Buruk Rupa Polisi Kami

Penulis

Kamis, 11 Juli 2013 02:56 WIB

Inilah akibat setengah hati membersihkan Kepolisian Republik Indonesia. Penyakit korupsi di lembaga ini dari tahun ke tahun bukannya berkurang, melainkan malah menyebar dan merajalela bak kanker. Laporan terbaru Transparency International menempatkan Kepolisian Republik Indonesia sebagai lembaga paling korup dibanding lembaga-lembaga lain. Temuan ini mempertegas perlunya mereformasi total lembaga ini.

Hasil survei lembaga itu menunjukkan Kepolisian Indonesia memiliki kinerja terjelek dibanding lembaga serupa di semua negara Asia Tenggara. Sebanyak 91 persen responden menganggap institusi ini paling korup. Tentu saja ini cap yang sangat memalukan, dan harus ada perubahan radikal untuk memperbaikinya.

Temuan ini adalah tamparan kembali bagi Kepolisian. Bagaimana mungkin lembaga ini bisa menegakkan hukum dengan adil bila mereka menganggap korupsi sebagai hal biasa. Publik dengan gampang melihat betapa banyak polisi yang bergaji biasa-biasa tapi punya rekening jumbo di mana-mana.

Seorang bintara polisi seperti Labora Sitorus, contohnya, yang bekerja hanya selama 30 tahun, bisa menumpuk Rp 900 miliar di rekeningnya. Jumlah ini sepuluh kali lipat kekayaan Jenderal Djoko Susilo, yang telah disita Komisi Pemberantasan Korupsi, dalam kasus korupsi simulator kemudi.

Hasil survei Transparency International menunjukkan budaya menerima rasuah di kalangan kepolisian seperti dianggap hal biasa, bukan sesuatu yang melanggar hukum. Sogokan dari soal kecil, seperti menebus surat tilang (bukti pelanggaran), sampai pengadaan simulator kemudi dan pelat nomor terjadi di mana-mana.

Advertising
Advertising

Dalam survei Transparency International diketahui, 75 persen responden menyatakan telah menyuap polisi dalam setahun terakhir. Survei ini melibatkan 114 ribu responden di 107 negara, di antaranya 1.000 responden dari lingkungan rumah tangga di lima kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Yang menyedihkan, praktek rasuah seperti itu terkesan dibiarkan hidup di tubuh Polri. Jarang ada hukuman berat bagi polisi-polisi seperti Labora Sitorus. Kalaupun kasus rasuahnya terungkap, para perwira atasannya malah menutup-nutupinya.

Cap jelek ini mesti membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Komisi Kepolisian turun tangan. Kenyataannya, mereka terkesan mendiamkan penyakit rasuah itu beranak-pinak di Kepolisian. Tak pernah ada gebrakan berarti.

Mencerabut perilaku korupsi di Kepolisian jelas bukan perkara gampang. Semestinya Presiden belajar dari negara-negara lain yang pernah menderita penyakit serupa. Hong Kong, misalnya, pada dekade 1980-an, kepolisiannya juga dilanda praktek korupsi. Namun, setelah pemimpin wilayahnya mengumumkan perang total melawan korupsi, penyakit itu berangsur sembuh. Mereka menunjuk pejabat-pejabat yang bersih. Mereka juga menerapkan hukuman keras yang membuat para polisi hitam jera.

Kondisi saat ini sudah gawat darurat. Jika Presiden tak mau turun tangan, keadaan bisa makin buruk. Masyarakat akan semakin tak percaya kepada Kepolisian. Dengan kewenangannya, semestinya ia memberi jalan bagi lembaga lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk membersihkan Kepolisian.

Berita terkait

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

31 menit lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

1 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

2 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

3 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

3 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

3 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

3 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya