Wisata Budaya

Penulis

Sabtu, 9 Agustus 2014 01:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Purnawan Andra, peminat kajian sosial budaya masyarakat

Pada masa liburan, kita biasanya pergi berwisata ke pantai, kebun binatang, atau pegunungan. Bagi orang yang biasa tinggal di kota besar, hal ini menjadi penting untuk melepas lelah dan menyegarkan diri dari tekanan keseharian. Tempat-tempat tersebut menjadi tujuan favorit karena minimnya lokasi alternatif untuk berwisata di kota.

Maka menarik untuk menyelami lebih jauh konsep "wisata budaya". Wisata dalam konsep ini bukan dalam pengertian rekreasi belaka, namun lebih sebagai upaya untuk masuk dalam proses belajar guna mengenali produk simbol. Dan, kebudayaan dalam konteks ini dimaknai sebagai sebuah sistem simbol. Karena itu, wisata budaya adalah cara lain untuk melakukan proses belajar dengan mengenali (dan mendalami) simbol-simbol kebudayaan yang ada (Untoro, 2008).

Ada banyak simbol-simbol kebudayaan dan jejak sejarah yang bisa dipelajari dari tempat-tempat wisata seperti candi atau museum. Mengunjungi Museum Diponegoro di Magelang, misalnya, orang tidak hanya melihat lokasi Sang Pangeran terperangkap dan ditangkap Belanda, tapi juga aktivitas historis yang tertinggal serta pergulatan pemikiran untuk mempertahankan harkat dan martabat bangsa. Di museum ini, dalam beberapa kesempatan juga ditampilkan bentuk-bentuk seni budaya lokal yang sebagai sumber ide dan merepresentasikan perjuangan Diponegoro, seperti kesenian hadrah, tablo, dan obros.

Wisata budaya adalah upaya untuk menapaki jejak sejarah, rekreasi berkualitas yang berguna untuk mengisi hari libur. Rekreasi tidak hanya bersenang-senang, tapi juga bergembira mengenali dan mendalami kultur lokal yang ada di satu masyarakat, termasuk keseniannya. Dan menempatkan identitas lokal dalam kehadiran publik yang diberi label wisata budaya adalah upaya untuk memahami pariwisata secara lain.

Kita juga bisa belajar kepada konsep artventure di Grintingan, sebuah dukuh di dataran tinggi Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Ia merupakan kombinasi antara outbound dan kegiatan seni budaya. Para peserta diajak mengikuti latihan menabuh gamelan untuk melatih kebersamaan, respons, dan tanggung jawab dalam kelompok. Mereka juga mengikuti latihan kesenian rakyat, berlatih gerak, memainkan properti kuda lumping dan topeng buto (raksasa), serta belajar merias wajah dan mengenakan kostumnya. Kegiatan ini melatih kepekaan emosi, keyakinan diri, dan mengolah sisi afektif psikomotorik manusia melalui kesenian. Lived-in di rumah penduduk setempat juga mengajak peserta mengikuti seluruh kegiatan pertanian yang dilakukan sehingga mereka lebih mengenal, memahami, dan pada akhirnya mampu menghargai kerja para pelaku pertanian. Dalam kehidupan ekonomi komunal, sikap ini menjadi penting untuk menciptakan keseimbangan ekonomi.

Artventure sebagai wisata budaya mensinergikan berbagai macam disiplin ilmu dan pendekatan empirik ataupun sosial budaya dalam sebuah industri pariwisata yang berorientasi pada bisnis terpadu, sekaligus sebagai industri kreatif berbasis masyarakat. Potensinya bisa diuji dan diterapkan dalam membangun Indonesia yang lebih berkualitas.

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya