Tertarik keadilan

Penulis

Sabtu, 11 Februari 1978 00:00 WIB

SEORANG presiden yang salih kagum akan karya seorang penyair pemabuk.Presiden itu adalah Jimmy Carter. Penyair itu adalah Dylan Thomas. Kekaguman itu dimulai di atas sebuah karung pupuk. Di tahun 1954, di bengkel di belakang pabriknya, pengusaha di kota kecil Plains yang bernama Carter itu duduk di atas karung itu dengan penuh perhatian. Sebetulnya ia agak iseng. Tak banyak pembeli datang, dan ia sendirian, maka ia membaca sebuah kumpulan karya penyair modern. Tiba-tiba ia tertarik oleh sebuah nama yang sebelumnya tak pernah ia kenal: Dylan Thomas, 1914-1953. Carter tak begitu memahami puisinya, tapi sebuah baris memukau dia: "After the first death there is no other." Setelah kematian pertama, tak ada lagi yang lain .... Mulai saat itu, ia ketagihan membaca Dylan Thomas, menelaahnya, mendiskusikannya. Di tahun 1974, ketika ia sudah jadi Gubernur di Georgia, ia malah menyelenggarakan beberapa pertemuan di Gedung Legislatif: sekitar 12 orang Senator ikut mendengarkan rekaman suara sang penyair yang membacakan puisinya sendiri. Aneh, memang. Dylan Thomas, penyair Welsh yang sakit-sakitan, yang dirundung hutang dan alkohol, dan kemudian mati di New York dalam umur 39 tahun, bukanlah penyair untuk para Senator. Puisinya bukan puisi politik. Tak juga ada protes sosial. Pada dasarnya puisinya memukau karena kata-katanya secara simultan menggetarkan bunyi dan melontarkan kekayaan gambaran, ke dalam hati--tentang hujan, siput, ombak, lumut dan kebun masa kecilnya, perasaannya tentang mati, ceritanya tentang anak tanpa nama dan entah apa lagi. Tak seluruhnya jelas, tak ada yang tersusun dalam kisah. "Sukar menghubungkan sajak-sajak Dylan Thomas dengan pemerintahan praktis," kata Presiden Carter kepada penyair Harvey Shapiro, editor dari The New York Times Book Review yang menemuinya di Gedung Putih, 15 Mei 1977 jam 9.15 pagi. Tentu saja. Dan Carter duduk santai di kursi malasnya. Kardigan abu-abunya tak terkancing, di belakangnya jendela yang terbuka ke arah Kebun Mawar. Ia nampaknya senang akan nada suara yang terpantul di ruang itu, terutama ketika ia membaca kembali, dari ingatannya, satu baris Dylan Thomas yang lain: Handshave no tears to flow.... Tangan tak punya airmata yang akan mengalir .... Apa arti baris itu baginya? Apa pula arti kata-kata sang penyair yang dikutipnya di kata pengantar otobiografinya? Great is the hand that holds dominion over Man by a scribled name "Bagi saya, itu berarti bahwa seorang kuat dengan daya terobos yang kokoh terhadap sebuah bangsa .... dapat bersifat tak sensitif (kepada perasaan orang lain)," kata Carter. "Terpisahnya kekuasaan dari rakyat," katanya pula, "kadang tak diketahui oleh para pemimpin yang kuat. Dan sifat tidak peka, yang memang sudah terkandung dalam tiap kekuasaan, seharusnya merupakan peringatan bagi kita .... " Handshave no tears to flow. Dylan Thomas tentu saja tidak mengajari Carter tentang moral dan bahayanya kekuasaan. Puisi yang terbagus tidak memberi petunjuk. Puisi yang terbagus hanya menghidupkan potensi yang baik dalam diri seseorang, pada saat ia tersintuh membacanya: potensi untuk bisa merasakan keindahan belibis terbang dan kata-kata berdesis, potensi untuk bisa merasakan kesuraman sel yang pengap, atau sunyinya malam setelah seorang anak menghilan tiba-tiba. Mungkin salah satu potensi baik dalam Carter adalah kecenderungannya bertanya tentang keadilan. Bukankah ia juga mengutip ahli theologi Kristen Reinhold Niebuhr, bahwa "tugas sedih politik ialah harus membangun keadilan di dunia yang penuh dosa"? Setelah ia jadi orang berkuasa ia pun tetap berani berkata: "Kapasitas manusia untuk berbuat adil menyebabkan demokrasi mungkin kapasitas manusia untuk sewenang-wenang menyebabkan demokrasi perlu."

Berita terkait

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

8 menit lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemain Uzbekistan Ini Sebut Timnas Indonesia Punya Tim Kuat

9 menit lalu

Jelang Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemain Uzbekistan Ini Sebut Timnas Indonesia Punya Tim Kuat

Pemain Timnas Uzbekistan U-23, Umarali Rakhmonaliev, mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

14 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang, mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

17 menit lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

19 menit lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

22 menit lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

22 menit lalu

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

Khofifah menyatakan kembali berproses bersama Emil dalam Pilkada Jatim 2024 pada November 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

24 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

Pemain Uzbekistan U-23 Umarali Rakhmonaliev mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia sebagai tim debutan di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

30 menit lalu

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

37 menit lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya