Proyek Abadi Jalur Pantura

Penulis

Jumat, 19 Juli 2013 00:16 WIB

Setiap tahun pemerintah mengeluarkan anggaran lebih dari Rp 1 triliun untuk perbaikan jalan di jalur Pantai Utara Jawa. Ini jelas pemborosan. Kementerian Pekerjaan Umum semestinya membikin jalan beton yang lebih tahan lama, bukannya menggelar proyek perbaikan setiap tahun.

Pembenahan jalur itu pun terkesan hanya dilakukan menjelang masa mudik Lebaran. Saat Ramadan tiba, pemerintah terlihat sibuk menambal jalur sepanjang 1.300 kilometer ini. Bahkan beberapa ruas jalan hingga kini masih berlubang. Proyek perbaikan yang mepet dengan Lebaran seperti ini selalu berulang setiap tahun.

Orang tak habis pikir kenapa pemerintah tidak bisa membenahi jalan itu jauh hari. Bahkan seharusnya infrastruktur ini dirawat setiap hari tanpa memperhitungkan datangnya Lebaran. Kebiasaan aneh itu hanya akan menimbulkan kesan bahwa jalan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang Jawa Tengah dan Jawa Timur yang hendak mudik, bukan demi kelancaran arus transportasi sehari-hari. Pemerintah seakan juga tak peduli terhadap inefisiensi biaya angkutan barang dan penumpang akibat buruknya kondisi jalur ini.

Masalah jalur Pantura sebetulnya sudah jelas. Jalan ini menanggung beban yang melebihi kapasitasnya. Setiap hari jalur itu dilewati rata-rata 40 ribu hingga 55 ribu kendaraan. Padahal jalan ini hanya sanggup dilintasi sekitar 20 ribu kendaraan per hari. Belum lagi beratnya muatan kendaraan yang melewati jalur ini, yang sering melebihi ambang batas.

Pemerintah seharusnya segera menyiapkan infrastruktur alternatif. Beban jalan ini tidak terlalu berat andaikata pemerintah mengefektifkan moda transportasi lain yang lebih efisien untuk angkutan barang di Jawa. Misalnya, angkutan laut atau kereta api. Semua ini semakin menimbulkan kesan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum tak mau bersusah-payah.

Advertising
Advertising

Merancang dan menyiapkan infrastruktur yang lebih tahan lama atau jalur baru jelas lebih sulit dibanding menghabiskan anggaran buat proyek tambal-sulam. Proyek perbaikan jalan itu pun diduga dikorupsi. Kendati menghabiskan anggaran triliunan rupiah, jalan hanya dipoles agar kelihatan mulus saat orang mudik Lebaran. Beberapa bulan kemudian, hampir bisa dipastikan jalan itu akan kembali rusak.

Itu sebabnya, rencana Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit proyek perbaikan jalan Pantura perlu didukung. Sudah lama orang mencurigai proyek perbaikan jalan yang selalu dilakukan setiap tahun ini. Apalagi ruas jalan yang dibenahi selalu sama setiap tahun. Jalur Pamanukan-Sewon, misalnya, tahun lalu sudah diperbaiki dengan biaya Rp 81 miliar. Tahun ini, pembenahan dilakukan lagi dengan biaya Rp 62,5 miliar. Pengulangan yang serupa terjadi pada ruas jalan Indramayu-Cirebon.

Kementerian Pekerjaan Umum perlu segera mengikis kebiasaan buruk dalam mengelola infrastruktur. Anggaran negara yang terbatas seharusnya dimanfaatkan seefisien mungkin, bukannya dihambur-hamburkan hanya untuk proyek tambal-sulam.

Berita terkait

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

6 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

9 menit lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

9 menit lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

24 menit lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

27 menit lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

28 menit lalu

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

Berikut ini beberapa smartwatch yang ada NFC. Selain untuk memantau kesehatan, smartwatch ini juga bisa digunakan untuk transaksi.

Baca Selengkapnya

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

29 menit lalu

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

Pelatih Timnas Austria, Ralf Rangnick, resmi menolak tawaran Bayern Munchen untuk menggantikan Thomas Tuchel musim depan.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

44 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

46 menit lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya