Momentum Menata Pedagang

Penulis

Jumat, 23 Agustus 2013 01:57 WIB

Kini hubungan pedagang kaki lima dengan petugas ketertiban di Jakarta mulai harmonis. Bentrokan dan kejar-kejaran seperti dalam film kartun Tom and Jerry tidak terlihat lagi. Pedagang yang dulu garang berubah ramah ketika berhadapan dengan petugas. Kondisi ini merupakan peluang bagus bagi pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota untuk meneruskan program menata mereka.

Sentuhan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terlihat di kawasan Pasar Tanah Abang dan Pasar Minggu. Para pedagang kaki lima mulai bersedia meninggalkan tempat berjualan di trotoar dan pinggir jalan setelah melalui berbagai pertemuan dan negosiasi. Walau belum tuntas, kini lalu lintas di sekitar pasar mulai lancar dan pedagang bersedia berjualan di tempat yang disediakan.

Kuncinya, para pedagang tidak disingkirkan begitu saja, sehingga mereka mau ditertibkan. Relokasi dari pinggir jalan ke dalam Blok G Pasar Tanah Abang, misalnya, justru menguntungkan pedagang karena mendapat tempat nyaman dan tidak dikejar-kejar petugas. Pedagang juga tidak perlu membayar sewa kios selama enam bulan pertama.

Jokowi diharapkan segera melangkah lebih jauh. Tak hanya memasukkan para pedagang di jalanan, tapi sekaligus membenahi pasar. Apalagi para preman yang selama ini membekingi pedagang kaki lima akan ikut pula masuk ke pasar. Hal ini membuat pedagang tetap diperas, dan lingkungan pasar sulit ditertibkan.

Pemerintah DKI tak perlu berkompromi dengan para preman. Sudah banyak bukti sepak terjang mereka merugikan tata kelola pemerintahan, sosial, dan ekonomi. Selain seenaknya meminta jatah kepada pedagang, mereka kerap memicu keonaran: bentrokan sesama preman.

Advertising
Advertising

Pemihakan terhadap pedagang amat penting karena mereka penggerak perekonomian. Di wilayah DKI terdapat lebih dari 500 ribu pedagang dengan aneka macam jualan, dari makanan, minuman, pakaian, hingga mainan anak-anak. Hanya, mereka menjadi sumber kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas bila tidak diatur. Banyak pedagang berjualan seenaknya di taman-taman, di jembatan penyeberangan, bahkan di bahu jalan.

Menertibkan para pedagang tidak hanya akan mendorong mereka lebih berkembang, tapi juga membuat Jakarta lebih bersih dan indah. Itu sebabnya, pemerintah DKI mesti berusaha keras memberikan tempat yang layak bagi mereka. Para pengelola gedung dan mal di Jakarta bisa menyediakan tempat yang nyaman, dengan sewa murah, bagi para pedagang. Apalagi sudah ada aturan yang mewajibkan pusat belanja menyediakan tempat bagi pedagang kecil.

Terlihat sebagai masalah sederhana, tapi sebetulnya tak gampang dilaksanakan. Diperlukan sentuhan khusus seperti yang dilakukan Jokowi untuk meluluhkan hati para pedagang kaki lima. Ini pun bukan tanpa risiko. Kegagalan menampung para pedagang di tempat yang menguntungkan secara bisnis akan membuat mereka kembali ke jalan. Mereka juga akan kembali menjadi sapi perahan para preman. Kita tentu tak mau kembali ke titik nol ini.

Berita terkait

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

27 menit lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

29 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

44 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

47 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

55 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

1 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya