. Ia telah memiliki baraka, semacam kekuatan supernatural. Maka sejak itu ia pun mashur. Pada suatu hari ia datang ke Meknes, ibukota yang didirikan oleh Sultan Mulay Ismail. Mendengar orang suci itu datang, Mulay Ismail menyambutnya dengan penuh hormat. Ia diberi penginapan yang bagus dan hidangan yang terlezat. Ia diajak jadi penasihat rohaniahnya di dekat mahligai. Tapi pada waktu itu Sultan sedang membangun sebuah dinding besar mengitari kota. Para pekerja yang membangunnya, baik yang budak maupun yang bukan, diperlakukan dengan kejam. Pada suatu hari seorang buruh jatuh sakit sementara bekerja. Ia dihukum: ia direkatkan ke tembok tempat ia jatuh. Kawan-kawannya diam-diam mengadu kepada Lyusi. Orang suci ini diam saja, tak berkata apa pun.kepada Sultan. Tapi tatkala tiba saat makan malam, dan hidangan dibawa ke kamarnya, Lyusi pun mulai memecahkan semua piring, satu demi satu. Dan ia terus saja melakukan ini, malam demi malam, hingga seluruh piring di istana itu hancur. Ketika Sultan bertanya apa yang terjadi dengan piring di istananya, para pelayannya menjawab: "Tamu itu memecahkan semuanya." Maka Sultan pun menitahkan agar Lyusi dibawa menghadapnya. "Tuan, kami telah memperlakukan anda sebagai tamu Tuhan, tapi anda memecahkan semua piring kami." "Ah, manakah yang lebih baik -- keramik yang dibikin Allah atau keramik tanah liat itu?" Dengan itu Lyusi ingin mengatakan, bahwa ia hanya memecahkan piring, ciptaan manusia, sementara Sultan mematahkan manusia, ciptaan Tuhan. Sultan tetap berang, dan makin berang malah. Lyusi diusirnya. Lyusi meninggalkan istana--tapi berkemah di luar dekat tembok kota. Tak sabar akan pembangkangan ini, Sultan sendiri datang berkuda. Lyusi sedang bersembahyang. Ketika Sultan tetap menerjang, orang suci itu hanya menorehkan tornbaknya membikin garis. Melewati itu, kaki kuda Sultan tiba-tiba terbenam ke dalam tanah.

Berita terkait

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

13 menit lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

47 menit lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

2 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

2 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

2 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

2 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

2 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

2 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

3 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya