Selamatkan Kebun Binatang Surabaya

Penulis

Sabtu, 6 Juli 2013 00:05 WIB

Kekisruhan pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang berlarut-larut selama lebih dari sepuluh tahun ini kini saatnya diakhiri. Banyaknya pihak yang berkepentingan telah membahayakan kelangsungan hidup kebun binatang itu. Mereka adalah dua bekas pengurus yang bersengketa memperebutkan pengelolaannya, yakni kelompok Stany Soebakir dan Basuki Rekso Wibowo, Pemerintah Kota Surabaya, serta Kementerian Kehutanan.

Akibat kekisruhan tersebut, pengelola yang sekarang juga tak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki pengelolaan kebun binatang. Selain karena dana yang terbatas, bantuan dari pihak luar tersendat lantaran terhalang konflik ini. Korbannya adalah binatang. Banyak contoh yang diungkap berbagai media massa perihal korban-korban yang berjatuhan di kebun binatang yang sudah berusia 97 tahun ini. Yang terakhir adalah Melani. Harimau Sumatera ini kurus kering tak terurus.

Sudah semestinya para pengelola dan pemangku kepentingan bahu-membahu membenahi salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia ini. Mereka seharusnya bisa duduk bersama membicarakan solusi, bukannya membiarkan persoalan ini berkepanjangan. Toh, mereka memiliki niat baik yang sama, yakni menyelamatkan koleksi kebun binatang dan memperbaiki pengelolaannya. Jika tujuannya sama, semestinya mereka bisa mengesampingkan kepentingan sendiri.

Kini ada momentum untuk menyelesaikan masalah tersebut. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara terbuka sudah menyatakan akan mengambil alih pengelolaan KBS. Persoalan ini memang tak bisa dibiarkan terus seperti saat ini. Situasi yang ada sekarang hanya akan membuat kebun binatang semakin buruk, bukan hanya bagi hewan, tapi juga bagi para karyawan. Pengunjung tempat wisata ini juga akan kecewa menyaksikan kebun binatang yang dikelola seadanya.

Niat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengambil alih pengelolaan kebun binatang yang terletak di pusat kota Surabaya ini semestinya bisa menjadi titik tolak untuk penyelesaian yang tuntas. Langkah ini diyakini dapat memutus sengketa berkepanjangan tersebut. Risma sudah menyatakan bahwa pemerintah kota akan membayar ganti rugi aset yang sebelumnya dibangun oleh pengelola lama, termasuk juga satwa yang mereka sumbangkan ke KBS.

Advertising
Advertising

Dilihat dari hak atas aset kebun binatang ini, Pemerintah Kota Surabaya memang yang paling berhak mengelolanya. Risma sudah menyiapkan anggaran kota sebesar Rp 4 miliar untuk memperbaiki pengelolaan KBS. Risma hanya memerlukan izin lembaga konservasi bagi Pemerintah Kota Surabaya agar sah menjadi pengelola kebun binatang ini. Untuk itu, pemerintah kota membentuk Perusahaan Daerah Taman Satwa untuk mengelola KBS.

Sayangnya, Kementerian Kehutanan tak kunjung memberi restu. Alasan Kementerian Kehutanan bahwa semua pihak yang berkepentingan harus menyelesaikan konflik terlebih dulu sebelum izin diberikan tidaklah keliru sepenuhnya. Namun Kementerian Kehutanan semestinya bisa duduk bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk mencapai kesepakatan sebelum mengancik berbicara dengan kubu yang berkonflik. Tanpa ada pihak yang berani memulai memutus mata rantai yang pelik ini, persoalan KBS tidak akan pernah selesai.

Berita terkait

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

2 menit lalu

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

Atreyu merupakan band metal legendaris asal California Selatan. Mereka akan tampil pada hari kedua Festival Hammersonic 2024 malam ini.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

4 menit lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Visa Non Haji, Kemenag: Kuota Haji Indonesia Sudah Penuh

11 menit lalu

Waspada Penipuan Visa Non Haji, Kemenag: Kuota Haji Indonesia Sudah Penuh

Kementerian Agama atau Kemenag mengimbau jemaah waspada terhadap tawaran visa non haji yang tidak resmi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

13 menit lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

23 menit lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

26 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

35 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Paling Ditunggu, Young K dan Day6 Sapa Penggemar Indonesia Setelah 5 Tahun di SHI 2024

38 menit lalu

Paling Ditunggu, Young K dan Day6 Sapa Penggemar Indonesia Setelah 5 Tahun di SHI 2024

Pada acara musik tahunan itu, idol K-Pop Kang Young Hyun alias Young K menjadi musisi yang paling sibuk.

Baca Selengkapnya

Chipset Snapdragon 8 Gen 4 Disebut akan Diluncurkan Pertengahan Oktober Ini

42 menit lalu

Chipset Snapdragon 8 Gen 4 Disebut akan Diluncurkan Pertengahan Oktober Ini

Detail baru yang dibagikan oleh tipster mengungkapkan bahwa Snapdragon 8 Gen 4 memiliki arsitektur inti "2+6".

Baca Selengkapnya

Manfaat Menjaga Hubungan dengan Teman Masa Kecil, Sahabat Sejati

46 menit lalu

Manfaat Menjaga Hubungan dengan Teman Masa Kecil, Sahabat Sejati

Tak semua orang mampu menjaga hubungan dengan teman masa kecil. Padahal, mereka adalah bagian dari perjalanan kehidupan kita.

Baca Selengkapnya