Sang juara

Penulis

Sabtu, 1 Juli 1978 00:00 WIB

MARIO Kempes membawa bola begitu cepat. Pada suatu detik, ia dijegal musuh dari belakang. Ia jatuh. Tapi segaris senyum masih ada di wajahnya. Bahunya terangkat dan tangannya memberi isyarat yang bisa ditafsirkan sebagai "apa boleh buat". Dibandingkan dengan para pemain lain yang marah bila kena, atau terjungkal mengaduh-aduh bila tersangkut, Mario Kempes dari Bell Ville ini dengan jelas meletakkan dirinya dalam satu kategori lain. Dialah sang superstar. Ia pasti tahu ratusan juta mata menyaksikan dan menilainya di hari Minggu 25 Juni 1978 itu. Ia tahu lapangan hijau Riodel Plata, Buenos Aires, tempat perebutan Piala Dunia yang seru, keras dan tegang itu, adalah pentasnya yang paling anggun. Dan seorang superstar harus memberikan suatu pertunjukan dengan langkah masuk dan langkah eksit yang prima. Kalau perlu agung. Dia toh tahu dia bukan pemain yang bakal tak tercatat dalam sejarah. Dalam usianya yang 24 tahun, dialah justu si pembuat tugu sejarah: kesebelasan Argentina mendekati posisi juara dunia buat pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Tidak mudah untuk jatuh tapi tersenyum. Tidak mudah dalam menit-menit seperti itu menggebrak, menyerang, mengelak dari sergapan, seraya tetap tenang. Hampir tak ada jagoan yang tak gugup. Kiper Jan Jongbloed yang tampak paling kalem di samping Kempes dalam pergulatan itu mungkin kelak bisa bercerita lain. Menjelang menghadapi kesebelasan yang bukan favorit seperti Iran saja, dua pekan sebelumnya, ia tak ayal tegang. Dalam catatan hariannya yang dimuat Vrij Nederland 10 Juni 1978 ia mengaku: "Ketika nama saya paling pertama dibacakan, terasa perut saya mulai agak mulas." Ya, hampir tak ada jagoan yang tak gugup, tapi seorang yang waras akan tahu bagaimana untuk berhati ringan. Pada saat showdown yang menentukan, barangkali pada mulanya adalah urat syaraf. Pada saat puncak dari berpuluh-puluh pertandingan selama empat tahun, pada moment tertinggi itu, yang begitu penting barangkali sikap. Kita ingat cerita Sepp Maier. Ketika kiper Jerman dari Bayern Munich itu suatu saat dilempari botol bir, ia cuma berkata: "Sayang kosong. Saya bisa menggunakan satu yang berisi penuh sekarang." Orang Bavaria ini masih tetap mempertahankan rasa humornya. Dia juga seorang yang waras. Sebenarnya, semua itu terbawa jauh sejak awal. Yakni pada saat seseorang menilai dirinya sendiri dalam berhadapan dengan lawan. Seorang yang melihat dirinya sebagai maling, atau sebagai pelaku dalam permainan antar maling, akan cenderung berhati pencuri. Seorang yang melihat dirinya kerdil, bukan bintang yang besar dan bersih, akan cenderung bersikap kerdil. Dalam hubungan itu agaknya masih tetap benar bahwa pada akhirnya gol memang harus masuk ke jaring lawan, musuh harus dikalahkan, tapi tidak ada dilema antara menang atau main bersih. Menang dan bersih adalah dua hal yang tak boleh dipertentangkan. Sebab permainan kompetitif bukanlah suatu ritual. Syahdan, menurut seorang ahli anthropologi, adalah sebuah suku di Irian, orang-orang Gahuku-Gama. Mereka ini, yang telah belajar permainan sepakbola akan beberapa hari melakukan "pertandingan" -- berkali-kali bila perlu -- agar kedua belah pihak mendapatkan angka yang sama. Dalam kata-kata Claude Levi-Strauss, "ini berarti memperlakukan pertandingan sebagai sebuah ritual." Sebuah ritual mengandung "permainan-permainan" yang terdiri dari usaha agar semua peserta lolos ke pihak yang menang. Sebaliknya, untuk mengutip lagi penulis La Pensee sauvage atau The Savage Mind itu, permainan yang kompetitif berakhir dengan tegaknya perbedaan antara yang kalah dan yang menang. Pertandingan, dengan kata lain, berakibat memisahkan. Tapi "memisahkan" tidak sama dengan meniadakan. Dalam pertandingan perebutan Piala Dunia itu ada sebuah piala dunia -- justru lambang dari persatuan kembali, melalui persaingan yang tak putus-putusnya. Maka sang pemenang baru menjadi juara pada saat ia menghargai dirinya sendiri seperti Mario Kempes menghargai dirinya sendiri. Yakni, ketika dalam ikhtiar untuk menang, ia menunjukkan dlri berani untuk rekonsiliasi.

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

5 menit lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

6 menit lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

9 menit lalu

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

Universidade Dili Timor Leste menandatangani MoU dengan Universitas Jember soal KKN tematik internasional.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

12 menit lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

17 menit lalu

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

Cak Imin menyebutkan tiga kriteria utama untuk calon kepala daerah dari PKB pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

20 menit lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

26 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

26 menit lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

38 menit lalu

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

Memasuki musim kemarau, AC banyak digunakan orang untuk mendinginkan ruangan dari hawa panas. Namun, sudah tahukah bagaimana penemuan AC?

Baca Selengkapnya

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

39 menit lalu

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka peluang tes Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya