Berlebihan Menanggapi Laporan ICW

Penulis

Selasa, 2 Juli 2013 00:26 WIB

Sangat menggelikan reaksi anggota Dewan Perwakilan Rakyat terhadap laporan Indonesia Corruption Watch (ICW). Bukannya berintrospeksi, mereka justru sewot setelah ICW merilis 36 politikus yang diragukan komitmennya dalam upaya pemberantasan korupsi. Mereka bahkan menuduh ICW telah memfitnah dan mencemarkan nama baik mereka.

Rilis yang dikeluarkan lembaga pegiat antikorupsi itu sesungguhnya langkah bagus buat memperbaiki mutu demokrasi. ICW mengeluarkan daftar nama anggota Dewan yang selama ini tak mendukung pemberantasan korupsi. Dari ke-36 nama tersebut, politikus Partai Golkar menduduki peringkat pertama: 10 orang. Berikutnya adalah Partai Demokrat (9 orang) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (5 orang).

Sudah bukan rahasia lagi, banyak anggota DPR yang disebut terlibat kasus korupsi, bahkan masuk penjara karena melakukan kejahatan ini. Mereka-lah yang dimasukkan ke daftar ICW. Dengan cara ini, rakyat bisa mengetahui rekam jejak politikus Senayan sehingga tidak salah pilih. Apalagi partai politik selama ini seolah membiarkan, bahkan merestui, kader mereka menggangsir uang negara.

Para politikus seharusnya tidak panik dan menyikapi hal itu secara berlebihan. Jika memang tak terlibat korupsi, mereka tinggal membeberkan rekam jejak dan asal-usul hartanya. Apalagi bila mereka bisa menunjukkan catatan prestasi dalam memerangi korupsi. Dengan cara ini, mereka bisa menjawab semua penilaian dengan cara yang lebih elegan.

Secara gamblang, ICW sebenarnya telah menjelaskan lima indikator penilaian sebelum mengeluarkan daftar nama itu. Mereka adalah yang pernah disebut dalam keterangan saksi atau dakwaan jaksa sebagai turut menerima sejumlah uang dalam sebuah kasus korupsi. Kedua, mereka bekas terpidana kasus korupsi. Ketiga, pernah dijatuhi sanksi atau terbukti melanggar etika dalam pemeriksaan oleh Badan Kehormatan DPR. Berikutnya, pernah mengeluarkan pernyataan di media yang tak mendukung upaya pemberantasan korupsi. Satu lagi, nama yang disebut itu pernah mendukung upaya revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Advertising
Advertising

Dalam indikator terakhir, bahkan tak bisa dimungkiri telah terjadi upaya pelemahan kewenangan KPK secara "masif". Kita menyaksikan saat itu politikus di lintas partai bersekongkol mengamputasi kewenangan lembaga antikorupsi tersebut, membintangi dana pembangunan gedung KPK, hingga mengurangi anggaran KPK. Jika ICW mau lebih mendata siapa saja orang-orang partai yang bermain di balik pelemahan itu, sesungguhnya akan ada lebih banyak orang yang masuk daftar ICW.

Keberanian aktivis ICW patut dipuji. Lembaga-lembaga lain selayaknya meniru langkah mereka. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, misalnya, bisa mengumumkan siapa saja wakil rakyat yang pro-pembalakan liar dan tak bersikap menghadapi degradasi hutan. Komnas Perempuan bisa pula menandai para politikus yang mendukung isu-isu perempuan. Jika ada tradisi memberi penilaian terhadap para legislator, niscaya di setiap pemilu kita akan menemukan wakil rakyat yang semakin baik, terseleksi, dan bermutu.

Berita terkait

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

1 menit lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

4 menit lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

7 menit lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

10 menit lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

11 menit lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Dorman Borisman Meninggal, Aktor Spesialis Perankan Orang Batak

11 menit lalu

Dorman Borisman Meninggal, Aktor Spesialis Perankan Orang Batak

Dorman Borisman, kelahiran Jakarta, 5 Februari 1951. Selama ini, ia kerap mendapatkan peran sebagai orang Batak.

Baca Selengkapnya

Implementasi ESG Telkomsel Tingkatkan Literasi Digital ke Lebih dari 1.000 Pelajar dan Guru di Indonesia

11 menit lalu

Implementasi ESG Telkomsel Tingkatkan Literasi Digital ke Lebih dari 1.000 Pelajar dan Guru di Indonesia

Telkomsel berhasil membangun kesadaran literasi digital bagi lebih dari 1.000 pelajar dan guru di Indonesia dengan memberikan berbagai pelatihan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ilaix Moriba Pemain Timnas Guinea U-23 yang pernah Memperkuat Barcelona

13 menit lalu

Mengenal Ilaix Moriba Pemain Timnas Guinea U-23 yang pernah Memperkuat Barcelona

Ilaix Moriba, Saidou Sow, Facinet Conte, dan Ibrahim Diakite para pemain yang dipanggil untuk memperkuat skuad Guinea menghadapi timnas Indonesia

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

20 menit lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

22 menit lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya